LMT - 14

6 3 0
                                    

Setelah mengingat kejadian itu dimana saat itu Sinta melaporkan sebuah berita yang di lakukan oleh temannya yang saat ini sedang berada di hadapannya dengan tatapan tajam seakan ingin menelannya.

"Jangan diam aja!!" Sungut Zaharani pada Sinta
"Trs gua harus apa dong?"
"Jawab!! Elo kan yang laporin kita ke Bu Maria?" Tanya nya penuh emosi
Dengan santai Sinta menjawab namun belum sempat Sinta menjawab tiba tiba.

"Bukan salah sinta..!" Ucap seseorang yang tiba tiba datang dengan suara khas nya
"Kenapa? Kaget? Kalian ga perlu nuduh Sinta yang bukan bukan. Kesalahan ada pada diri kalian, seharus nya kalian berfikir bahwa yang kalian lakukan kemarin itu bukan perilaku siswa yang baik. Faham?" Tanya nya penuh penekanan

Jangan lupakan wajah marah yang terlukis pada wajahnya. Yaa.. seseorang itu ialah Bu Maria, ntah kapan bu Maria datang,
Yang jelas Bu Maria datang tepat pada waktunya.

"I.. ibu" ucap ayu gugup
"Kalian gausah tanya ibu tau dari mana, kalian juga gausah bilang bahwa ini ulah Sinta. Sekalipun iya Sinta yang melaporkan, ibu akan berterimakasih padanya."
"Ibu koq gitu sih? Sepertinya ibu memang sangat membela Sinta yah.. apa memang benar bahwa Sinta yang sudah melaporkan ini ke ibu?" Tanya ayu lagi, sedikit tidak sopan bukan?
"Kalau iya kenapa? Dan kalau juga bukan kenapa?"
"Yah tidak bisa seperti itu Doong bu. Jangan karena Sinta itu anak ibu, lalu ibu selalu bela"
"Iyah.. memang Sinta Anak ibu. Kamu jelas tahu itu? Bagus kalau kamu tahu. Tapi maaf saya bela Sinta bukan karena Sinta Ank saya, tapi karena yang dia katakan adalah yang sebenarnya. Yang memang seharusnya tidak kalian lakukan."

"Dan harus kalian tahu, jangan pernah kalian sentuh Sinta atau siswa lain yang membenarkan sebuah aturan sekolah. Karena jika kalian ganggu mereka termasuk Sinta. Ibu tidak main main untuk memberi hukuman ke kalian. Faham?"

Ayu, Mutia , dan Zaharani dengan cepat menganggukkan kepalanya.

"Sekarang tunggu apa lagi? Ayo cepat tinggal kan Sinta." Perintah Bu Maria pada ketiga siswi itu, yaitu ayu Mutia dan Zaharani.

Sebelum meninggalkan Sinta, ayu maju ke arah Sinta dan mendekatkan mulutnya pada telinga Sinta dan berbisik

"Puas Lo Uda bikin gue sama tmn gua di marahi sama Bu Maria?" Sangat terdengar jelas bahwa saat itu ayu dkk sangat marah
"Rahayu!!" Panggil Bu Maria penuh penekanan
"Iya bu, tidak usah ibu suru saya lagi, saya juga akan pergi dari sini koq"
Lalu ayu dkk berlalu pergi begitu saja tanpa pamit lagi bahkan mencium punggung tangan Bu Maria pun tidak.

"Kamu gpp?" Tanya Bu Maria pada Sinta
"Ng.. ngga papa. Ibu koq bisa ada disini si?"
"Emng ga boleh? Kan ibu mau ke toilet"
"Yha boleh lah.. yaudahlah gausah di bahas"
"Terus kamu mau kemana? Ga jajan di kantin sma tmn tmn?"
"Uda koq,"
"Oke deh.. oh iya. Kalau kamu di perlakukan seperti tadi sama mereka. Jangan sungkan untuk cerita sama ibu. Okee??" Pinta Bu Maria dengan senyum indah yang terpampang di wajahnya.
"Hm.. iya. Yaudah kalau gitu aku ke kelas dahulu yah Bu?!" Pamit Sinta sekalian mencium punggung tangan sang guru
"Iyah cantik hati hati "
"Ayay kapten hihi"

   🐬🐬🐬

Di sisi lain Zahra, tari, sari, dan Rasya sudah menunggu di kelas. Akibat insiden di kamar mandi, menjadikan waktu Sinta terbuang.

Seusai dari kamar mandi Sinta tidak bergegas ke kelas nya, melainkan ke kantin di fikirnya ke empat kawan nya sudah menunggu di kantin. Padahal dia yang memberi usul agar makan di kelas saja bukan di kantin

"Astaghfirullah. Si Sinta ke kamar mandi lama amat yaa??" Kata tari yang kini sudah duduk manis di kursi belajarnya.
"Gatau lah tuh anak, udah lah kita makan duluan aja." Saran Zahra
"Apa biar aku panggil ke kamar mandi aja yaa? Aku khawatir ada apa apa sama Sinta" kata sari
"Ih Sarii.. cocwit unch.. tapi kalau menurut aku gausah di susul nanti juga dia bakal balik kesini. Kasian kamu nanti capek" kata Zahra. Yang memang tahu bahwa sari tidak boleh terlalu lelah.
"Gpp aku juga emang mau ke toilet soalnya"
"Ooh.. oke deh. Mau aku temenin?" Tanya tari
"Gausah kalian makan aja di sini"
"Oke kamu hati hati yaah?" Lanjut Zahra
"Alay loo.. kaya mau kemana aja" ejek Rasya yang sedang mengunyah bakso di mulutnya. Dia memang tidak berniat untuk menunggu kehadiran Sinta agar makan bersama, mungkin sudah teramat lapar.

___

Sari telah berada di lorong kamar mandi.

Koq kaya nya sepi deeh batin nya.

Dengan cepat sari langsung menyusuri lorong itu
Bukan bertemu Sinta, ia malah berpapasan dengan Bu Maria
"Astaghfirr.. eh ibu. Maaf saya kira tidak ada orang"
"Iya sari gpp. Kamu mau ke toilet?" Tanya Bu Maria
"Ngga Bu"
"Lhoo.. kalau tidak ke toilet lalu kamu mau apa?"
"Saya lagi cari Sinta Bu. Soalnya nya dari awal istirahat sampe sekarang blm balik ke kelas juga.  Padahal kita Uda nunggu di kelas dari tadi" jelas sari pada Bu Maria.
Sedangkan Bu Maria, malah terlihat bingung pasalnya Sinta memang dari kamar mandi sejak insiden tadi kan Sinta lalu pergi. Lantas kemana perginya anak itu? Fikir Bu Maria

"Buu??" Panggil sari yang melihat Bu Maria melamun.
"Eh.. i.. iya, Sinta ga ada di kelas?" Tanya Bu Maria bingung.
"Iya, makanya saya mau cari dia. Karena terakhir itu dia bilang mau ke toilet. Tapi koq ngga ada yaah" kata sari yang ikut kebingungan
"Aduh ibu jadi khawatir takut kejadian tadi terulang kembali pada Sinta"
"Hah? Memang ada kejadian apa Bu sebelumnya?"
"Eh tidak tidak. Yasudah coba kamu cari ke tempat lain. Apa mungkin dia ke taman sekolah? Coba kamu cari kesana. Ibu juga mau bantu cari, karena ada hal yg ingin ibu bicarakan pada Sinta sebentar"
"Oke bu.. kalau gitu saya ke taman yah..?" Pamit sari
"Iyah, bertemu atau pun tidak kamu harus temui ibu ya sar?!"
"Siap Buu"
Lalu sari berlalu menuju taman sekolah, sedangkan Bu Maria mencari di perpustakaan.

🌚🌚🌚

Kini Sinta tengah ada di kantin sejak insiden di kamar mandi Sinta langsung bergegas menuju kantin untuk menemui ke empat kawannya.
Namun yang di carinya tak kunjung terlihat oleh pandangannya.

Banyaknya siswa membuat Sinta semakin sulit untuk menemukan kawan kawannya.
Bukan hanya karena ramai di kantin. Sesungguh nya memang ke empat kawannya itu sudah berada di kelas se usai jajan dan ingin memakannya di kelas.
Ralat hanya tiga kawannya saja yang di kelas sebab saat ini sari pun tengah mencari Sinta di taman sekolah,
Jangan lupakan juga Bu Maria yang sedang ikut mencarinya..

.
.
.

Trimakasih karena sudah baca, semoga yang baca suka. Aamiin
Terus tungguin part ini Yaa habis baca jangan lupa di vote. Karena harapan terbesar aku untuk saat ini selain banyak yang baca tetapi juga banyak yang vote. Terus kalo menurut kalian cerita  ini seru aku minta tolong sekalian di share🙏  kalo menurut kalian ini cerita nya ngebosenin atau kalian mau kasi saran aku nunggu banget hal itu ada yang mengungkapkan lewat koment.
Trimakasiih😘💚

love my teacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang