Hari hari pun berlalu sampai ada hari dimana Ardian tak ada di rumah dan tak menjemputku. Tapi aku hanya positif saja mungkin Ardian pergi dengan teman teman nya.
Keesokan hari pun dia pulang larut malam. Dan mulut nya bau alkohol.
"Ar kamu kemana aja, katanya kamu menjagaku saat ibu pergi." Ucapku.
"Minggir!! aku mau ke kamar aku capek. Jangan ganggu aku!" Ucapnya membentak ku
Aku terkejut melihat sikap Ardian yang seperti itu. Pagi hari aku bangun dan Ardian belum bangun, aku tak dibuatkannya sarapan dan aku tak diantar Ardian sekolah. Aku memesan ojek online, setelah memesan aku mandi, dan bersiap siap pergi sekolah. Aku menunggu ojek online di depan rumah, setelah ojek online itu sampai aku lansung cepat cepat naik dan berangkat. Hari itu jalan macet, dan aku kesiangan. Sampai di sekolah pintu gerbang sudah terkunci. Aku melihat Aciel dari jauh dan dia juga telat. Depan gerbang Aciel memberiku ide untuk memanjat pagar. Aku naik di atas motor Aciel untuk naik ke atas gerbang sekolah.
"Kamu jangan ngintip!!" Ucapku.
"Iyaa nggak aku gak ngintip" Jawab nya sambil mengalihkan pandangan agar tak melihatku memanjat.
Aku dan Aciel berhasil memanjat pagar, tapi apes nya kelakuan kita di lihat oleh Pak Santoso.
"Eh eh... Mau kemana kalian?" Ucap Pak Santoso.
"Mau ke dalem pak. Hehe" Jawab Aciel
"Eeeiitt... Gak bisa.. Kalian berdua harus bapak hukum karna kalian sudah telat dan manjat pagar sekolah!" Ucap Pak Santoso tegas.
"Tapi pak kita kan gak telat telat banget!!" Ucapku mengeles.
"Udah.. Kalian gak usah banyak alasan. Cepat ikut bapak!!" Ucapnya.
Kami di hukum Pak Santoso membersihkan toilet sekolah. Aku sangat tak suka pekerjaan ini, lebih baik di hukum hormat di depan tiang bendera dari pada aku harus membersihkan toilet sekolah karna toilet sekolah sangat bau dan kotor.
"Aaaaaaaaaaa!!!" Teriakku.
"Zaa kenapa?" Ucap Aciel kaget
"Kecoaaaaakkk!! Aaaaa" Teriakku sambil memeluk Aciel.
"Udah udah gak ada Za" Ucapnya pelan.
"Iihh!!! Ngapain kamu peluk peluk aku?!" Ucapku marah karna tak sadar aku yang sudah memeluknya.
"Hah?? Kamu yang peluk aku Za." Ucapnya.
"Iiihhh! Aku deket kamu bawaan nya apes mulu!! Pertama kamu kenain aku bola sampai aku sakit, ke dua kamu.... Aaarrgghh!! Pokok nya aku deket kamu apes terusss!!!" Ucapku marah dan teriak teriak.
Aku lansung ke kelas dan meninggalkan Aciel sendiri. Dengan tampang marah aku balik ke kelas, sampai di kelas guru pelajaran saat itu tak ada. Aku membantingkan diri di kursi ku sampai membuat bunyian yg cukup keras, dan mengagetkan 1 kelas.
"Kamu kenapa si El? Dimarah Pak Santoso karna telat? Atau di hukum bersihin toilet?" Ucap Felisya sambil mengejek ku.
Aku menatap Felisya, dan menangis.
"Fell.. Kenapa siihh aku apes bangett, pacar ku berubah, di sekolah aku telat dan di hukum dengan cowok itu buat bersihin toilet sama Pak Santoso.." Ucapku sambil menangis.
"Udah udah El ini ujian aja, cup cupp.. " Ucap Felisya mencoba menenangkanku.
"Kenapa kamu Azasel?" Ucap Azka.
"Dia lagi banyak masalah Az" Ucap Felisya karna aku tak bisa berbicara.
Aku hanya merenung di kelas, aku tak makan dan sedikit bicara. Aku baru saja jatuh cinta tapi aku malah merasa cinta yang aku alamin bukan cinta yang sebenarnya. Aku di kelas hanya memikirkan kenapa Ardian berubah, hanya itu dan itu.
Pulang sekolah aku memilih untuk jalan kaki. Karna di posisi saat ini aku lebih tenang dengan berjalan kaki. Hingga depan rumah aku melihat mobil yang tak pernah sama sekali aku liat. Aku cepat cepat masuk kerumah. Ternyata di rumah aku melihat Ardian dan seorang wanita yg aku tidak kenal, dan wanita itu ada berada di atas Ardian dan mencium nya.
"Ardiaan!!" Ucapku, perlahan melangkah.
Ardian bangun dan menyamperiku.
"Sell... I.. Ini.. G... Gak kayak yg kmu liat" Ucapnya sambil memegang lengan.
"Aku gak kenal dia, dia tiba tiba datang dan merayuku Sel, kamu percaya aku kan!" Ucapnya sambil meyakinkanku.
"Iya aku percaya kamu Ar!" Ucapku sambil menatap wanita itu.
Aku berjalan ke arah tas wanita tersebut. Dan mengambil tas nya.
"Kamu pergi dari rumah ku sekarang!!" Ucapku marah sambil melempar tas nya ke badan nya.
"Cepatt!! Tunggu apalagi?!!" Ucapku.
Aku berjalan ke kamarku, saat itu aku merasa hari ku hancur. Aku tak tau, aku harus percaya atau enggak. Saat itu aku hanya ingin sendiri, dan aku tak mau ibu atau mamah Ardian tau soal kejadian ini. Aku seharian mengurung diriku di kamar tak keluar sama sekali. Karna saat itu aku benar benar tak ingin di ganggu siapapun. Ardian terus menyuruhku turun untuk makan, tapi aku selalu menolak nya. Aku tak tau bagaimana perasaan Ardian saat ini. Di kamar aku hanya mengingat kejadian tadi di ruang bawah aku tak bisa berhenti memikirkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beginning of Love
Short StoryAza adalah gadis kecil yang sangat imut dan cantik. Aza anak sekolah SMA yang ada di Bali. Suatu ketika Aza sangat terpuruk dengan masalah yg ia hadapi, dan Aza bertemu dengan seorang lelaki yang membuatnya kembali menjadi sosok yang bersemangat.