01

4.4K 313 19
                                    

ddrrrtt ddrrrtt ddrrttt

Suara alarm terdengar berbunyi memecahkan keheningan di pagi hari.

Kang Seulgi, seorang anak magang dari sebuah perusahaan terkenal dikotanya tiba-tiba terbangun dari hibernasinya yang cukup panjang.

Dia baru ingat ternyata hari ini merupakan hari senin, sehingga dia harus segera mempersiapkan dirinya untuk memulai hari baru dengan pekerjaannya.

"Sial... ternyata ini hari senin" umpatnya setelah terbangun. Seulgi langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah melucuti semua pakaiannya, seulgi segera membilas tubuhnya yang polos tak bernoda itu dengan air, dan betapa terkejutnya seulgi saat merasakan bahwa air yang membilasnya terasa dingin sampai menusuk ke tulang-tulang ditubuhnya.

"arrghh.. dingin sekali, kenapa bisa sedingin ini" racaunya, setelah itu Seulgi memutar kerannya ke arah berlawanan yang merupakan keran untuk air hangat. Namun bukannya air hangat yang keluar, malah air yang keluar dari showernya langsung mengecil. 

Seulgi terkesima melihatnya.

"Hahh.. kerannya rusak lagi, aku harus memberitahu petugas pemeliharaan lagi" katanya.

Setelah itu Seulgi yang malang pun melanjutkan aktivitas mandinya dengan air dingin yang membuatnya menggigil kedinginan disetiap bilasan airnya. 

Setelah Seulgi menyelesaikan aktivitas mandinya, dia baru teringat sesuatu yang membuat ia mengerang kesal.

"Seulgi bodoh bodoh bodoh .. kenapa kau lupa membawa handukmu sihh".

handuk Seulgi selalu dijemur diluar kamarnya.

.

"Aku terlihat keren hari ini" komentarnya sambil memperhatikan dirinya sendiri didepan cermin. Seulgi tidak berbohong dengan kata-katanya, Seulgi memang merupakan salah satu magang paling most wanted  dalam perusahaannya tersebut. Kecantikannya merangkap ketampanannya itu merupakan sebuah ciri khas dari seorang Kang Seulgi, jangan lupakan soal kualitas kerjanya. Banyak anak magang lain juga para karyawan tetap yang mengincarnya untuk dijadikan pasangan mereka.

Soal handuk yang tadi, terpaksa Seulgi harus rela menutupi tubuh polosnya dengan baju yang dipakainya semalam dan buru-buru keluar kamar untuk mengambil handuknya digantungan baju depan kamarnya. 

Untung saja tidak ada orang lain yang melihatnya dan Seulgi bersyukur mengenai hal tersebut. Jika ada yang melihatnya, harga diri seorang Kang Seulgi dipertaruhkan.

Setelah bercermin, Seulgi segera keluar dari kamarnya untuk berangkat ke tempatnya magang saat ini.

Seulgi menyalakan motor maticnya dan segera melaju melintasi hiruk-pikuk jalanan ibukota agar segera sampai di perusahaan tempatnya melangsungkan magang.

.

"Good Morning Wendy..." sapa Seulgi melihat Wendy yang tengah berjalan didepannya, sepertinya Wendy juga baru tiba.

Mendengar perkataan sahabatnya Wendy pun langsung membalikkan kepalanya untuk melihat seorang Kang Seulgi yang sedang tersenyum cerah kearahnya dengan menampilkan lengkungan bulan sabit yang menggemaskan bagi siapa saja yang melihatnya, namun tidak dengan Wendy.

"Morning juga Seul..." sahut Wendy membalas sapaan sahabatnya sambil tersenyum kecil.

"Wow.. tumben sekali kau datang pagi hari ini" kata Seulgi.

Wendy memutar bola matanya dengan malas, "Aku memang selalu datang pagi setiap hari, Kang Seulgi" balasnya.

"Hehe.. aku kan hanya berbasa-basi Wendy Son, ayo cepat kita ke ruangan" sahut Seulgi lagi dan berjalan melewati Wendy yang menggelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya tersebut.

***

Wendy dan seulgi bertemu dalam proses wawancara untuk masuk dalam perusahaan tempat mereka magang.

"Hey.. kau terlihat gugup" sahut seorang yeoja bermata monolid kepada seorang yeoja lain yang berparas bule.

"Ehm.. ya, aku sangat gugup" balas yeoja berparas bule tersebut.

"Siapa namamu?" tanya yeoja bermata monolid tersebut, "Aku Kang Seulgi" tambahnya sambil menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan yeoja berparas bule tersebut.

"Ehm.. A-Aku Son Wendy" balas yeoja berparas bule tersebut dan membalas jabat tangan dari Seulgi.

Seulgi tersenyum cerah melihat respon malu-malu kucing dari Wendy dan langsung mengatakan sesuatu yang membuat Wendy terkejut,

"Mulai saat ini, aku Kang Seulgi mempunyai sahabat bernama Son Wendy".










Tbc.

Halloo gua debut jadi author nehh 

heheheheheheh

Sebenarnya pen buat cerita dari lama, tapi baru kewujud sekarang:)

Gua harap kalian semua suka sama cerita gua heheh

Salam,

- jsjkygbjh

PetrichorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang