J

372 56 8
                                    

DE NACHT WACHT PRESENTS

THE CURSE ; JAEDO

.

.

.

sebelumnya....

"Kau sebelumnya tidak menyebutkan siapa pemimpin suku itu, siapa mereka?" kini jaehyun bertanya. Sungguh, ia mengetahui sejarah tentang seberapa kuat pasukan johnny. Namun, ia tak tau bahwa johnny akan jatuh dari medan perang seperti itu.

Menghela nafas kasar, mark menoleh kekiri dan kekanan sebentar. Terlihat ragu, namun inilah tujuannya.

"Kalian. Pangeran jaehyun dan kim doyoung" ucap mark..

.

Mata jaehyun membesar mendengarnya, tidak terlintas dalam pikirannya bahwa ia yang dikatakan oleh mark. Menggeleng, jaehyun menggeleng mendengarnya. Bagaimana mungkin ia melakukannya.

"Reinkarnasiku?" ujar jaehyun mencari tahu.

Anggukan. Mark mengangguk mengiyakan ucapan sang pangeran.

"Sesungguhnya, ini tidak ada hubungannya lagi dengan kalian. Hal ini terjadi bukan atas kehendak kalian sekarang, namun kalian.. aku tidak tau mengapa, harus menanggung ini semua" ucap mark. Ada perasaan tidak senang pada jaehyun maupun doyoung.

Oh tidak, hidupku sudah susah, kenapa harus semakin susah?

Hanya helaan nafas yang dapat dilakukan doyoung. Tanpa alasan, ia menjadi tidak berminat melakukan apapun. Berdiri saja, rasanya ia sangat malas.

Tiba-tiba jaehyun terlonjak, doyoung berteriak. Sangat keras. Tidak biasanya doyoung bersikap seperti ini, namun melihat gesture doyoung yang seperti memegangi telinganya dengan kuat, jaehyun tau bahwa ada yang salah.

"Doyoung!" Jaehyun langsung memegangi doyoung, begitu pun dengan mark. Ia segera mencari donghyuck untuk menyiapkan obat-obatan atau apapun yang dibutuhkan doyoung.

Tak lama, setelah mark keluar, jaehyun juga berlari mengikuti. Namun, ia tak sendiri, ada doyoung digendongannya.

Bertahanlah, bertahanlah, gumam jaehyun.

.

Sesampainya dikamarnya, jaehyun langsung membaringkan doyoung. Kemudian mark dan donghyuck pun datang sambil membawa nampan berisi dedaunan, serbuk, gelas, dan teko. Sementara itu, ibu donghyuck bergegas mencari tabib.

Semua orang sibuk, sikap doyoung yang seperti ini tak pernah mereka duga. Jaehyun berpikir bahwa doyoung terlalu stres, namun mark menganggap sikap doyoung terlalu dibuat-buat. Entahlah, tapi ia hanya merasa kenapa doyoung harus sehisteris ini.

Sementara itu, donghyuck mengatupkan tangannya didepan dada sembari menutup matanya rapat-rapat. Ia tahu, bahwa ia tidak sering berdoa, namun kali ini demi doyoung, ia berdoa.

Tabib masih belum sampai, begitupun dengan ibu donghyuck. Namun, doyoung sudah memberikan respon yang baik. Ia terbangun dengan perlahan doyoung membuka mata.

Namun, bukan suatu pertanda baik. Doyoung tiba-tiba berteriak.

.

Teriakan yang membuat ia seketika terbangun.

Apakah ini mimpi buruk? Doyoung membatin.

Sekeliling doyoung kembali seperti biasa, sesuatu yang sangat dikenalnya. Iya, ini adalah kamarnya. Doyoung merasa kepalanya begitu berat. Sungguh, sangat berat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

the curse ; jaedoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang