T

970 111 0
                                    

DE NACHT WACHT PRESENT

THE CURSE ; JAEDO

.

.

.


Pagi itu, doyoung terbangun dengan seluruh tubuh yang terasa sakit. Kelelahan setelah kemarin bekerja terlalu rajin pada toko kue bibi Jung, membuat doyoung terkadang menyesali sikap kerja kerasnya.

Setelah ia terbangun, doyoung melihat ponselnya. Seperti biasa, tidak ada pesan ataupun panggilan dari siapapun. Hidup mandiri membuat doyoung menjadi terbiasa sendiri. Sehingga hal ini tak menjadi masalah baginya.

Meletakkan kembali ponselnya pada nakas, kemudian doyoung bergegas menuju kamar mandi. Setelah itu ia bersiap-siap untuk pergi ke kedai bibi Jung untuk bekerja.

Namun, sesaat doyoung melangkahkan kaki keluar dari rumahnya, banyak hal janggal. Rumah disebelahnya menjadi rumah berbentuk rumah tradisional. Namun tidak dengan rumahnya.

Kemudian doyoung perlahan melihat orang-orang disekitarnya berjalan dengan pakaian khas di masa kerajaan. Mendadak doyoung menjadi sangat bingung, kenapa ia seperti berada di masa lalu?

Tak lama, seorang pria dengan setelan khas masa kerajaan mendekati doyoung dan menepuk pundaknya. Refleks doyoung segera mengarahkan pandangan pada pria itu, senyum simpul yang didapatnya.

"Kau? Orang asing? Dari negara mana?" tanya pria itu langsung to the point.

"Aku dari Korea" balas doyoung membuat pria itu menyerngitkan dahi.

"Seoul," jawab doyoung lagi yang semakin memperdalam kerutan di dahi tampan pria itu.

"Seoul dimana? Apakah itu sangat jauh?" pria tersebut malahan melemparkan pertanyaan padanya.

"Rumahku!" mendadak doyoung menjadi histeris karena rumahnya tidak ada. Digantikan dengan sebuah tempat penginapan di jaman itu.

"Ha? Rumahmu?" balas pria itu.

"Rumahku disana!" tunjuk doyoung pada penginapan yang sebelumnya adalah rumahnya.

"Penginapan itu rumahmu?" tanya pria itu. Yang entah mengapa masih setia berbincang dengan doyoung.

Namun, bukan jawaban yang didapatnya. Malahan pria asing itu menangis, sembari mengucapkan rumahku, rumahku.

"Kalau begitu, kau tinggal saja denganku dulu. Bagaimana?" pria itu menawarkan bantuan, namun ia sendiri mempertanyakan kenapa ia menjadi sangat peduli pada pria asing itu.

"Apakah aku tidak merepotkanmu?" balas doyoung pelan, lebih seperti kepada dirinya sendiri.

"Tentu tidak," balas pria itu sembari tersenyum menunjukkan dimplenya.

.

.

Setelah berjalan dari rumah doyoung—penginapan—mereka akhirnya sampai di rumah pria asing itu.

"Oh benar, kita belum kenalan. Aku Jaehyun, Jung Jaehyun." ucap Jaehyun sambil memberikan senyum terbaiknya pada doyoung.

"Doyoung, Kim Doyoung." balas doyoung tak kalah ramahnya.

Kemudian, keduanya masuk kedalam pekarangan rumah jaehyun. Dia pasti orang berpengaruh, batin doyoung. Bagaimana tidak, rumah jaehyun itu sangat besar dengar beberapa pekerja disana.

Sesaat keduanya masuk, beberapa orang langsung membungkuk pada jaehyun, sembari memanggil, "Pangeran Jung". Mendadak otak doyoung menjadi tidak dapat berfungsi dengan baik.

"Doyoung," jaehyun membuyarkan lamunan doyoung setelah ia melambaikan tangannya pada wajah doyoung. Setelah doyoung tersadar, perlahan jaehyun mengulas senyum.

"Akan aku perlihatkan kamarmu." pangeran itu berucap sembari meninggalkan doyoung. Tak lama, doyoung langsung mengejar jaehyun agar ia tak tersesat dalam rumah yang besar ini.

Setelah keduanya sampai dikamar doyoung, jaehyun perlahan duduk disembarang sudut di kamar itu. Begitupun dengan doyoung, ia duduk disamping jaehyun mengabaikan kenyataan bahwa jaehyun memang benar memiliki darah kerajaan.

"Maafkan aku yang lancang sebelumnya." ucap doyoung menghilangkan kesunyian diantara mereka berdua.

Mendengar suara doyoung, membuat jaehyun memusatkan atensinya pada pria itu.

"Aku belum mengucapkan terimakasih padamu, Pangeran Jung." lanjut doyoung yang dibalas raut keterkejutan dari jaehyun.

"Darimana kau—ah. Sepertinya aku tau, pelayan itukan." ucapan jaehyun berhenti setelah doyoung tanpa berpikir panjang langsung mengangguk atas perkataannya.

"Kalau kau membutuhkan bantuan, silahkan panggil saja pelayan disini. Dan juga, kau bebas berjalan-jalan disekitar sini. Serta, jangan lupa untuk mengganti pakaianmu." lanjut jaehyun kembali setelah sebelumnya ia berdehem sebentar.

Tidak butuh lama, setelah menyelesaikan kalimatnya, jaehyun beranjak keluar dari kamar doyoung. Selepas kepergian jaehyun, doyoung langsung mengganti pakaiannya dengan pakaian yang disediakan jaehyun.

Ia memutuskan untuk duduk saja dikamarnya hari itu. Karena bagaimanapun, ia masih sangat bingung dengan apa yang terjadi.

Omong-omong, ponselnya tadi dimana?

TBC.

hallo! Aku kembali—gak ada yang nanya—dengan kisah jaedo 😊😊

Semoga suka 😊💚

the curse ; jaedoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang