Follow!!
@harsyanda.shabiraHappy reading 🌴
***
Lo tau kan? Masalah kalau ingin cepat selesai ya dibagi sama orang lain, karna jalan pemikiran kita sendiri belum tentu sempurna***
Mereka semua kembali ke dalam mobil. Tapi ketika semua benar-benar sudah berada di dalam mobil, Adysta terdiam untuk sejenak. Entah apa yang ia pikirkan.
"Gue ngerasa ada yang ngeganjel gitu di otak gue, sebenarnya ada apa?" Tanya Adysta sambil memutar pandangannya ke belakang.
Bella yang merasa di tatap hanya mengangkat bahunya acuh. Adysta mengembuskan napasnya kesal. Ia pun mulai menyalakan mobilnya dan keluar dari area parkir bandara.
"Lo mau nganterin kita sampai rumah gak?" Tanya Caca yang duduk di sebelah Adysta.
"Idih, Lo pikir gue supir Lo? Arah rumah kita beda." Adsyta menggelengkan kepalanya. Sesekali ia melirik Caca sambil mengendarai mobil itu.
"Pelit bat deh."
Setelah percakapan itu, tidak ada satupun dari mereka yang mengeluarkan suara. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing. Entahlah kenapa Cherry tiba-tiba pergi ke Prancis begitu saja. Alasannya pun tak terlalu meyakinkan.
Sedih. Kata yang menyelimuti diri mereka masing-masing. Bingung. Itu juga kata yang sedang berputar-putar di otak mereka. Sekitar 10 menit, mereka sudah berada di depan pagar rumah Bella.
"Makasih yah udah nganterin gue, mau mampir dulu?" Tak ada satupun yang merespon ajakan Bella. Bella hanya menganggukkan kepala dan turun dari dalam mobil. Adysta kembali melajukan mobilnya.
"Gue turun di sekolah aja ya, nanti biar gue minta jemput sama orang di rumah." There mengeluarkan suaranya.
Untuk kalian ketahui bandara, rumah Bella , rumah Adysta, dan sekolah satu arah. Sedangkan yang lainnya berbeda arah. Dari pada bolak balik, lebih baik Adysta mengantarkan mereka ke sekolah bukan?
Adysta menepikan mobilnya dan berhenti di sana. "Gue yakin seyakin yakinnya ada yang gak beres sama keluarga si Cherry dan Bella."
Mereka yang semula terlihat murung mulai mendengar perkataan Adysta. Sedari tadi, Adysta juga ingin menyampaikan hal ini. Hanya saja Bella masih berada di satu mobil yang sama dengan mereka. Tidak mungkin ia mengatakan hal itu di dekat Bella.
"Aneh kan?" Mereka menganggukkan kepalanya menyetujui ucapan Reyna. Kecuali There yang sedang tertidur, padahal baru tadi ia mengeluarkan suaranya.
"Besok aja ditanyain baik-baik, sekalian nanya soal si Diksa." Adysta tak menjawab ucapan Thalia, ia langsung mengendarai mobilnya.
Entah makhluk apa yang singgah di tubuh Adysta ia malah mengantarkan satu persatu sahabatnya itu.
🌴🌴🌴
Setelah turun dari dalam mobil Adysta, Thalia membuka pagar rumahnya. Ia berjalan menuju pintu utama rumahnya sambil memainkan handphonenya. 12 panggilan tak terjawab dari 'Manusia aneh'. Kalian mungkin tak menyangka siapa yang menelfon Thalia hingga 12 kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Best Friend (Hiatus)
Teen FictionHarap follow terlebih dahulu!! Perubahan berawal dari sebuah pernyataan yang dapat didengar. Terkejut? Aneh? Kaget? Suatu hal yang terkumpul setelah mendengarnya. "Maksud Lo apa?" "Gue gak punya maksud kok!" "Gak usah bacot deh Lo." "Wedeh, santu...