Hari itu aku baru saja ingin berleha leha di kasur, tapi ibu berteriak dari bawah.
"Sell!!..." Ucap nya dengan teriak.
Aku tak menjawab dan lasung pergi ke bawah dengan badan lemas. Sampai di bawah aku melihat seorang laki laki yg duduk di sofa.
"Tuh ada teman cowokmu" Ucap ibuku.
Aku berjalan ke arah nya, dan ternyata dia adalah orang yg membuat ku sial. Siapa lagi kalau bukan si cowok yg sok itu.
"Ngapain kamu disini?!" Ucapku heran.
"Ini buku mu ketinggalan, tadi aku mau kasi tapi lupa, ya sudah aku ikuti aja kamu" Jujur nya, sambil menyodorkan buku yg di pegang.
"Kenapa gak di kasih pas di jalan aja?!" Sambil mengambil buku itu.
"Maaf mengganggu, aku pamit ya."
"Tante saya pamit ya...." Ucapnya berpamitan dengan ibuku.
"Ohh iya nakk..." Jawab ibu ku dari arah dapur.
"Makasih!" Ucap ku judes.
Dan dia pulang, aku pun lansung kembali keatas. Entah mengapa selalu saja dia mengganggu hari hari ku. Sama seperti 2 sahabatku.
Esoknya di sekolah.
Hari ini adalah hari dimana kelas ku dapat pelajaran olahraga. Aku tak mengerti kenapa olahraga ku di hari selasa. Guru olahraga ku bernama Pak Santoso, perut nya buncit, berkumis, dan tegas.
Kali ini materi olahraga adalah bagi yg putri itu lari estafet bagi yg putra itu basket.
Setelah di akhir materi Pak Santoso memberikan pertandingan basket kepada para lelaki. Dan para perempuan menonton nya di pinggir lapangan.
Hari itu aku tau ternyata laki laki itu jago main basket, entah dia hoki atau memang jago, tapi ya aku tetap tidak tertarik.
Aku berjalan ke arah kelas yg ada di depan lapangan, dan aku harus melewati pinggir lapangan untuk menuju ke kelas, setelah di pertengahan lapangan, aku melihat bola datang ke arahku dan mengenai kepalaku. Entah apa yg terjadi selanjutnya.
Seketika aku terbangun, dan aku sudah ada di UKS bersama 2 orang sahabat ku dan 1 cowok sok itu.
"Kamu gak papa el?" Ucap Azka.
"Nggak gak papa kok" Ucap ku sambil memegang kepala.
"Ngapain dia disini?" Ucapku heran.
"Dia yg kenain kamu bola tadi." Kata Felysia.
"Kenapa sih sejak dia ada aku sial trus" Ucapku dalam hati.
Pak Santoso datang dan menyuruh Azka dan Felysia balik ke lapangan.
"Dia nggak bapak suruh?" Kata ku menunjuk ke arah cowok sok itu.
"Sudah biarkan saja dia menjagamu, lagi pula dia yg buat kamu seperti ini. Aciel jaga dia ya." Ucap Pak Santoso.
"Kenapa harus dia sihh!!". Ucapku dalam hati sambil menghela nafas.
Di UKS sangat sunyi, dan hanya ada aku dan dia. Semoga saja aku tidak terjadi apa apa dengan nya.
" Za?" Ucapnya memanggil ku.
"Jangan panggil aku za!" Ucapku risih dengan panggilan itu.
"Namamu Azasel kan?"
"Iya.. Tapi aku gak suka nama itu!"
"Terserahku dong mau manggil apa, yg penting masih bagian dari nama mu."
"Nyebelin banget sii" Ucap ku dalam hati.
Dan suasana di UKS kembali hening. Aku berharap dia pergi dari UKS ini.
Seketika serempak aku memanggil nya dan dia memanggil aku.
"Eh.. Cel?" Serempak aku dan dia sama sama memanggil.
"Za?"
"Kmu aja duluan" Ucapku
"Duluan aja".
" Kamu gak balik ke lapangan?. Jam Pak Santoso bentar lagi selesai" Ucapku mengusirnya.
"Kan aku disuruh jagain kamu" Katanya sambil memainkan handphone nya.
Lalu aku terdiam, waktu itu aku sangat kesal karna tak bisa mengusirnya. Seketika cowok sok itu berdiri dari kursi. Dan aku berharap dia keluar dari UKS. Aku melihat nya melangkahkan kaki ke arah dispenser. Lalu berjalan lagi ke arahku membawa 1 gelas air.
"Nih minum!" Menyuruh ku meminun air yg ia ambilkan.
"Gak haus!!"
"Dari olahraga tadi aku belum liat kamu minum, nih minum!" Memaksa ku minum.
Lalu dia meletakan minum itu di meja samping ku. Dan kembali duduk dintempat yg ia duduki sambil memainkan handphone milik nya.
Jam pergantian pun berbunyi. Dan aku harus kekelas, walaupun masih agak sakit. Aku beranjak dari ranjang UKS untuk mengambil sepatu.
Tapi, seketika ada tangan yg mengambil pergelangan kaki ku. Dan yaa.. Itu dia si cowok sok itu.
"Mau ngapain kmu?!" Kata ku sambil berusaha melepaskan tangan dari pergelangan kaki ku.
Dan dia tak menjawab sampai dia selesai memakaikan aku sepatu.
Dia membantuku berjalan yg sebenarnya aku bisa berjalan sendiri.
"Udah gak usah di bantu!. Aku bisa sendiri!" Ucapku tegas.
Dia melepaskanku, dan berjalan di belakangku untuk memastikan aku bisa berjalan sendiri.
Sampai di kelas aku minum air bekalan ku dari rumah. Karna aku merasa haus.
Setelah pulang sekolah aku pulang di jemput oleh ibuku karna aku sudah menelpon nya, ibu ku sudah menunggu ku di depan pagar sekolah. Dengan lemas dan lesu aku berjalan ke arah nya.
"Kamu gak papa kan sel?" Kata ibuku sambil mengelus ku.
"Gak papa bu.. Asel cuma kecapean." Kataku dengan lemas.
Sepanjang jalan aku hanya diam saja. Tidak seperti biasa yg banyak omong dan pecicilan. Aku merasa tubuh ku tak ada nyawa.
Sampai di rumah aku ganti baju dan mandi. Entah mengapa aku merasa selera makan ku kurang. Ibu khawatir padaku, dan ingin mengajak ku de dokter. Tapi aku menolak, karna aku merasa aku masih kuat untuk berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beginning of Love
Short StoryAza adalah gadis kecil yang sangat imut dan cantik. Aza anak sekolah SMA yang ada di Bali. Suatu ketika Aza sangat terpuruk dengan masalah yg ia hadapi, dan Aza bertemu dengan seorang lelaki yang membuatnya kembali menjadi sosok yang bersemangat.