08

1.1K 109 6
                                    

Prilly berlari mengejar langkah lebar Ali yang mulai semakin jauh dari jangkauannya. 

Hari ini Prilly akan memintai kejelasan dari peristiwa kemarin yang Alinya itu mematikan panggilan darinya.

"Aliiii. "Teriak Prilly untuk ke sekian kalinya.  Cewek mungil itu ikut melebarkan langkah kakinya, bahkan bukan lagi melangkah melainkan dirinya semakin mempercepat langkah kakinya itu.

"Ali, gue bilang berhenti! "Teriak Prilly marah, telunjuknya menuding punggung Ali yang semakin jauh.

"Aliiii!! "

"Sayang. "Panggil Davino teman sekelasnya sambil menahan pergelangan tangan Prilly. Membuat Prilly otomatis menghentikan langkah kakinya untuk mengejar Alinya.

"Apasih lepasin gak Vin! "Gertak Prilly tidak suka.

Davino Marsell cowok anak dari kepala sekolah. Cowok yang mengaku cowok paling ganteng di SMAnya ini, tapi menurut Prilly cuman Alinya doang yang paling ganteng! Davino? Cowok itu mah gak ada apa-apa nya!.

"Ini pengakuan yang ke 56 kali gue. Kalo gue itu Cinta mati sama elo Prill, elo harus terima Cinta gue dan gue yakini hidup lo bakal lebih bahagia kalau sama gue. "Ucap Davino dengan percaya dirinya.

Prilly berdecak sebal, kesabarannya mulai habis, ia sudah kesal dengan Ali yang suka menganggapnya angin lalu.  Di tambah Davino cowok yang gak dia suka sekarang mulai dengan rayuan parenya.

"Gue gak akan nerima lo, because gue gak suka sama lo! Gue bahkan gak Cinta sama lo. Mending sekarang elo lepasin tangan gue. Gue mau ngejar suami gue! "Teriak Prilly nyaring.

Davino melepaskan cengkramannya dari pergelangan tangan Prilly. Menatap sendu cewek yang sudah dia taksir dari MOS.

****

"Lo dari mana aja Li? "Tanya Amar salah satu sahabat Ali.

Ali tidak menjawab cowok itu sibuk dengan detakan jantungnya yang menggila.

Prilly itu benar-benar cewek menyebalkan yang pernah Ali temui.

Dia sama sekali tidak lelah dalam prihal mengejarnya.

Padahal Ali yakini bahwa cewek itu tahu tentang Phobianya ini, tapi masih mau mendekatinya.

"Gue tebak lo abis di kejar setan. "Celetuk Fadly. Cowok ganteng Asli Jawa itu baru datang ke kelasnya, dan langsung masuk dalam perbincangan mereka.

Fadly ini selain asli orang Jawa, dia itu ganteng plus manis apalagi dengan lesung pipit di bagian kiri pipinya. Semakin menambah nilai plus dalam diri cowok ini.

"Yah si setannya si Prilly. "Sahut Damaro ikut menyambung celetukkan Fadly.

Diam-diam Ali membenarkan ucapan Damaro dalam hati.

"Si boncel ternyata gak kapok ngejar Alinya. Kapan cobak kapoknya tuh anak. "Gerutu Amar sambil memakan lolipop yang di lemparkan Fadly.

"Yang ada lo kapan kapok mainin hati cewek mar? Udah berapa cewek yang lo sakitin dalam satu hari? "Tanya Fadly sambil menggeblak kepala Amar keras.

"Mungkin pas gue udah nemuin jodoh gue? "Jawab Amar tak yakin.














Kelanjutan nya segini aja yah.

I Love You, Mr.SyagafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang