05

1.4K 193 5
                                    

"Hai Wendy hehe" Seulgi datang dengan cengiran khasnya.

Wendy yang tidak mengerti mengapa sahabatnya seperti itu pun bertanya-tanya dalam benaknya. Wendy memandang Seulgi dengan satu alisnya yang terangkat, menandakan bahwa dia bingung dengan sikap sahabatnya itu yang tiba-tiba berubah.

"Ehm... Aku ingin minta maaf atas sikapku padamu barusan".

"Tidak apa-apa Seul.."

"Lagi pula, sekarang kau sudah terlihat jauh lebih baik" ucap Wendy.

"Ingin menyegarkan pikiran?" tambahnya.

"Baiklah.. Tapi aku tidak mau kita minum-minum malam ini, besok kita masih bekerja" balas Seulgi.

"Tidak mau minum ya..".

"Bagaimana kalau karaoke?" kata Wendy.

"Hmm.. Sepertinya bukan ide yang buruk".

"Kau harus melepaskan sesuatu yang ada dipikiranmu Seul.. Aku khawatir saat melihatmu seperti tadi tahu".

"Acieee.. Seorang Wendy Son khawatir padaku hahahaha" tawa Seulgi menggelegar diruangan kerja mereka.

"Yakk.. Kecilkan sedikit suara tawamu bodoh" Wendy yang dibuat kesal oleh sahabatnya pun memperlihatkan senyuman tipis karena merasa lega melihat sahabatnya tertawa lagi serta tidak memasang wajah murung penuh dengan kesedihan didepannya.

"Melepaskan ya" pikir Seulgi.

"Kupikir akan sulit" Seulgi tersenyum kecut.















***











Tok Tok Tokk

"Spada... yuhuuuu"


Kepala seseorang menyembul tiba-tiba dari balik pintu sang dokter.

"Apa kau sudah selesai?",

"Sebentar lagi.. kenapa memangnya?" tanya sang dokter.

"Aku bosan Irene-shi".

"Terus kenapa jika kau bosan?",

"Huhh.. dasar, untung kau temanku".

"Memangnya kenapa jika aku bukan temanmu?".

"Tidak ada apa-apa" rengutnya.

"Cepat katakan apa maumu Sooyoung-shi" kata Irene yang mulai jengkel dengan kehadiran temannya itu.

"Ayo kita karaoke" kata Sooyoung dengan bersemangat.

"Ahh tidak-tidak, aku sedang capek Sooyoung-shi" balas Irene dengan wajah yang menunjukkan kecapekannya.

"Ayolah Irene.. Apa kau tidak lelah dengan pekerjaanmu itu hah?",

"Kau setidaknya butuh refreshing untuk pikiranmu" bujuknya lagi.

"Tapi tidur sudah cukup bagiku untuk refreshing. Setelah pekerjaanku selesai, aku hanya perlu pulang, membersihkan diriku dan bersiap untuk tidur.. ahh, aku jadi merindukan kasurku" keluh dokter muda itu.

"Ayolah Irene.. malam ini saja, aku berjanji padamu hanya malam ini" mohon sang perawat dengan puppy eyes yang terlihat menjijikan dimata sang dokter.

"Hahh.. Selamat tinggal impianku untuk tidur nyenyak malam ini",

"Baiklah-baiklah.. Berhenti memasang wajah menjijikan itu Park Sooyoung".

"Heii!!! Ini namanya aegyo, dan yang namanya aegyo itu sudah pasti lucu",

"Lucu darimana hah? Wajahmu terlihat seperti orang yang sedang menahan buang air besar tahu" perkataan sang dokter bagaikan belati tajam yang tepat menusuk harga diri seorang Park Sooyoung.

PetrichorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang