Kini Sinta sudah sampai di rumah, sunyi, sepi. Hanya itu yang menghiasi setiap hari nya ,
Nenek nya kini sedang berada di halaman belakang. Sedangkan Sinta tengah berganti baju di kamarnya, setelah usai berganti pakaian ia segera menemui nenek nya.
Menanyakan pada nenek apakah beliau sudah makan atau belum?Setalah nenek mengatakan bahwa nenek sudah makan. Kini nenek yang menyuru Sinta untuk makan. Setelah nya, dia kembali masuk ke kamarnya yang bernuansa serba hijau itu, kamarnya selalu terlihat rapi saat dia pulang sekola. Padahal sebelum berangkat sekola bagai kan kapal pecah. Siapa lagi kalau bukan nenek yang merapikan pasalnya di rumah nya memang tidak ada asisten rumah tangga., Sebab Sinta bukan terlahir dari orang kaya raya yang memiliki rumah megah.
Mengingat kejadian di sekola hari ini cukup membuat nya kembali mengembangkan senyum, sebagian siswa mungkin kesal atas perlakuan Bu Maria hari ini karena membercandai seluruh siswa seperti tadi. Gerutuan teman Sinta pun sempat ia dengar selama menyusuri koridor.
Seketika ia teringat akan pembicaraan yang belum sempat terselesaikan dengan rasya tentang kapan ulang tahun Bu Maria.
Sinta segera mengambil ponsel nya yang selalu ia simpan di dalam lemari saat ia mau berangkat sekola. Sebab Sinta tidak pernah membawa ponsel ke sekola.
Lalu dia membuka ponselnya dan mencari tahu kapan ulang tahun Bu Maria sebenarnya di sosial media.
Tanpa menunggu lama , akhirnya Sinta sudah mendapatkan informasi yang ia cari
Ternyata Bu Maria akan bertambah usia 2 hari lagi.
Yaitu tepatnya hari Senin.Dengan segera dia memberi kabar ini pada Rasya.
Shintaa.shntya
Sa
Sa
P
P
P
Woii
Bambang
Lama
UuyyRasya.Riyanti
Apasi
Berisik luuShintaa.shntya
Gua Uda tau nii ulath nya
Bu maria.Rasya.Riyanti
Kapan?Shintaa.sntya
Hari Senin tgl.6Rasya.Riyanti
Yah.. knp bukan SabtuShinta.sntya
Emng knp?Rasya.Riyanti
Biar ada di kelas kitaShinta.sntya
Yaelh sama aja. Jadi mau gimana niRasya.Riyanti
Lu buat rencana aja, nanti kita tinggal ikutShinta.sntya
Rencana apaan Yaa?Rasya.Riyanti
Yaudah gausah nyusun rencana.
Yg penting kita Uda tau, hr Senin kita beli kue dadakan ajaShinta.sntya
OkeRead
😜😜😜
Karena dia sudah tahu bahwa Bu Maria akan berulang tahun 2 hari lagi, dia ingin sekali memberi hadiah. Sinta segera menghampiri lemari bajunya, dan mulai membukanya. Di ambilnya tas yang berisi celengan yang ia buat sendiri berbentuk keroppi berwarna hijau, lalu ia mencari kuncinya yang ia simpan di kotak buku diary nya. Setelah nya dia melihat uang yang selama ini ia kumpulkan namun uangnya hanya sedikit. Sangat sedikit. Sehingga dia mengubur niat nya untuk membeli kado, Karna percuma jikalau dia memaksa untuk membeli tidak akan dapat membeli kado yang bagus yang di dapat hanya kado seadanya sesuai uangnya.Ternyata Sinta lebih memilih kembali menguncinya dan menyimpannya. Dia akan mulai menabung seperti biasa
Dia mengurungkan niat nya untuk membeli kadonya hari ini. Melainkan lain waktu jika uangnya sudah cukup.
Wajahnya sangat sedih itu yang ia gambarkan, rasanya ingin ia meminta pada mama nya tapi sepertinya tidak mungkin. Dia ingin memberi hadiah pada sang guru dengan hasil nya sendiri meskipun uang yang ia kumpulkan adalah uang yang di sisihkan dari uang jajan yang di beriakan mamanya. Tandanya itu tetap lah uang mamanya.Tapi dia berfikir setidaknya itu bukan hasil meminta. Melainkan memang jatah untuknya.
Setelah itu, Sinta menyemangati dirinya, agar tetap semangat bahwasannya memberi hadiah tidak hanya di hari ulang tahun. Hari itu dia memiliki tekad baru.
Jika uangnya sudah terkumpul maka akan aku belikan hadiah buat ibu. bathinnyaLama dia membaringkan tubuhnya di atas kasur,namun mata nya tak kunjung tertutup, karena pasalnya dia masih saja senyum2 sendiri ntah apa yang ada di pikirannya saat ini.
Sepertinya dia sedang menghayal.
Akibat khayalannya itu ia perlahan memejamkan mata. Dan mulai menyusul alam mimpinya., Yang ntah indah atau tidak.☁️☁️☁️
15.55
"Masya Allah, si Dede kemana yah..?"
"Dee..."
"Nengg.. geulis" itu suara nenekTok tok tok
Terdengar dari luar pintu kamar Sinta ketukan pintu. Sinta yang masih asyik bermimpi itu tidak berniat bangun dan membuka pintu. Bahkan membuka mata pun rasanya berat
Karena pintu tak di kunci membuat nenek mudah masuk ke kamar sinta.
"Ya Allah, sudah sore begini masih tidur? Belum mandi, belum shollat."
"Dede.. bangun..!! Mandi, shollat lalu makan. Cepat!!" Perintah nenek.
"Ehm.. iya bentar 5 menit lagi ya neek, dede Masi ngantuk niih.. hooowah" ucapnya tanpa membuka mata dan sambil menguap
"Tidak ada tapi tapi yah.. sekarang de."
Sinta menarik nafasnya panjang dan menghembuskan nya.
"Iya iya.. ni de bangun."
"Yasudah cepat mandi. Lihat sudah jam berapa?Kamu kan belum shollat"
"Iya yaudah ini Dede mau mandi nek. Abis itu shollat terus makan"Shinta segera mengambil handuk di dekat pintu kamar mandi. Dan segera melakukan ritual mandinya. Melihat Sinta sudah masuk ke kamar mandi. Nenek pun akhirnya memilih keluar dari kamar cucunya.
Waktu sudah menunjukan pukul 16.15
Shinta baru saja keluar dari kamarnya
"Sudah shollat nya?" Tanya nenek
"Sudah "
"Kalau gitu sekarang makan. Yang banyak yah..?! Badan kamu tuh de Masya Allah kaya kertas tipis banget haha" kata nenek nth itu bercanda atau meledek.
"Selalu aja nenek bilang kaya gitu "
"Lhoo.. memang seperti itu "
"Iya.. oke. Dede tipis"Shinta makan tidak ada suaranya sama sekali. Mungkin dia marah., Entah marah atau sedih dengan ucapan neneknya. Sebenarnya memang lah Shinta itu kurus tapi apa ia sangat kurus Sampai di bilang tipis ?
.
.
.
.Oke. Cukup untuk part ini
Smg ada yang baca hihi
Dan smg suka:)😘💚
KAMU SEDANG MEMBACA
love my teacher
FanfictionMari mampir!! Ga komentar jga gpp, yang penting vote dengan ikhlas') Terimakasih yg berkenan mampir serta membaca. serius aku doain Smg sehat selalu dan dalam lindungan Tuhan yg maha esa), Smg yg kalian harapkan bisa terkabul. Semoga kalian berbaik...