Niat hati melarikan diri karena paksaan ayahnya yang hendak menjodohkan dirinya dengan anak rekan bisnis sang ayah, hidup Zain Omar Michael malah berubah setelah bertemu dengan seorang pemandu wisata.
pria keturunan Melayu-Jerman itu tak menyangka...
Jumat pagi, Levita menjadwalkan untuk pergi ke Leuweung Adat (hutan adat) yang ada di kecamatan Muncang, Lebak Banten.
Tempat ini menyajikan pemandangan yang tak kalah dengan Bandung. Undakan sawah terhampar luas dengan pohon tinggi menjulang yang menambah kesan rindang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Butuh sekitar 2 jam perjalanan menggunakan mobil. Jalannya cukup terjal membuat Levita tidak berani menyetir sendiri sehingga menyertakan pak Anwar untuk menyetir.
"woah udara nya begitu sejuk" ucap Zain sambil menghirup nafas dalam-dalam. Merasakan suasana asri yang tersaji.
Lagi, bersama Levita ia benar-benar merasakan berbeda. Merasakan hal-hal baru yang tak pernah ia lakukan selama hampir 30 tahun hidup di dunia.
Haruskah Zain terus melarikan diri dari sang ayah, yang akhirnya lebih memilih wanita yang baru seminggu ini bersamanya?.
"tuan?" Zain tersadar dari lamunannya. Kini Levita ada didepannya dengan sorot penuh tanya.
"ada masalah?"
"tidak, kemana pak anwar dan Yuli?" ya, Zain berinisiatif mengajak Yuli. Karena mereka disini akan camping walau tanpa bermalam.
Tidak seru jika hanya Zain, Levita juga pak Anwar. Yuli juga membuat Levita tidak mudah bosan.Setidaknya Levita mempunyai teman untuk bicara.
"sedang mengambil makanan juga tenda di mobil"
"bukankah ini hari Jumat?"
"ya, kenapa?" tanya Levita.
"aku harus shalat Jumat bukan?"
"ohh, dibawah jalan sana ada masjid kecil. Nanti anda dan pak Anwar akan pergi kesana" Zain bernafas lega, ia tak ingin melewatkan shalat Jumat pertamanya sebagai muslim kali ini.
"baiklah, terimakasih" Zain melenggang pergi untuk membantu memasang tenda.
"Lev, sini..." panggil Yuli yang sedang membantu memasang tenda.
"kartu lo ada sinyalnya ga Lev?"
"gatau,hp gue di tas belum di cek dari tadi" jawab Levita sambil ikut membantu memasang tenda.
"yahh pengen instastory an gue, udah gaada sinyal batre hp gue abis lagi"
"Mangkanya, charge dulu"
"ah lu aja ngajak gue subuh-subuh" jawab Yuli dengan cemberut.
"mister pinjem handphone dong!" pinta Yuli tanpa beban sembari mengulurkan tangannya.
Zain mengerti, ia langsung mengeluarkan handphone keluaran terbaru miliknya. Yuli menerimanya dengan semangat, ia mulai beraksi untuk memotret sekitar termasuk dirinya sendiri.