10

836 95 17
                                    

Segala bentuk typo harap teman-teman dapat memaklumi yaa gaess.

Vote and komen~

Happy reading all~

Malam harinya tepat pukul sepuluh lewat dua puluh menit Jimin masih berkutat dengan berkas-berkas sialan yang membuatnya harus lembur malam ini, jika saja tadi dirinya menuruti permintaan Seulgi untuk segera mengerjakan file-file menyusahkan ini, ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam harinya tepat pukul sepuluh lewat dua puluh menit Jimin masih berkutat dengan berkas-berkas sialan yang membuatnya harus lembur malam ini, jika saja tadi dirinya menuruti permintaan Seulgi untuk segera mengerjakan file-file menyusahkan ini, kerja rodi ini tidak mungkin dirinya alami sekarang.

"Berhenti mengeluh, Chim"itu suara Seulgi. Ya, gadis Kang itu memang berada disini menemani dirinya yang sedang mengerjakan beberapa file dan Seulgi juga membantunya mengerjakan beberapa file penting yang harus selesai besok.

Hahhh.

"Berhenti menghela nafas, Jimin-ah. Pekerjaan ini tidak akan pernah selesai jika kau terus menerus menghela nafas"lagi, suara itu kembali terdengar ditelinganya.

"Aku lelah"

"Kau fikir hanya kau saja yang lelah, aku juga lelah membantumu. Kenapa file ini begitu banyak aishhh"dengus Seulgi kala melihat file didepan meja nya dulu itu begitu banyak.

Tok tok

"Masuk"

Pintu ruangan Jimin terbuka dan disana terlihat nona Im sedang membawa setumpuk file yang mungkin saja sudah diselesaikan oleh wanita Im itu.

"Sajangnim, saya sudah menyelesaikan file-file ini."ujar nona Im sambil meletakan setumpuk file dimeja kerja Jimin.

Jimin menganggukan kepalanya dan menatap setumpuk file itu dengan tatapan lelah lalu beralih menatap nona Im yang masih berdiri dengan menundukan kepalanya.

"Kau boleh pulang"

"Apaa tidak ada lagi file yang harus saya kerjakan, sajangnim?"

"Ti....."

"Tidak ada, aku yang akan mengerjakan file-file ini"sela Seulgi sinis. Sepertinya Seulgi mengerti maksud dari pertanyaan wanita Im itu menanyakan hal tersebut, wanita Im itu sepertinya menyukai prianya, terlihat sangat dari tatapan wanita Im saat menatap Jimin.

Nona Im mendengus pelan mendengar penuturan calon istri atasannya. Tatapan mata calon istri atasannya juga terlihat mengintimidasi dirinya seolah mengatakan untuk segera pergi dari ruangan atasanya.

Apa-apaan wanita itu mengapa sok berkuasa sekali, mentang-mentang calon istri sajangnim kau seolah mempunyai kuasa diperusahaan ini. Ishh menyebalkan.

"Nah kau dengar sendiri, nona Im. Calon istriku yang akan membantuku untuk mengerjakan file-file ini. Jadi kau bisa pulang, ini sudah sangat larut, selamat malam, nona Im."

I Need Mommy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang