Nothing is Impossible 2

165 7 3
                                    

"Bang, emang berapa lama mama sama ayah reunian nya?"
"Tiga hari..." jawab Jony, kakak pertama Meira.

"Kok Yera gak di kasih tau?" tanya kakak perempuan Meira, Yera.

"Kakak kan tadi OSIS, emang boleh ya buka hp?" tanya Meira. Sementara Yera menepuk pelan jidat nya sendiri.

"Ya ampun dek, kakak lupa. Hp kakak kan masih di charger dalem kamar..."
"Masi muda udah pikun.." sindir Jony.
"Bang, baku hantam yuk..." balas Yera.

"Udah dong. Ini di restaurant, Meira gak fokus makan kalo berisik..." protes Meira.

Kedua kakak Meira itu langsung diam mendengar protesan dari adiknya.

"Yahh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yahh.. Gue gak sekelas sama kalian dong..." keluh Lisa.

Ini adalah hari terakhir MOS di sekolah mereka.

"Ya gimana mau sekelas? Kita anak IPA sedangkan lo IPS..." kata Sindi. Sedangkan Meira hanya menggeleng pelan.

"Kalian dapet kelas mana?" tanya Caca yang tiba-tiba saja muncul di sebelah Meira.

"Woyy.. Meira!!"

"Yordan! Berisik bego!!" kata Sindi menjitak kepala Yordan.

"Kenapa?" tanya Meira singkat.
"Lo tau gak Jina dapet kelas berapa?" tanya Yordan.
"Kamu kelas berapa?" tanya Meira balik.

"X bahasa 2" jawab Yordan.
"Dia sekelas sama kamu..."
"Masa?"
"Lihat tuh, di mading.." suruh Meira.

Yordan menurut.

"ASIKKK!! AKHIRNYA BISA SEKELAS SAMA JINA... ADUH, IKI AKU KUDU PIYE?" teriak Yordan sambil berlari. *Iki aku kudu piye= Ini aku harus bagaimana/gimana*

"Bukan temen Una.." kata Meira datar yang diangguki Sindi, Lisa, dan Caca.

"Lo kelas berapa Ca?" tanya Lisa.
"X IPA 2" jawab Caca.

"Wahh...Kita sebelahan.." seru Sindi.
"Kelas lo yang mana?"

"X IPA 1. Sama kayak Meira.." kata Sindi gembira.
"Lah, gue sendirian di IPS ini..." sedih Lisa.

"Gapapa lah. Kan cuma kepisah sama lapangan basket doang..." kata Meira. Sedangkan yang lain hanya mengangguk.

"Eh, kak Yera itu anak IPA atau IPS sih?" tanya Caca.
"IPS..." jawab Meira.

"Kok lo tau?" tanya nya lagi.
"Tau aja. Emang ada urusan apa sama kak Yera?" tanya Meira.

"Ini, mau balikin bolpen punya dia..."
"Sini, sekalian aku mau ke ruang OSIS..." kata Meira.

"Gak. Ayo ke sana bareng-bareng.." ajak Caca membawa Meira.

"NA.... KITA KE KANTIN DULUAN!! LO NYUSUL YA..." teriak Lisa. Sedangkan Meira yang masih berjalan hanya memberikan tanda ok lewat tangan.

Notimp MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang