Tanjirou dan Zenitsu mulai gelisah. Pasalnya hari ini adalah penampilan mereka di depan semua teman seangkatan dan kakak kelasnya. Berbeda dengan Inosuke, ia tak ada rasa gelisah atau apapun. Ia terlihat begitu optimis. Yakin bahwa penampilannya akan menjadi paling terbaik di antara semua siswa dan siswi.
Dia akan mengulangi kalimat, "Aku keren, kan?!"
Shinobu sudah berada di atas panggung bersama Kanroji sebagai pembawa acara.
"Selamat pagi semuanya!" Sapa Shinobu dan Kanroji bersamaan.
Bidadari turun dari surga, ya? Pekik semua penonton yang melihat penampilan Shinobu dan Kanroji di atas panggung. Mereka begitu menawan dan cantik.
Walaupun begitu, para penonton terutama anggota baru tidak akan bisa mendapatkan salah satu hati dari pembawa acara. Karena, Mitsuri Kanroji sudah menjadi hak milik dari pemuda yang selalu bermasker dan memiliki hobi memelihara ular, Iguro Obanai. Bahkan, mereka terang-terangan memakai jaket yang sama! Sedangkan Kocho Shinobu, dia tidak pernah memperlihatkan ketertarikannya pada siapapun, kecuali pada serangga dan rasa sayangnya pada sang adik angkat, Tsuyuri Kanao.
"Kanroji cantik sekali." Gumam Iguro.
"Shinobu dan Kanroji sangat elok!" puji Uzui.
"Penontonnya menjadi semangat karena Shinobu dan Kanroji!" Seru Rengoku dengan semangat.
"Aku mendoakan kelancaran acara ini dan anggota baru klub musik." Ujar Gyomei.
Sedangkan Giyuu, Sanemi dan Tokito hanya terdiam. Tidak ikut berkomentar apapun. Seolah acara ini tidak menarik.
"Selamat datang di acara penampilan klub musik!" Ujar Shinobu. "Nee, Kanroji-chan. Apa yang akan kita lakukan, sih, di sini?"
Kanroji tersenyum, "Kita di sini akan menonton penampilan dari anggota baru. Entah itu dalam bentuk instrument, menyanyi, atau lainnya!"
"Aku dan Kanroji-chan akan mengambil kertas yang ada di dalam kotak ini."
Kanroji mengangguk, "Kertas yang akan kami ambil berisikan sebuah nama dari anggota baru. Menentukan siapa yang akan tampil pertama sampai akhir."
Shinobu menoleh pada anggota baru di samping panggung, senyuman terpatri, "Jadi, persiapkan diri kalian, ya."
Shinobu yang pertama mengambil kertas. Anggota baru di samping panggung gelisah bukan main. Tanjirou dag-dig-dug tidak karuan. Zenitsu sudah bermandikan keringat. Inosuke? Dia dengan santai meminum soda.
"Nee, Shinobu-chan. Ayo sebutkan siapa?"
Shinobu tersenyum. Perlahan dibukanya kertas itu, "Shinazugawa Genya!"
Genya yang mendengar namanya dipanggil, terhenyak. Tegang bukan main. Anggota baru yang lain memberikan semangat.
Sanemi yang berdiri di samping Giyuu diam-diam tersenyum tipis. Dia bangga melihat adiknya. Genya melihat senyuman walau tipis itu di atas panggung. Memicu semangat dalam diri. Memejamkan mata barang sejenak, sembari menarik nafas dan menghembuskannya dengan pelan. Dia sudah tidak gugup. Konsentrasi! Jangan membuat diri malu, apa lagi di hadapan aniki! Pekiknya dalam hati.
Genya mulai memainkan gitarnya. Memainkan sebuah lagu rock terkenal versi instrumental. Senyuman tak henti diperlihatkan. Penonton terbawa suasana. Ikut menggerakkan kepala ke depan dan belakang, bahkan sampai ikut menyanyikan dengan Genya yang memainkan gitarnya.
"Kau tersenyum." Tokito berceletuk. Hal itu membuat beberapa orang di sekitarya mendengarnya dan menatap ke arah yang bersangkutan.
Sanemi mendengar hal itu langsung mendatarkan kembali wajahnya. "Tidak."
Sanemi itu tsundere. Apa lagi jika di hadapan adiknya. Catat.
Satu persatu anggota baru maju ke depan untuk menunjukan penampilan mereka. Penampilan Zenitsu bisa dibilang cukup sukses, dia memainkan lagu terkenal juga versi instrumental, hanya saja bukan rock, tapi pop. Beberapa penonton ikut bernyanyi. Sama halnya dengan Inosuke, dia sangat optimis sejak awal. Di atas panggung, penampilannya sungguh liar—ah, maksudnya, luar biasa. Tidak ada yang menyangka bahwa Inosuke, pemuda berwajah cantik dan bar-bar itu memiliki bakat seperti ini. Acara semakin riuh kala Kanao di atas panggung, gadis pendiam itu menyanyi sembari memainkan gitar. Suaranya begitu merdu. Menenangkan hati.
Hingga tiba saatnya di pertengahan. Kini giliran Tanjirou yang naik ke atas panggung. Giyuu memusatkan perhatiannya pada Tanjirou. Begitu serius, hingga tak berkedip. Disisi lain, Tanjirou mengatur nafasnya untuk tenang dan berkonsentrasi.
Jangan memikirkan apapun! Suara hati Tanjirou memperingati.
Ia melakukan hal yang sama seperti Genya. Memejamkan mata barang sejenak, sembari menarik nafas dan menghembuskannya dengan pelan. Kala kedua mata terbuka, memperlihatkan sepasang manik merah kehitaman tengah menyipit lantaran Tanjirou memperlihat senyumannya.
Semua penonton terhenyak, terutama Giyuu. Seolah jantung mereka telah dipanah cupid. Jatuh cinta pada pandangan pertama!
Manis sekali senyumannya! Pekik semua penonton dan Giyuu dalam hati.
Sebuah intro mulai ia mainkan. Ini adalah lagu yang cukup populer pada kalangan remaja dikala merasa baper juga sedih.
"Boku no shinzou ga ne. Tomaru koro ni wa ne."
Suara rendah milik Tanjirou terdengar. Sungguh lembut dan penuh penghayatan. Tak lupa senyuman selalu ia perlihatkan setiap kali menyanyikan liriknya. Memainkan ekspresinya sesuai lirik yang ia nyanyikan.
"Kitto kono yo wo ne. Mankitsu shi owatteiru to omou'nda.
Yarinokoshita koto, nannimo nai kurai.
Kimi no tonari de sa, waraitsuzuketeitai to omou'nda."
Giyuu diam-diam tersenyum tipis kala mendengar kalimat terakhir yang dinyanyikan.
"Mou hitotsu, mou hitotsutte onaji namida wo kazoete.
Bokura wa mata otagai wo shiru'nda.
Takanaru kodou ga tsutaeteku.
Kasanaru oto to nagareru omoi wo.
Mou hasanai to yakusoku shiyou.
Itsudemo kimi ga samishikunai you ni."
Penampilan yang ditampilkan oleh Tanjirou benar-benar membuat penonton terkesan. Tidak hanya pemilihan lagunya yang pas, namun suaranya yang begitu rendah nan lembut mampu membuat penonton merasakan hal yang sesuai dengan isi lagunya. Ditambah lagi permainan ekspresi Tanjirou yang benar-benar bagus.
Hari ini, Tomioka Giyuu dibuat jatuh cinta oleh penampilan Kamado Tanjirou.
Selepas acara selesai, baik panitia dan anggota baru berkumpul di ruang klub. Merayakan meriah dan suksesnya penampilan para anggota baru. Giyuu berdiri dengan punggung bersandar di dinding dekat Tanjirou yang sedang tertawa karena kelakuan dua temannya.
"Tanjirou."
Giyuu memanggil dan mendapati Tanjirou tersenyum padanya. Salah satu tangan mendarat di pucuk kepala Tanjirou, mengusapnya lembut. Senyuman Tanjirou dibalas oleh Giyuu. Senyuman serta tatapan yang lembut. "Penampilanmu sangat bagus. Selamat."
KAMU SEDANG MEMBACA
MODUS [GiyuuTan: END]
RandomDemon Slayer Belongs to Koyoharu Gotouge. [ AU: TAMAT. ] Ini adalah cerita dimana Tomioka Giyuu, siswa kelas 3 yang selalu dekat dengan siswa kelas 1, Kamado Tanjirou. Ingat, hanya dekat. Tidak berpacaran. -------- [ High rank ] Rank #1 dalam cerita...