E

467 83 1
                                    

THE NACHT WACHT PRESENT

THE CURSE ; JAEDO

.

.

.

Keesokan harinya doyoung terbangun. Matahari masih belum terbit, namun ia tak bisa lagi untuk menutup matanya. Sehingga doyoung memutuskan untuk berberes dan mencari udara segar.

Sangat sejuk sekali.

Akibat terlalu fokus pada lingkungan sekelilingnya, doyoung tak menyadari kehadiran seseorang dibelakangnya. Sampai terdengar suara,

"Ah, sakitt"

Langsung saja doyoung menoleh kebelakang dan berlari menghampiri orang itu.

"Donghyuck, tak apa?" Tanya doyoung sembari meniup luka pada lutut donghyuck.

"Aku tak apa, sungguh" balas donghyuck diiringi dengan senyuman manisnya pada doyoung.

Tak lama datang seorang wanita paruh baya—ibu donghyuck—dengan tergesa-gesa. Setelah berada didekat donghyuck, ibunya langsung memukul pemuda itu sambil memarahi betapa cerobohnya donghyuck.

Interaksi antara ibu dan anak itu membuat doyoung tersenyum kecut. Ia merindukan ibu.

.

Sehabis donghyuck membersihkan luka dikakinya dengan omelan sang ibu sebagai pemecah keheningan, ia bergegas mencari doyoung.

"Disini!" Teriak doyoung sembari melambaikan tangannya pada donghyuck.

Dengan senyum secerah matahari, donghyuck berlari menuju doyoung—paviliun tempat tinggal doyoung.

"Apa kakimu sudah bisa untuk berlari, donghyuck?" Tanya doyoung dengan kekehan karena melihat donghyuck yang berlari sangat cepat padanya tadi.

"Ini hal biasa, bukan sekali dua kali aku luka seperti ini" balas donghyuck dengan menepuk dadanya—menunjukkan bahwa ia lelaki tangguh. Dan keduanya tertawa bersama.

Tak lama tawa keduanya berhenti melihat seseorang datang—pangeran jaehyun—mendekati keduanya.

"Apa aku melewatkan sesuatu?" Tanya jaehyun menatap doyoung dan donghyuck bergantian.

"Selamat pagi pangeran jung, saya permisi kembali ke dapur." Pamit donghyuck yang bergegas meninggalkan doyoung dan jaehyun disana.

"Selamat pagi pangeran. Anda tak melewatkan apapun." Balas doyoung sambil menurunkan pandangannya—bingung dengan jaehyun yang menatapnya cukup tajam.

Apa moodnya terganggu?

"Tapi aku merasa seperti melewatkan sesuatu. Apa kau sudah makan?" Ucapan jaehyun membuat doyoung seketika berpikir. Ah benar, ia belum makan apapun.

Merasa tak ada balasan dari doyoung, jaehyun langsung saja menarik tangan doyoung untuk mengajaknya pergi mencari makanan. Jaehyun sudah memberi pesan sebelumnya kepada ibu donghyuck untuk tidak menyajikan makanan padanya dan doyoung.

Tak mendapatkan respon apapun, jaehyun menoleh kebelakang—doyoung belum bereaksi apapun. Sampai akhirnya jaehyun berhenti dan memperhatikan doyoung.

"Ada apa, pangeran?" Itu adalah kalimat pertama setelah keheningan beberapa saat doyoung pada jaehyun.

Sang pangeran hanya membalas pertanyaan doyoung dengan senyum dan dimplenya, "kita akan kepasar, kau tertarik?"

the curse ; jaedoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang