Hallo, setelah sekian lama tidak update. Aku kembali dengan chapter lainnya.
Semoga suka yaaa
DE NACHT WACHT PRESENT
THE CURSE ; JAEDO
.
.
.
Donghyuck sangat kelelahan. Keringat menetes dari wajahnya, bahkan raut wajahnya sudah tak dapat dikatakan baik-baik saja. Bagaimana tidak, ia berkeliling kota mencari penyihir mark atau apalah itu namanya--bahkan namanya saja sudah aneh.
"Mark, mark, mark" donghyuck merapalkan nama mark bagai sebuah mantra. Berharap dengan itu mark akan muncul dihadapannya--hal ini karena, bukankah mark seorang penyihir?
Setelah duduk, donghyuck kembali melanjutkan pencariannya. Berharap ia dapat pulang sebelum petang, karena demi Tuhan, donghyuck ingin sekali berbaring di kasur empukknya.
Tepat saat matahari akan terbenam, donghyuck duduk didepan pintu kediaman seseorang. Dari luar, kediaman itu sangat luas dan tertata rapi. Berharap dalam hari, semoga ia bisa memiliki kediaman seperti ini untuknya dan sang ibu.
"Sepertinya aku harus siap dimarahi pangeran itu nanti" ucapnya putus asa.
Bahkan saat ini, donghyuck sangat nyaman dengan posisi duduknya. Dimana ia meluruskan kakinya sembari memberi pijatan yang lemah--karena energinya telah habis setelah seharian berkeliling.
Tak lama, pintu gerbang kediaman tersebut terbuka. Seorang pria dengan pakaian layaknya kaum bangsawan terlihat didepan gerbang--seperti akan keluar.
Aku menemukanmu.
"Donghyuck," sebuah suara menghentikan donghyuck yang melamun. Lekas donghyuck mengalihkan kepalanya mencari sumber suara.
Matanya menangkap seorang pria yang ia yakini sebagai bangsawan--terlihat dari mewahnya pakaian yang dipakainya.
"D-dari mana tuan tau namaku?" donghyuck menjawab sembari terbata, tak memberikan pandangan pada pria itu.
"Ah, kau mencariku kan, donghyuck? Tegakkan kepalamu" tutur bahasa pria itu sangat indah mengalun pada telinga donghyuck. Dengan perlahan ia mengangkat matanya memperhatikan wajah rupawan lawan bicaranya.
"K-kau, Mark?" mata donghyuck membulat terkejut. Ia sangat yakin, dengan nama yang aneh, pasti pria bernama mark ini akan memiliki wajah asing.
Tersenyum, pria tadi menjawab, "benar, aku orang yang kau cari"
"Ah, mari kita berkenalan," pria itu mengulurkan tangannya pada donghyuck. Sesaat terpesona, donghyuck langsung membalas jabatan tangan tersebut,
"Donghyuck", "Lee minhyung, ah kau bisa memanggilku mark atau minhyung. Namun kusarankan kau memanggilku minhyung" kemudian mark tersenyum melihat jabatan tangan yang belum usai itu.
Keduanya tidak berniat untuk melepaskan jabatan tangan tersebut.
Hingga seseorang menginterupsi, "Lee minhyung, jangan menggoda seseorang didepan gerbang!"
Tersadar, donghyuck segera melepaskan jabatan tangan mark. Matanya bergerak liar, mencoba menghadapi kecanggungan--yang sayangnya hanya ia rasakan seorang.
"Maafkan adikku, terkadang dia memang lancang. Baiklah, aku dengar kau mencariku bukan?" kini donghyuck menaruh atensi penuh pada mark.
"Benar, aku diminta oleh pangeran jung untuk mencarimu" mark hanya tersenyum, sementara donghyuck hanya mengerutkan keningnya bingung dengan reaksi mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
the curse ; jaedo
Fantasyperjalanan kisah doyoung yang terbangun pada waktu yang berbeda setiap tanggal 15. dengan jaehyun yang memiliki kutukan abadi setiap tanggal 25. baku story bxb #36 - jaedo