33

4.4K 308 45
                                    

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Brakkkkkkkkk

semua orang terkejut mendengar suara itu, semua mata tertuju pada arah suara. mata mereka melotot melihat tubuh tegab yg dari tadi tersenyum tumbang dilantai marmer itu. aliran darah keluar dari tubuh danis yg lemas dan pucat. ya .... danish tak mampu lagi menopang tubuh dan mempertahankan  kesadaranya.

"DANISHHH" teriak teman2nya

rayhan dan dhuha berlari kearah danish yg telungkup, hidungnya berdarah karena menghantam lantai. dhuha dan rayhan membopong danish yg taksadarkan diri, menuju mobil. anggota tim dibagi 2 sebagian tinggal dan mengawal para penghianat sampai kandang, sementara yg lain mengikuti danish menuju rumah sakit.

" cepat sedikit bang bawanya" dhuha

" i...iya pa" rayhan panik

" bang kamu tenang jangan panik, tarik  nafas dan fokus, kita cari rumah sakit terdekat" dhuha

" i....iya pa" rayhan

mobil melaju dengan kencang tanpa hambatan, suara azan subuh menggema mengiringi perjalanan mereka. mobil berhenti  tepat di lobi Rumah sakit, petugas memandang heran melihat rayhan yg keluar dengan senjata  yg masih bertengger ditubunya. rayhan membuka pintu sambil teriak pada petugas untuk membatu mereka. dhuha dan rayhan membopong tubuh tak berdaya danish, barulah mereka sibuk berlari menghampiri mereka. dokter langsung menangani danish, sementara dhuha yg baju PDLnya terkena darah hanya diam. rayhan tak beda jauh, tak lama dokter menghampiri mereka berdua.

"permisi pak, apa pasien yg saya tangani bapak2 yg bawa" dokter

" ahhh...iya dok, kebetulan dia anak saya saya, gimana keadaannya dok" dhuha

" begini pak, pasien mengalami luka sobek yg cukup dalam dibagian punggung dan juga proyektil peluru yg bersarang di punggungnya. jadi harus melakukan tindakan oprasi, selanjutnya ada baiknya melakukan proses administrasi dulu yg bapak harus selesaikan" dokter

" heh.... bodoh apa tidak kau lihat, kami ini siapa mana mungkin kami tidaj tanggung jawab, tangani dulu pasienya untuk urusan dana itu nanti" jawab rayhan garang

" ta...tapi itu prosedur" dokter

" heh... prosedur apa bodoh, udah ray beres, ruang oprasi aman dan kau tutup mulutmu, pagi2 ngoceh gak jelas" dr. ivan

dr. ivan  adalah dokter tentara berpangkat mayor, cucu dari javin sumantri. tidak hanya ivan ada juga gusti, adit, niel, stevan, leo, gibran, vino, ikbal, nino, takashi, jerion mereka adalah keluarga sumantri dan pramono yg menjadi dokter tentara yg berkopeten di bidangnya.

" udah om tenang aja, kita yg akan belai2 danish" gusti

" selesai oprasi dan keadaan danish stabil kita pindahin kerumah sakit yg lebih bagus lagi" jerion

" heh... lo berapa duit yg dibutuhin hah.... sengak banget gue liat bibir lo" takeshi

" berasa sultan lo, begaya banget, heh... nie rumah sakit bisa kita beli paham lo" gusti

" ah... ah... tangan gue gatel banget buat ngeluarin duit receh gue nie, butuh berapa dolar lo heh..." vino

" woho..... anak sultan vino andreas, anaknya bapak gio andreas and kansya pramono mah beda cuyyy" 11 saudaranya riuh

" sialan" vino

" om tenang aja, danish itu kuat kok" leo

" makasi nak dan tolong danish ya.." dhuha sendu

" udah om kayak sama sapa aja" gibran

" ya... udah kita kedalam dulu om" ivan

mereka semua masuk kedalam untuk ngobrak ngabrik, tubuh danish yg selama ini dia banggakan. para saudaranya berusaha serapi mungkin buat urusan lukanya. Pasienya satu ini spesial banget, gak ada takut dan gak ada sopan2nya ama abang2nya ini. sementara diluar anggota tim mawar lengkap menanti jalannya oprasi. Rasy dan keluarga yg lain sengaja gak diberi kabar, biar gak buat heboh rumah sakit orang bisa roboh dibuat keluarga sumantri, pramono dan ruzain nantinya. setelah kondisi danish stabil mereka memutuskan untuk memindahkan kerumah sakit "ANDREAS HOSPITAL" gak usah ditanya punyanya siapa tu rumah sakit. saat ini keadaan danish sudah membaik, tapi masih belum sadar karena pengaruh obat, tapi tingkahnya buat cekikikan karena lucu dan ingin menjahili seorang danish setiap saat.

THE ALFATIH BROTHER (Lanjutan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang