Vote komen dulu dong hehe ^^🙏
Seorang wanita dengan dress pendek memasuki rumah tanpa permisi. Rambutnya di cat kecokelatan dengan panjang sebahu. Langkahnya gemulai menuju ruang tamu tanpa memperdulikan norma kesopanan sebagai seorang tamu.
"apa yang membawamu kemari nona?"
"ohh nyonya Rossa Michael, maaf telah mengejutkan mu dengan kedatangan ku" katanya sambil menurunkan kacamata hitam dari hidungnya.
Tanpa dipersilahkan, wanita itu duduk di ruang tamu dengan angkuh, membuat Rossa geram namun tetap diam.
"dimana Zain?" mengedikan bahu, jawaban itu membuat gadis dengan dress Navy itu tersenyum miring.
"come on, aku rela membatalkan jadwal pemotretanku demi bertemu Zain dan hanya itu jawabanmu?!"
"sorry? Bukankah aku tidak pernah menyuruhmu datang kemari? Kenapa Seolah-olah semua ini salahku?"
"sh*t!!" umpatnya sambil membanting kacamata miliknya tanpa membuat Rossa bergerak sedikitpun.
Rossa sudah menduga bahwa wanita ini seorang yang emosional. Ia sengaja memancing amarah gadis angkuh di depannya. Ibunda Zain akan tetap berusaha tenang, karena membalas wanita itu dengan emosi hanya akan membuatnya lelah.
"tell me mrs. Michael, dimana Zain?!"
"sudah pergi, eumm.. sejak 3 minggu yang lalu mungkin"
"What the hell?!"
"apa kamu tau? Zain lebih memilih pergi daripada menuruti permintaan ayahnya untuk menikah denganmu" kata Rossa sambil bersidekap.
"omong kosong!!" wanita itu berjalan hendak menampar Rossa.
"Apa seperti ini sikapmu pada orang yang lebih tua? Chill babe, jangan membuat tekanan darah mu naik dengan emosi sedari tadi"
"pantas saja putraku tidak mau bersamamu meski kecantikan mu begitu mempesona, ternyata anakku tidak hanya butuh paras yang sempurna, tapi attitude yang baik."
"tidak ada yang mampu menolak pesonaku nyonya Michael" ia berdecih, membuat Rossa terkekeh.
"tapi kenyataannya putraku tidak, dia lebih memilih meninggalkan banyak kemewahan juga pesona nona Jessica Aurora Hilton, bukan begitu nona?"
Melangkah kesal, Jessica lebih memilih pergi dengan tangan kosong daripada menghadapi Rossa yang sikapnya tak terduga. Ia pikir Rossa tipikal calon mertua yang menyambutnya dengan sukacita tak peduli dengan sikap nya yang terlewat liar.
Merasa menang, Rossa terseyum miring dan kembali melanjutkan kegiatan memasaknya di dapur.
🌃🌃🌃
Lidya mondar-mandir di ruang tamu, pasalnya Levita tadi mengabari dirinya bahwa ia berada dalam perjalanan pulang menuju rumah. Yang membuat Lidya cemas adalah cuaca yang mulai mendung sedangkan Levita tak membawa payung dengan menaiki angkot.
"duhh ayah sama Aby kemana sih, di telpon gaada yang angkat"
Merasa lelah, Lidya duduk sambil berpikir keras. Terlintas ide cemerlang, ibu 2 anak itu bergegas mengambil payung dan berjalan keluar rumah.
Tok! tok! tok!
"assalamualaikum...yuhuuu any body home?" sifat Lidya yang terkadang nyablak ternyata masih melekat meski sudah mempunyai anak yang sudah dewasa.
"wa-alaikumsalam..."
"aduh Zain... Tante minta tolong bawain payung ke depan kompleks ya,tante takut Levita keujanan tadi dia bilang lagi naik angkot" cerca Lidya sambil menyodorkan payung tanpa peduli raut wajah Zain yang kebingungan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Guide For Mr.Zain
ChickLitNiat hati melarikan diri karena paksaan ayahnya yang hendak menjodohkan dirinya dengan anak rekan bisnis sang ayah, hidup Zain Omar Michael malah berubah setelah bertemu dengan seorang pemandu wisata. pria keturunan Melayu-Jerman itu tak menyangka...