Bismillahirahmanirrahim...
Assalamualaikum! Ketemu lagi dengan Dina Larasati. Semoga kalian suka dan terus dukung karya-karya aku selanjutnya ya...^^
Selamat membaca! Barakallah fiikum..
****
Vote, komen jangan lupa!!Dua orang pria dengan seorang wanita tengah duduk bersama dalam sebuah meja makan. Mereka duduk dengan tenang, hanya terdengar dentingan sendok yang beradu.
Deheman salah satu pria memecah atensi keduanya dari hidangan makan malam yang tersaji.
"Zain, dad wanna talk about you"
Pria yang dipanggil Zain itu sontak menoleh, memandang wajah ayahnya -Michael Benedick yang tampak serius.
"sure" katanya sambil menaruh sendoknya diatas piring.
"i want you to get married...
...with Jessica" Zain terkejut bukan main. Menikah dengan Jessica, anak dari rekan bisnis sang dady.
Tentu Zain sangat mengenalnya. Wanita manja dengan kebiasaan buruknya yang sering berfoya-foya untuk berbelanja atau sekedar ke club malam bersama teman-teman nya yang tak beda jauh dengan Jessica.
Zain memang tinggal di Jerman bersama kedua orangtua nya. Tapi, berfoya-foya dan pergi ke club untuk mabuk tak pernah ia lakukan. Meski ia tinggal di negara yang terkesan bebas dalam pergaulan, menurutnya itu semua hanya buang-buang waktu berharganya.
"are you kidding me dad? I dont like Jessica"
*apa ayah bercanda? Aku tidak suka Jessica
"Jessica is perfect girl for you"
"not for me, but for your business"
*bukan untukku, tapi untuk bisnis mu"ya...for business to" Zain berdecih, ayahnya memang hanya mementingkan tentang bisnis, hingga rela memaksa nya untuk menikah dengan gadis liar itu.
"i dont want! I dont want married with Jessica" jawab Zain sambil mengepalkan tanganya menahan amarah.
"you must have a choice, married with Jessica or go right now from here"
*kamu harus memilih, menikah dengan Jessica atau pergi dari sini sekarang juga.Michael membalas Zain tak kalah tajam. Pria yang disebut dad oleh Zain itu sudah membuat keputusan tegas. Jika Zain tidak ingin dijodohkan, maka putra satu-satunya itu harus pergi dari rumahnya.
Rossa-ibu dari Zain yang awalnya hanya diam, kini ikut menatap tajam sang suami.
"Ben, what do you mean?" tanyanya lembut, berharap suaminya membatalkan pengusiran Zain dari rumah mereka.
"Jessica or go from here right now!"
*Jessica atau pergi dari sini sekarang"Ben!" suara Rossa tak lagi lembut, ia kembali menatap tajam suaminya.
"sure, i will go" kata Zain sambil meninggalkan meja makan, ia akan mengemas barang-barang nya dan pergi dari rumah yang telah ia tempati sejak usia 2 tahun.
Di meja makan Rossa dan Michael kembali berdebat. Wanita itu tak rela putra kesayangannya pergi.
"Zain itu anak kite, dia putera awak! Tak de ke awak merasa buruk pada putera kite?!" emosi Rossa sudah mencapai puncak, ia meluap kan amarahnya dengan bahasa melayu yang khas.
Rossa sudah tidak tahan lagi, masa bodoh dengan suaminya yang mengerti bahasa yang ia sampaikan atau tidak. Ia berlalu meninggalkan suaminya yang masih memasang wajah angkuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guide For Mr.Zain
ChickLitNiat hati melarikan diri karena paksaan ayahnya yang hendak menjodohkan dirinya dengan anak rekan bisnis sang ayah, hidup Zain Omar Michael malah berubah setelah bertemu dengan seorang pemandu wisata. pria keturunan Melayu-Jerman itu tak menyangka...