Pagi hari aku melihat ponsel ku banyak grup WhatsApp yang memenuhi notif ku.
**Grup WhatsApp**
Felysia: "Eh PR minggu lalu yang di suruh buat mading udah ada yang ngerjain belum?"
Felysia: "Kalau udah pinjen dong."
Azka: "Aku juga belum, besok aja kerjain di sekolah."
Felisya: "Boleh boleh, eh bdw si Aciel itu sok cool banget ya, caper lagi."
Azka: "Ih nggak tau, dia itu emang ganteng dasarnya."
Felisya: "Jangan jangan kamu suka lagi sama dia?"
Azka: "Udah ah, aku mau tidur udah malam."
Felisya: "Eh tunggu dulu, si El mana?"
Azka: "Tidur kali, kasian dia.. Udah ah mau tidur."
Pagi itu aku masih lemas, dan hari itu juga aku tidak datang ke sekolah. Ibu mengajak ku ke rumah sakit, dan yaapp benar saja, aku hanya kecapean dan butuh istirahat yg cukup.
Seharian aku hanya berada di kasur, tidak selera makan, dan tidak beraktifitas. Rasanya bosan, lebih baik aku kesekolah dari pada di rumah.
**Grup WhatsApp**
Azka: "El kok kamu gak bilang si kalau gk sekolah?."
Azka: "Aku sama si Felis hampir aja mati gara gara gak ngerjain tugasnya. Untung aja gurunya gk ada."
Aciel: "Aku lagi sakit, jadi gk bisa sekolah, hehehe... Maaf yaa."
Aciel: "Tapi besok sekolah kok."
Azka: "Ya udah, kita udah masuk kelas nih."
Begitulah mereka, selalu mengerjakan tugas di sekolah, itu pun tugas ku di salin oleh mereka. Tapi beruntung banget aku punya sahabat seperti mereka.
***
"Sell... Asell.. Ada teman teman mu.." Kata ibu berteriak dari bawah.
Aku lansung turun kebawah untuk menemui. Aku melihat teman ku dan satu laki laki. Aku mendekat dari tangga ke arah sofa.
"Eh.. El!" Ucap Azka.
"Ngapain dia ikut?" Ucapku berbisik kepada azka.
"Dia juga ingin menjengukmu!" Ucap Azka.
"Hhhhh....," Menghela nafas.
Ternyata yg bersama sahabat ku adalah cowok sok cool itu. Mau apa dia kerumahku.
Kami pun berbincang hingga sore. Dan teman teman ku pamit untuk pulang. Dan si cowok sok cool itu memberikan ku sesuatu. Di depan teman teman ku.
"Apanih?" Ucapku
"Ambil aja." Ucapnya sambil mengambil tanganku.
"Cepat sembuh ya az" Ucapnya mengelus rambutku.
Aku menatap ke dua teman ku, dan disitu Azka terlihat tidak suka kepada sikap nya kepadaku. Aku berfikir mungkin saja Azka takut kalau aku di apa apain nya.
"Pulang dulu ya el, cepat sembuh ya," Ucap Felisya.
"Pamit ya el, daaaahh" Kata Azka. Sambil melambaikan tangan nya.
**
Aku membuka kotak yg cowok itu berikan. Isi kotak itu adalah pulpen. Dan ada kertas yang berisikan tulisan.
Dear Azasel.
Cepet sembuh ya, soalnya aku mau liat kamu nulis pake pulpen itu. Ini pulpen berarti banget buat aku. Tapi aku mau kamu yang simpan. Oh iya satu lagi, awal ketemu kamu aku suka sama kamu, tapi aku gak tau gimana cara bilangnya. Maaf kalau aku ngomong ini kecepetan, soalnya aku udh gak bisa tahan rasa ini.
To: Aciel.
"Buat apa si dia ngasi beginian, pake surat surat segala lagi, masa baru ketemu udah suka sih, aneh banget tu cowok, fucek boy pasti ni." Ucapku.
**
Pagi ini aku udh bisa kesekolah karna aku sudah lumayan pulih. Selesai sarapan aku berangkat ke sekolah dengan ibuku."Bu..? Nanti jemput Asel ya bu.." Ucapku memohon.
"Iya nanti ibu jemput sayang" Jawab nya sambil mengelus rambutku.
Sampai di sekolah aku melihat cowok itu memarkir motor nya. Dan aku berharap tidak bertemu dengan nya.
"Aza..." Teriak cowok itu memanggilku.
Aku hanya berjalan dan pura pura ditak mendengar nya.
"Az,,, tunggu!" Ucapnya sambil menepuk bahuku.
"Astagaa" Ucapku dalam hati.
"Apa si?!" Ucapku.
"Kamu udah sembuh? Udah yakin bisa sekolah? Az kalau kamu belum bisa sekolah jangan sekolah dulu." Ucapnya.
"Kamu tu bawel banget sih!? Kamu cewek atau cowok, cerewett!!" Ucapku membentak nya.
"Aku cuma mau mastiin aja Za".
Aku tak menjawab semua pertanyaan yg dia berikan. Aku tidak suka cowok yang seperti dia, cerewet dan sok cool.
Sampai di depan kelas, Azka dan Felysia melihat ku karna aku bareng sama cowok itu. Aku tak peduli aku lansung berjalan ke arah bangku ku. Pagi pagi mood ku sudah tidak enak karna cowok itu.
" Kamu berangkat bareng dia el?" Ucap Azka.
"Ya nggak lah, yaakalii.." Ucapku
"Terus kenapa bareng?" Kata Felysia.
"Tadi ketemu di gerbang sekolah, pas aku baru sampai."
Aku melihat muka Azka seperti kesal, tapi aku hanya berfikir positif aja.
Bel istirahat berbunyi, Azka mengajak ku dan Felysia ke kantin. Tapi aku menolak seperti biasa, dan Azka pun pergi ke kantin dengan yang lain, dan kita berdua hanya menitip kepada nya.
"Eh.. El, mending kamu jauhin deh si Aciel, soalnya Azka suka sama Aciel." Kata Felysia.
"Aku tu gak dekat sama dia, dia yg dekati aku." Jawabku jujur.
"Pokoknya kamu jauhin aja dia, kalau kamu gak mau kita pecah cuma gara gara cowok el." Ucap Felysia.
Ternyata benar apa yang aku pikirin Azka suka sama Aciel. Tapi kenapa aku jadi risau gini. Lagi pula bagus kalau Azka suka sama dia. Biar cowok itu gak ngejar ngejar aku lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beginning of Love
Short StoryAza adalah gadis kecil yang sangat imut dan cantik. Aza anak sekolah SMA yang ada di Bali. Suatu ketika Aza sangat terpuruk dengan masalah yg ia hadapi, dan Aza bertemu dengan seorang lelaki yang membuatnya kembali menjadi sosok yang bersemangat.