bab 5

9 1 0
                                    

Pagi itu aku bangun bersiap siap untuk ke sekolah. Dan ada dia cowok menjemputku. Tapi aku tetap memilih untuk pergi dengan Ardian.

"Eh, Ar maaf nunggu lama." Kataku sambil tersenyum.

"Gak papa kok, tuh kamu di jemput pacar kamu." Katanya sambil menolehlan kepala ke arah cowok sok cool itu.

"Bukan pacar ku, udah biarin aja. Yuk berangkat" Kataku mendorong badan nya.

Disana Aciel hanya melihatku, mungkin dia kecewa. Tapi bagus lah agar dia jauh jauh dari aku.

Pagi itu aku tetap ingin di antar oleh Ardian.

"Sel, nanti pulang sekolah aku jemput yaa" Ucapnya.

"Emang kamu gak sibuk?" Ucapku.

"Enggak kok, kamu pulang jam berapa?"

"Emmm.. Aku pulang jam setengah 1 Ar."

"Okelah"

Di sepanjang jalan aku dan Ardian mengobrol dengan dia. Sampai depan gerbang aku melihat Aciel duduk di atas motornya. Dia terus menatapku.

"Byee, Arr.." Kataku melambaikan tangan.

Aku berjalan masuk ke sekolah. Aku berharap dia tak mengikutiku. Tapi harapan ku hilang.

"Aza." Triaknya.

"Azaa.. Tunggu...!" Sambil berlali ke hadapan ku.

"Minggir!! Aku mau lewat!!" Ucapku nada tinggi.

"Jawab pertanyaan ku dulu baru aku beri kamu lewat!" Ucapnya sambil menghalangiku.

"Yang tadi siapa?, kan aku udah chat kamu buat jemput kamu, kamu kenapa malah di jemput dia?" Ucapnya

"Bukan urusanmu!" Ucapku sambil menyingkirkan badannya agar aku bisa lanjut berjalan.

"Azaa, aku belum selesai ngomongg...!! Zaaa! Azaaa!" Ucapnya meneriakiku.

Pagi itu mood aku hancur, memang kenapa sih jika aku pergi dengan Ardian, lagi pula dia bukan siapa siapaku. Kenapa dia sekepo itu sih dengan urusanku.

Sampai di kelas aku lansung membanting tas ku ke meja.

"Kenapa sih setiap pagi aku harus kehilangan moodkuu!!!!." Ucapku teriak di kelas.

"Kamu kenapa sih el?" Ucap Azka.

"Iyanih pagi pagi udah teriak teriak kayak orang gila." Ucap Felysia meledekiku.

"Aaaaagggrrhh.... Bodooo amaaat!!" Ucapku.

Hari itu aku berusaha menghindar dari cowok itu. Tapi dimana aku selalu saja ada dia. Aku ingin cepat cepat pulang. Rasanya sekolah itu jadi tak seindah dulu sebelum ada cowok itu.

***

Akhirnya bel pulang sekolah pun berbunyi. Aku bergegas ke luar kelas. Karna aku takut membuat Ardian lama menunggu.

"Felis, Azka aku duluan yaa,,, daaaa!" Ucapku sambil berlari.

"Buru buru amat sih tu anak?." Ucap Azka heran.

"Gak tau gak biasanya." Jawab Felysia.

Di depan gerbang aku tak melihat mobil Ardian. Lalu aku melihat ponselku untuk mengechat dia.

**WhatsApp**

Azasel: Ar kamu jadi jemput aku?

20 menit kemudian

Ardian: Eh Sel, Maaf tadi aku sibuk, kamu udah pulang? Sekarang aku jemput ya.

Azasel: Iya Ar, Hati hati.

Tak lama kemudian aku melihat mobil Ardian dari jauh. Setelah Ardian sampai aku lansung naik ke mobil ardian

"Maaf ya sel aku lama" Katanya.

"Gak papa kok ar" Jawabku.

"Eh kita makan dulu yuk. Kamu pasti belum makan kan?"

"I..iyaa Ar bo..boleh"

Sampai ditempat makan kami memesan makanan yang sama dan minuman yang sama. Setelah makan aku dan Ardian pulang. Ardian mengantar ku sampai depan rumah.

**

"Asel pulang" Ucapku sambil membuka pintu rumah.

"Ibuuuu" Teriakku.

"Sepi banget sih nih rumah" Ucapku heran. Karna tak biasanya rumah ku sepi.

Aku berjalan menuju ke kamar ku. Hari itu rumah ku sepi tak ada ibu, entah kemana dia pergi. Mungkin ke rumah bibi. Karna ibu biasa kesana.

Sore hari ibu tak pulang juga. Aku beranjak dari kasurku karna aku ingin mengambil minum di bawah. Sampai di dapur aku melihat selembar kertas. Aku membuka kertas itu.

Asel, ibu pergi ke London untuk nemenin tante Dinda. Kamu di rumah baik baik ya Sel. Bulan depan ibu balik, untuk sementara kamu di rumah sama Ardian ya sel. Tante Dinda sudah minta Ardian untuk menjagamu. Maaf ibu gak sempat kasih tau kamu.

"Ibu pergi kenapa tak bilang kepadaku dulu?" Ucapku sedikit kesal.

Tak lama setelah aku membaca surat ibu kalakson mobil berbunyi. Dan aku berlari ke arah pagar untuk membuka pintu pagar. Ternyata itu adalah mobil Ardian. Ardian datang dan aku tau mengapa ia kemari.

Ardian membuka pintu bagasi mobil dan mengambil kopernya. Aku menyuruh Ardian tidur di lantai baeah kamar tamu.

Malam hari aku dan Ardian menonton televisi berdua. Sambil memakan pizza buatannya. Dia cukup jago masak, pizza yang dia buat enak kayak pizza di restauran.

Hampir larut malam kita menonton televisi. Hingga akhirnya aku menguap dan aku tertidur. Pagi nya aku bangun sudah memakai selimut. Entah siapa yg memberikan ku selimut.

"Eh sel. Udah bangun?" Ucap Ardian

Aku terkejut Ardian ada di rumah ku.

"Eh Ar kamu ngapain di rumahku?" Ucapku heran.

"Kamu lupa ya. Kan aku di suruh menjagamu untuk satu bulan belakang ini." Jawabnya.

Aku lupa dengan hal itu. Ardian keliatan nya rajin. Dia membuatkan ku sarapan.

"Udah sana mandi udah siang, nanti telat loh" Ucapnya.

"Iyaa sekarang" Ucapku bergegas kekamar.

Aku terkekejut melihat kamar ku yg bersih. Padahal kemarin aku tak ada membereskan kamar ku. Setelah mandi aku sarapan berdua dengan Ardian. Dan selesai sarapan aku di antar ardian kesekolah.

The Beginning of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang