Pelajaran pertama hari ini kelas Sastra, dan itu satu-satunya kelas dimana Taehyung dan Jungkook bertemu sejak semester baru dimulai 6 bulan lalu.
Sistem pendidikan di SMA Elite Bighit ini memang sedikit berbeda dari sekolah pada umumnya, tidak ada kelas khusus. Lebih menyerupai sistem perkuliahan dimana minat bakat dan keahlian-lah yang diutamakan. Murid bebas memilih pelajaran mana saja yang dikuasainya, hanya Matematika dan Bahasa Korea untuk mata pelajaran wajib yang harus diambil semua Murid."Morning class, untuk pelajaran hari ini silakan buat review dari Novel karya Bram Stoker berjudul Dracula, yang diterbitkan pada tahun 1897. 1 kelompok berisi dua orang, sesuai nomor absen saja. Tidak boleh meninggalkan kelas sampai bel, diskusi dan tidak boleh ribut, sebab saya ada rapat dengan Kepala Sekolah. Dikumpulkan minggu depan." jelas panjang lebar Guru Sastra mereka dan langsung disahuti dengan koor yang kompak.
"Baik, pak."
"Nah, silakan pindah duduk dan berdiskusi dengan partner kalian. Selamat mengerjakan" Ujarnya seraya meninggalkan kelas, segera saja para murid bertukar tempat duduk dengan temannya.
Entah keberuntungan bagi siapa, nama Jeon Jungkook tepat diatas Kim Taehyung di absen kelas sastra menjadikan mereka partner untuk tugas kali ini. Dan Kim Taehyung-lah yang pertama kali berpindah menghampiri si Jeon.
"Mohon kerjasamanya Jeon."
"Jungkook saja. Kau seperti petugas sipil jika memanggil margaku dengan suara beratmu itu."
"Aku anggap itu pujian. Terima kasih, suaraku memang seksi"
"Cih. Percaya diri sekali."
"Serius sekali sih. Jadi, apakah kau sudah pernah membaca novelnya, Je- maksudku Jungkook?"
"Pernah dan menurutku novel itu sangat mempengaruhi para mitos enthusiast, maksudku memangnya Vampire itu ada?"
Taehyung mengernyitkan dahinya sebelum menyahut "Tak tahu, belum pernah bertemu. Tapi kalau pun ada aku yakin mereka tampan sekali."
"Yang benar saja?"
"Iya, buktinya Bella Swan lebih memilih Edward Cullen ketimbang Jacob. Itu pasti karena tampangnya. Atau karena nilai jual mungkin. Bayangkan saja, saat Bella tidak punya uang, ia tinggal menyuruh suaminya itu untuk membuka baju dibawah sinar matahari, tubuhnya yang berkilau pasti dianggap berlian dan laku dengan harga tinggi."
"Kau! Yak! Kau fikir Robert Pattinson badut jalanan apa?"
"Kau yang badut Jungkook, tak percaya Vampire tapi menggilai Si brewok berkulit pucat itu"
"Ya karena dia manusia, bukan mitos si penghisap darah itu!"
"Vampire tidak menghisap darah Kook. Mereka memakanmu"
"Itu lebih parah. Untung mereka tidak ada"
"Bisa saja mereka menyamar, atau bahkan malah kau yang sebenarnya Vampire?"
"Kau gila? Mana ada Vampire yang tahan sinar matahari sepertiku?"
"Kau termakan konspirasi Kook."
"Memangnya yang benar bagaimana?"
"Kau mau mendengarkan? Ini akan panjang."
"Aku menunggu"
***
Vampire pada awalnya hidup di Surga, mereka penghuni pertama bersama Adam dan Eve, namun kelalaian mereka yang melanggar perintah Tuhan menjadikannya terusir dan diturunkan ke bumi.
Bedanya, manusia terbatas pada usia. Sedang Vampire istimewa, diberi keabadian untuk menuntun manusia pada kemajuan.Namun seiring waktu, terutama setelah Perang Dunia ke-2 berakhir, para Vampire malah diburu dan dihisap darahnya oleh para manusia yang serakah dan ingin merasakan keistimewaan mereka. Belum lagi persaingan dengan Para Werewolf dan Penyihir semakin mengurangi populasi Vampire. Kelebihan Vampire adalah kelemahan mereka juga, hidup abadi menjadikan mereka diburu, Selain itu karena mereka hanya bisa menikah dengan sesamanya dan proses reproduksi mereka berbeda menjadikan populasinya semakin terbatas. Karena perburuan besar-besaran itu para Vampire yang tersisa menutupi identitas mereka, hidup secara nomaden dan menyamar.
Manusia yang berhasil membunuh Vampire berubah menjadi setengah dari mahluk itu, menjadikannya harus meminum darah manusia untuk terus bertahan hidup.
Sedangkan Vampire darah murni tidak membutuhkannya.Half Vampire, sebutan ke depannya bisa dibunuh dengan merampas Jantung mereka. Itulah sebabnya sebagian cerita tentang Vampire katanya harus dibunuh dengan Pasak, Salib atau Rosario. Ada juga yang menyebutnya harus dengan perak, padahal yang penting bisa menembus Jantungnya, Half Vampire pasti terbunuh.
"Tunggu, maksudmu Vampire itu harus ditikam? Bukan dibakar seperti sejarah Hungaria?" potong Jungkook ditengah pembicaraan mereka.
"Tiap legenda berbeda Kook. Namun yang pasti Half Vampire bisa dengan mudah terbunuh. Makanya mereka juga ikut bersembunyi sekarang."
"Bagaimana dengan sinar matahari? Apakah benar mereka terbakar?"
"Tidak, memangnya kau pernah lihat orang yang langsung berkilauan seperti si Cullen kalau terkena sinar mentari? Atau yang berubah jadi debu dan berterbangan? Vampire hanya kurang menyukai terang, itu mengingatkan mereka pada malam perburuan yang dikepung obor."
"Kalau air suci?"
"Buat apa? Justru bagus, air doa Pak Pendeta manjur loh."
"Bawang putih?"
"Tidak juga. Tapi aku kenal satu Vampire yang tak bisa makan bawang putih. Kak Seokjin namanya. Dia alergi."
"Yak, bercandamu tak lucu. Mau sepanjang apapun kau bercerita aku tak akan percaya kalau mereka ada. Mitos. Titik." Kukuh Jungkook bersemangat.
"Terserah kau, aku tak memaksa."
"Kau percaya mereka ada, Taehyung?"
"Mungkin" Taehyung hanya mengedikan bahunya.
"Kau pintar sekali dan pengetahuanmu luas, tahu darimana?"
"Aku menonton film."
"Baiklah. Sampai sini dulu. Aku yang akan mencatat reviewnya, karena kau kaya kau bagian mengetik sambil koreksi jika aku ada salah. Sampai jumpa, aku harus berebut bangku di kelas Biologi."
Taehyung hanya menggangguk dan memperhatikan Jungkook keluar dari kelas Sastra dengan pandangan yang sulit diartikan.
***
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Royal Bloods || Taekook!Vampire
FanfictionJeon Jungkook mendapat tugas kelompok untuk mereview Novel tentang Vampire. Dan sampai saat ini Jungkook tidak percaya adanya mahluk penghisap darah itu. Namun ternyata partner diskusi tugasnya adalah Kim Taehyung, seorang Vampire darah murni. Insp...