9

1.4K 138 14
                                    

Segala bentuk typo harap teman-teman dapat memaklumi yaa gaess.

Vote and komen~

Happy reading all~

Keesokan harinya

Seulgi mengerjapkan matanya kala sinar matahari menembus retina matanya. Mata sipit nan indah itu terbuka lebar dan hal pertama yang Seulgi lihat adalah dada bidang dari seorang yang sangat dirinya cintai.

Pria itu adalah Park Jimin, pria yang sangat sempurna dimata Seulgi, dapat Seulgi lihat dari mata elang milik Jimin, mata yang selalu menatapnya dengan penuh cinta dan kasih sayang. Lalu hidung mancung milik Jimin, hidung yang selalu menghirup aroma wangi dari tubuhnya. Dan jangan lupakan bagian terpenting yaitu bibir tebal milik Jimin, bibir yang selalu mengecap, melumat, dan menghisap bibirnya sampai bengkak.

Ah membayangkan nya saja sudah membuat pipinya memanas apalagi benar benar pria Park itu melakukannya. Aishh, apa yang aku pikiran kan!!. Batin Seulgi berteriak.

Seulgi mengayun kan tangannya untuk menyentuh wajah sempurna bak malaikat itu dengan lembut. Namun pergerakan nya harus terhenti kala Jimin tiba-tiba berbicara walaupun matanya tertutup.

"Sudah puas menyentuh wajahku, bear?"tanya Jimin tiba-tiba membuat tangan Seulgi berhenti mengelus wajahnya.

Jimin membuka matanya dan terkekeh pelan melihat mata monolid Seulgi yang terbuka sempurna karena suaranya yang tiba-tiba mengintrupsi pendengaran nya.

Chupp

Chupp

Jimin mengecup kedua mata indah milik Seulgi yang sekarang mata itu tertutup karena kecupan dimatanya.

"Ak-aku harus mandi"ujar Seulgi gugup.

"Biarkan seperti ini dulu"Jimin semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh Seulgi.

Seulgi pun akhirnya menyerah kala pelukan dari Jimin semakin erat seakan tidak ada waktu untuk besok lagi.

"Jim, aku boleh minta sesuatu tidak?"tanya Seulgi seraya memainkan rambut hitam pekat milik Jimin.

Jimin hanya berdeham sebagai jawaban dan membuka matanya bermaksud untuk menatap dalam mata monolid milik Seulgi yang sudah menjadinya candu.

"Ak-aku ingin bekerja lagi sebagai sekretaris mu boleh tidak?"ujar Seulgi dengan ragu sekaligus takut, karena Jimin melarangnya untuk bekerja lagi sebagai sekretarisnya. Sebelum Seulgi memutuskan untuk tinggal disini Jimin melarangnya untuk bekerja dan Jimin hanya menugaskan dirinya untuk menjaga Soojung serta menemaninya bermain.

"Tidak"jawab Jimin singkat.

Seulgi tahu sekarang Jimin sedang marah kepadanya karena permintaannya tadi, tapi Seulgi juga bosan diam dirumah terus menerus seperti ini, ya walaupun setelah Soojung pulang sekolah dirinya pun mempunyai kegiatan dirumah ini, tetapi tetap saja selama beberapa jam dirinya harus menunggu anaknya itu pulang.

"Tapi, Jim. Aku bosan jika tidak melakukan aktivi....."

"Jangan membantah, Seulgi-ya. Tugasmu sekarang hanya menjaga Soojung dan menemaninya bermain, biarkan aku yang bekerja dan menafkahi kalian, paham"sela Jimin tegas.

Seulgi menundukan kepalanya mendengar nada bicara Jimin yang tidak selembut tadi dan suara itu tergantikan dengan intonasi suara tegas, bukannya Seulgi takut hanya saja Seulgi tidak mau membuat Jimin semakin marah jika Seulgi terus membantahnya.

I Need Mommy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang