Kembali

7.3K 685 231
                                    

Kedekatan Giyuu dan Tanjirou kembali terjalin. Mereka terlihat bersama entah di mana pun. Tak peduli dengan tatapan orang-orang. Seolah dunia milik berdua, yang lain hanya angin lewat saja. Semua orang bertanya-tanya tentang apa yang terjadi di antara Giyuu dan Tanjirou. Apakah mereka berpacaran? Karena, pada kenyataannya Giyuu selalu terang-terangan menunjukan kepeduliannya pada Tanjirou. Hanya Tanjirou.

Saat itu kejadiannya Giyuu hendak berpindah kelas ke bagian kelas seni. Di mana ia harus melewati ruangan olahraga. Ruangan olahraga begitu berisik. Entah itu gesekan sepatu dengan lantai yang licin, atau suara murid-muridnya yang berteriak. Kebisingan itu bisa Giyuu dengar, bahkan dari kejauhan. Giyuu sejenak mampir di depan ruang olahraga. Ia berdiri dengan bersandar di pintu, salah satu tangan dimasukan ke dalam saku celana sedangkan satunya lagi menggenggam buku.

Giyuu bisa melihat wajah penuh peluh dan riang Tanjirou bersama temannya. Diam-diam Giyuu tersenyum tipis.

"Oh, Giyuu-senpai!" Tanjirou menyapa dengan salah satu tangan melambai pada Giyuu dan senyumnya bahkan lebih cerah. Sejenak, beberapa siswi dan siswa menatap di mana Giyuu berada. Lantas ia meminta maaf pada teman-temannya untuk menghampiri Giyuu sejenak. "Apa yang Giyuu-senpai lakukan di sini?"

"Aku ada kelas seni."

"Hee, begitu." Tanjirou mengangguk pelan.

Giyuu mengeluarkan tangannya yang ada di dalam saku. Mengeluarkan sebuah sapu tangan kemudian mengelap penuh yang ada di wajah Tanjirou dengan perlahan. Tanjirou yang diperlakukan seperti itu salah tingkah. Semburat merah tipis menghias wajahnya.

"Wajahmu merah." Giyuu mulai menggoda dengan wajah datarnya.

Tanjirou menyangkal dengan mengibas-ngibaskan tangannya. "Tidak, kok!"

"Perlu ku perlihatkan kaca?"

"Giyuu-senpai!"

Tanjirou menggembungkan kedua pipinya kesal. Giyuu hanya mendengus kecil. Murid yang berada di ruangan olahraga menatap aksi yang dilakukan Tanjirou dan Giyuu di depan pintu. Mereka benar-benar tak habis pikir. Sebenarnya ada hubungan apa mereka itu?

Sedangkan Zenitsu yang melihat pemandangan itu di depan pintu ruang olahraga, memasang wajah iri dan dengki.

Setidaknya tahu tempat, bisa tidak, sih?!

.

.

.

.

.

.

"TANJIROU!!!! TOLONG AKU, HUWEEE!!!"

Suara Zenitsu yang nyaring terdengar berlarian di lorong sekolah dengan Inosuke di belakangnya mengejar dan jangan lupakan teriakanya yang bar-bar.

"BERHENTI KAU MONITSU!"

"ZENITSU! NAMAKU ZENITSU!"

"TIDAK PEDULI!"

Tanjirou yang sedang berjalna berdampingan dengan Giyuu bisa mendengar teriakan kedua sahabatnya. Entah apa lagi yang diperbuat keduanya hingga berakhir Inosuke mengejar Zenitsu. Tanjirou benar-benar gagal paham dengan kedua sahabatnya itu.

"TANJIROUUUU!!!" Zenitsu langsung mempercepat larinya menuju ke arah Tanjirou. Memeluk sahabat berambut merah kehitaman itu dengan erat. Bahkan, ingusnya sampai keluar dari hidung. "Tanjirou! Tanjirou! Tolong aku! Si bar-bar itu berbuat ulah! Dia terus mengejarku—GAHHHHHH DIA DATANG TANJIROU! TOLONG AKU!!!!"

Zenitsu langsung memasang wajah terkejut bukan main ketika mendengar suara Inosuke mendekat. Ia langsung menyembunyikan diri dibalik tubuh Tanjirou. Tak tahu jika Giyuu sudah memasang wajah masam dengan aksi Zenitsu. Sedangkan Tanjirou? Dia hanya pasrah saja.

MODUS [GiyuuTan: END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang