"Ku lihat kau akrab sekali tadi dengan si Kim? Bukankah kau tak menyukainya?" Cecar Yugyeom, kawannya di kelas Biologi.
"Kau juga Kim, omong-omong" jawab Jungkook terkikik geli.
"Kim yang berbeda, aku Kim Tampan. Dan Dia Kim Populer"
"Terserah. Tapi tidak, aku dan dia tak seakrab itu. Kami hanya bertemu di kelas Sastra dan itu pertama kalinya kami berbicara panjang. Untuk tugas. Tak lebih"
"Kembali ke pertanyaanku. Kau tak menyukainya?"
"Ayolah Yugi, aku hanya tidak mau berurusan dengan penggemar Taehyung. Kau tau? Mereka mengerikan."
"Mereka mengerikan karena kau. Taehyung selalu memandangmu tanpa berkedip tiap jam makan siang di Kantin sejak tahun pertama. Kau tidak menyadarinya atau apa?"
"Tidak. Kimbap bibi Hyojin mengalihkan duniaku kalau di kantin."
"Dasar tukang makan."
"Bisa kita akhiri pembicaraan ini? Aku merasa kau sama saja dengan para fans Taehyung kalau begini. Kau cemburu ya? Kau suka pada Taehyung?"
"Matamu."
***
(Little Bit 🔞)
Saat di Kantin siang ini, Jungkook mencoba apakah perkataan Yugyeom benar atau hanya mengada-ada. Dia duduk di pojok dekat counter kimbap bibi Hyojin seperti biasa, dan saat dia mengalihkan pandangan, netranya bertemu dengan iris hitam sepekat malam milik Taehyung. Menahan nafasnya, Jungkook seolah patung, terpaku dan tak dapat melepas acara saling menatap itu. Entah kenapa tiba-tiba benaknya membayangkan pekat malam tanpa bintang, sunyi bahkan tak terdengar suara desau angin atau binatang malam satu pun, dibenaknya juga terbayang dirinya tengah berpangku,dicumbu begitu mesra. Ranumnya berpagut dengan Taehyung, saling melumat dan berbagi saliva. Deretan gusinya diabsen begitu lihai oleh Taehyung, disesap bergantian atas bawah. Taehyung seperti tengah memakan bibirnya rakus. Seolah tak ingin ketinggalan, tangan Taehyung pun ikut bergerak memeta dari pinggang rampingnya mengusap keatas kebawah hingga ke bagian panggul, meremas bagian menonjol dibawahnya menciptakan erangan dan desahan disela ciuman mereka."Jung, kau oke? Wajahmu pucat?" sapa Min Yoongi membuyarkan lamunannya.
Astaga, apa yang barusan terjadi. Bisa-bisanya aku berfikir begitu kotor. Menjijkkan sekali. Jungkook membatin seraya menggelengkan kepalanya cepat.
"Tidak Hyung, aku hanya telat makan mungkin. Tadi kelas biologi sungguh menguras otakku" kilah Jungkook.
"Kalau begitu tambah, aku yang akan membayarnya nanti."
"Tidak usah, ini saja cukup."
"Tumben kau tak tambah, biasanya porsi makanmu seperti kuli."
"Tumben juga Hyung banyak bicara"
"Yak, jangan menjawab pertanyaanku dengan pertanyaan lagi bocah"
"Aku bukan bocah"
"Terserah. Kau shift sore atau malam, hari ini?"
"Sebenarnya libur, tapi Bambam minta tukar. Dia ada keperluan katanya"
"Kau terlalu baik, aku akan bilang pada Hoseok untuk tetap meliburkanmu."
"Tidak usah Hyung, lagian tunanganmu itu baik kok. Dia sering memberiku uang lembur."
"Dia memang baik."
"Baik saja tidak cukup untuk membuatmu jatuh cinta, iyakan?"
"Bocah jangan sok membicarakan cinta." Yoongi mendengus sebal sembari menjitak Jungkook.
"Aww.... Maksudku dia Tampan, tentu saja. Mapan, dari keluarga terpandang dan juga baik. Aku hanya penasaran kenapa kau susah sekali jatuh cinta padanya padahal sudah 4 bulan bertunangan?"
"Aku memang belum jatuh cinta padanya, tapi aku juga tidak menolak. Aku hanya menghargai orang tuaku Kook. Lagipula dia mau menunggu katanya."
"Ya ya terserah, kalau dia capek dan berpaling jangan cerita padaku."
"Kurang ajar. Kalau itu terjadi akan ku tembak kepalanya."
"Ya dia mati, dan kau masuk penjara."
"Aku tidak akan masuk penjara. Aku Vampire."
"Masih saja membodohiku. Mana ada Vampire yang hobinya tidur?"
"Kau yang membodohi dirimu sendiri."
"Dan aku sudah pernah membahasnya, kau manusia. Kau berdarah. Kalau Vampire kan tidak ada."
"Ku doakan kau dikejar Vampire tau rasa ya"
Dan selalu berakhir seperti itu, setiap Yoongi berusaha memberitahu Jungkook, si bulat bergigi kelinci itu tak mempercayainya. Dia bilang Kakak nya itu terlihat normal bahkan dia pernah melihatnya teriris pisau saat memotong sayur dan berdarah seperti biasa. Kalau Vampire kan mitosnya tidak bisa terluka, jadi dia tetap bersikukuh kalau Vampire itu tidak ada.
Jungkook melewatkan satu hal dari semua mitos Vampire di dunia ini yaitu setiap Vampire punya kemampuan khusus yang tidak dimiliki sebangsa manusia.
Dan keistimewaan yang dimiliki Yoongi adalah ia seorang Healer, dia mampu menyembuhkan penyakit.
Sementara Jungkook dan Yoongi masih berdebat, Taehyung juga masih belum melepaskan pandangannya dari Jungkook. Dia terlalu asyik sampai tak menyadari kehadiran saudaranya.
"Terus saja melihatnya, lama-lama bola matamu akan keluar Tae."
"Aku hanya sedikit menjahilinya, tadi aku tak sengaja mendengar fikirannya lalu aku memberi dia gambaran yang bagus." Jelas Taehyung.
"Sombong sekali yang punya kemampuan memanipulasi fikiran manusia" cibir Jimin.
"Ayolah Jim, kau yang terhebat. 10 abad terakhir tak ada yang punya kemampuan peniru wujud selain kau."
"Ya aku yang terhebat, nanti aku coba tirukan si Jeon kesukaanmu biar kau bisa terus berfantasi dengannya."
"Sialan."
***Taehyung mempunyai kemampuan membaca fikiran manusia dan juga dapat memanipulasi fikiran menjadi khayalan yang diinginkannya.
Omong-omong tadi dia mendengar Jungkook membatin seperti ini :"Kenapa Taehyung memandangku seperti itu? Apa aku aneh? Apa ada noda di wajahku? Oh sial kenapa dia mengulas bibirnya dengan lidah seperti itu? Dia ingin kelihatan sexy atau apa?"
Dan Taehyung yang mendengar itu hanya tertawa dalam hati.
'Dia sangat lucu.' lanjutnya lagi membatin.
***
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Royal Bloods || Taekook!Vampire
FanficJeon Jungkook mendapat tugas kelompok untuk mereview Novel tentang Vampire. Dan sampai saat ini Jungkook tidak percaya adanya mahluk penghisap darah itu. Namun ternyata partner diskusi tugasnya adalah Kim Taehyung, seorang Vampire darah murni. Insp...