04

1.5K 217 39
                                    

Sudah dua minggu sejak kejadian dimana Seulgi mengingat kenangan tentang cinta pertamanya.

Sudah dua minggu pula wajah Seulgi selalu tampak sedih akibat hal tersebut. Memang, yang namanya cinta pertama sulit dilupakan.

Sekuat apapun usaha Seulgi untuk melupakan Irene selalu berakhir sia-sia,

Entah itu berakhir menggambar wajah cantik nan rupawan yeoja tersebut, menangis terisak-isak seperti sudah ditinggalkan orang terkasih selama-lamanya, ataupun berusaha mencari tahu dimana lokasi yeoja cantik itu berada sekarang.

Bodoh memang,

Tapi bukan Kang Seulgi namanya kalo tidak bodoh.

Wendy sang sahabat yang biasanya melihat wajah menggemaskan Seulgi, sekarang bertanya-tanya kenapa wajah bodoh sang sahabat selalu terlihat murung.

"Hei bodoh, ada apa dengan wajahmu?" tanya Wendy.

"Huh? Kenapa dengan wajahku?" jawab pelan Seulgi.

"Ish.. lihat, itu saja kau terdengar tidak bergairah menjawab pertanyaanku" balas Wendy.

"Jika kau hanya menggangguku Wendy-shi, silahkan pergi saja",

"Aku sedang tidak ingin diganggu" tambah Seulgi.

Wendy akhirnya menyerah dengan keingintahuannya, dia tidak ingin semakin memperkeruh suasana hati sahabat bodohnya tersebut.

"Baiklah-baiklah.. aku tidak akan mengganggumu. Tapi jika kau ingin bercerita padaku, silahkan saja Seul.. aku akan mendengarkannya dengan senang hati" kata Wendy dengan senyuman tulusnya, lalu meninggalkan Seulgi seorang diri.

"Hhhh... apa yang terjadi pada diriku" sesal Seulgi setelah melihat kepergian sahabatnya.

"Jadi ini salahku atau salahmu Irene Bae?" gumam kecil Seulgi.


***












Sementara itu,

"Hatchuuu",

"Aish ada apa denganku" gumamnya.

"Kau sedang bersin bodoh" jawab temannya.

"Aku tahu Park Sooyoung" timpalnya tak mau kalah.

"Kau tahu? Bukannya kau tempe?".

"Namaku Irene" balasnya datar, tak mengindahkan percobaan lelucon temannya.

"Ish kau ini tidak seru sekali" kata Sooyoung.

"Untuk apa aku meladeni lelucon sampahmu itu".

Sooyoung membelalakan matanya, tak terima dengan perkataan meremehkan Irene tentang leluconnya itu.

"Hei!!! Aku orang yang mempunyai selera humor yang tinggi tahu".

"Aku tidak percaya. Leluconmu lebih mirip sampah dibandingkan humor Sooyoung-shi",

"Dan satu lagi, tolong kerjakan pekerjaanmu dengan benar. Dasar" setelah mengatakan hal demikian, Irene berlalu meninggalkan Sooyoung.

"Apa-apaan dia itu. Mentang-mentang dia seorang dokter, jadi seenaknya saja menilai pekerjaanku" gumam Sooyoung.








.....






Irene Bae, Dokter spesialis Penyakit Dalam.

Dokter muda yang berprestasi di masa mudanya,

Dokter muda yang menjadi incaran para dokter-dokter lainnya di Rumah Sakit tempatnya bekerja,

Bahkan tidak sedikit pasien yang rela menunggu demi ditangani olehnya. Sampai para perawat pun terheran-heran dengan tingkah absurd pasien-pasien tersebut.

Bagaimana kalau keadaan mereka semakin memburuk saat menunggu giliran untuk diperiksa, yang ada mereka selangkah lebih dekat untuk bertemu dengan sang Pencipta.

Irene memang dikenal dengan sifatnya yang ramah, murah senyum sehingga para dokter yang lain selalu menyalahartikan senyumnya yang terlampau manis--- lebih manis dari gulali, serta suara lembutnya yang terdengar begitu indah saat dia berbicara.

Ngomong-ngomong tentang Irene, jangan lupakan tentang temannya dengan lelucon yang seperti "Sampah" kalau kata Irene.

Park Sooyoung, seorang Perawat di Rumah Sakit tempat Irene bekerja.

Sooyoung bertemu dengan Irene saat ia sedang menjalani pelatihan keperawatannya di Rumah Sakit tempatnya bekerja sekarang. Awalnya ia ragu, kenapa Dokter muda secantik Irene ingin mengenalnya lebih dekat. Bukannya apa, tapi pandangan orang-orang disekitarnya benar-benar membuat nyalinya menjadi ciut. Irene Bae memang bukanlah kaleng-kaleng.

Apalagi tatapan-tatapan maut dari para Dokter yang sudah pasti tidak rela melihat Primadona mereka duduk semeja dengan Perawat baru.

Namun, lama-kelamaan sifat asli Park Sooyoung mulai keluar.

Irene sampai pusing menanganinya.

Mulai dari tingkah absurdnya, omongannya yang tak pernah disaring, serta selalu mengejeknya 'Pendek'.

Dan Irene tidak suka bila ada yang mengolok-olok tingginya,

Terkecuali Sooyoung. Irene menyerah untuk sekedar membalas ejekan Sooyoung tentang tubuhnya yang katanya 'Pendek'.

Kalau kata Sooyoung "Kau sungguh Pendek Irene-shi, dan itu benar adanya. Fakta takkan pernah salah".













































































Sooyoung dan mulut lemasnya yang ingin Irene musnahkan dari dunia ini.






















































Tbc.

Maapkeun aing yg baru apdet sahabat,
Soalnye gua sibuk,
Jadi blm dpt timing yg pas buat ngetik hehe

Salam,

- jsjkygbjh






PetrichorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang