Hari ini hari terakhir mereka ada di Bali.
Mereka melaksanakan study tour selama lima hari. Sehari perjalanan jadi mereka bisa puas bermain selama tiga hari dan sehari nya untuk perjalanan pulang.
"Sin, kita bakalan kemana?" tanya Meira kepada Sindi yang menyeretnya keluar dari kamar hotel.
Sindi berbalik. "Hari ini kita bebas!!! Jadi, ayo jalan-jalan!!" seru Sindi bersemangat.
"Lisa gimana?" tanya nya pada Sindi.
"Lisa udah nunggu di depan, ayoo!"Meira hanya mengangguk. Kamar milik anak IPA, IPS, dan Bahasa memang di pisah. Namun, jika di dalam bus maka akan sama saja di campur.
Sedangkan satu kamar berisikan dua orang saja. Dan, terpaksa pula Meira sekamar sendiri. Karena kamar nya berdasarkan tempat duduk di dalam bus tersebut. Dan naas nya Sindi duduk dengan sesama anak IPA. Jadilah mereka sekamar.
"Lisa!!" sapa Meira dengan riang.
Meira yang ingin berjalan duluan pun akhirnya terhenti karena kedua tanganya ditarik oleh Lisa dan Sindi terlebih dahulu.
Meira menyergit heran.
"Hari ini kita ga sendirian. Nih, ada yang jagainn.."
Lalu, munculah Ravel, Jeki, dan Maykel. Mereka rencana juga mau jalan-jalan dan kebetulan Lisa sama Sindi juga denger. Mereka bakalan jalan-jalan bareng jadinya."O-oh? Mereka ikut?" tanya nya penasaran.
"Napa? Ga boleh? Ko lo yang sewot?" tanya Jeki ga selow.
Meira menatap nya jutek. "Kapan ya Meira bilang ga boleh?"
"So tau!!"Meira jengkel sendiri jika debat sama Jeki. Bisa-bisa sampe besok ga bakalan kelar. Karena letak hotel nya itu stategis banget. Jadilah mereka cuma jalan kaki.
"Mencar yukkk!!" ajak Lisa.
"Nanti ketemu lagi di sini.." seru Lisa lagi.Mereka mengangguk. Mulai berpencar.
Sindi bersama Maykel, Lisa bersama Jeki dan Ravel, sedangkan Meira sendiri."Kel, tungguin!!" Sindi jadi misuh-misuh sendiri karena saat asik melihat pernak-pernik di sini Maykel malah teruss aja jalanya. Ia berhenti sejenak, Sindi langsung mengalihkan pandanganya pada salah satu toko yang menyediakan pernak-pernik khas pulau Bali ini.
Saat menengok ke arah semula,
"Huwaaa... Maykel mana? Mama, anak mu yang sudah besar ini ditinggal."
Pukk..
"Eh asturo makan toge!"
Sindi langsung menggeplak kepala Maykel yang masih cengengesan."Untung aja aku ga punya penyakit jantung! Ntar kalo jantung nya lompat gimana?!" tanya Sindi nge gas.
Maykel masih mengelus kepalanya yang habis di geplak Sindi. Sakit juga coyy.
"Hehe.."
"Ntar kalo aku mati gimana?" tanya Sindi.
Maykel tersenyum jahil. "Ya, gampang. Tinggal balik lagi ke Amel.."
Sindi jadi panas sendiri. "MANTAN GOBLOK DIPELIHARA!"
Nah kan, Sindi yang udah nge gas jadi blong rem nya. Maykel cuma ngelus dada aja buat sabar. Emang bener sih, si Amel emang goblok. Jauh banget kalo sama Sindi.
"Iya-iya sayangg..."
"Sayang-sayang gundul mu peyang!!"
Maykel jadi meringis lagi karena geplakan Sindi jadi tiga kali lebih keras."Iya-iya ampun. Tadi aku beli minum nih..." Maykel menyerahkan satu botol minuman kepada Sindi. Untung Sindi nya udah adem, kalo masihh panas bakalan dia siram ke Maykel tentu nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Notimp Mission
Romance'Sejak saat itu, jantungku selalu berdetak kencang saat di dekat mu' ~ L. 'Aku, aku hanya ingin menjadi salah satu dari prioritasmu' ~ S. 'Kau adalah lelaki pertama yang berhasil meluluhkan hati beku ini'~ M. 'Aku akan menjadi satu-satunya orang...