december kiss

2.6K 153 9
                                    

Tala's apartemen

"Aku sudah dua bulan tinggal disini"

Ucap Tala sembari membuka pintu apartemennya

"Kamarnya luas dan dilengkapi fasilitas lengkap, gimana?"

Sambungnya lagi, melihat Camila yang sedang melirik keseluruhan ruangan

"Ini lebih bagus dari apartemenku dulu kak, pasti mahal banget" Jawab Camila menerka

"Harga tidak masalah, asalkan kita nyaman. Duduk yuk, aku ambil piring untuk kentang dulu" Balas Tala

Camila segera duduk di sofa, masih melihat sekelilingnya dengan takjub

"Kenapa diam hmm?" Tanya Tala yang sudah datang membawa sepiring kentang dan cokelat hangat untuk mereka berdua

"Tempatnya bagus kak, kakak nyaman?"

Tanya Camila sembari bergeser kala Tala duduk di sampingnya

"Of course, meskipun kadang sepi tapi rasanya lebih baik dari pada berada di antara toxic people" Jawab Tala tersenyum

Camila pov....

Apa yang kak Tala maksud dari toxic people? Apa itu keluarga kak Dany?

"I don't understand" Jawabku

"Kamu tau sesudah kabar kamu dan James putus, itu aku dan Dany juga memutuskan untuk pisah. Karena aku dapat kabar dari beberapa orang kepercayaanku melihat Dany ke club pulang bersama wanita dan berciuman di mobil"

"Dan lebih sakit lagi ketika mereka sekeluarga sudah tau tentang itu tapi disembunyikan, that's why i said toxic people will destroy you"

Aku sudah tau sekarang, kak Tala yang selalu di puja baik, cantik, pintar, kaya, kerjaan bagus bukan menjadi tolak ukur pasangannya bakal selalu setia

"Kak, i am sorry to hear that. Tapi aku percaya semua orang itu akan berubah jadi lebih baik" Kataku menenangkannya

"No way Cami, sekali hancur ga akan bisa di perbaiki apalagi masalahnya selingkuh. Mungkin untuk kamu yang belum menikah itu biasa saja, tapi untuk orang yang sudah terikat janji sehidup semati itu lebih buruk dari apa yang kamu rasa"

"Hey, aku ngerti yang kakak rasa. Aku disini kalau kakak mau cerita apapun itu" Ucapku meraih tangannya dan coba meyakinkan dia jika masih ada orang yang baik

"Makasih ya, yuk minum dulu takut dingin" Jawab kak Tala, melepas tanganku dari tangannya

Kelihatan dia sangat stres dengan masalah ini matanya hitam seperti orang yang jarang tidur, bagaimanapun juga tidak ada orang yang ikhlas jika orang yang dicintainya memilih yang lain. Apalagi ketika kita sudah memberikan yang terbaik tapi masih di sia siakan, kak Dany sial!

Aku sedang fokus minum sembari nonton, sebelum aku sadar kak Tala bangun dan pergi menuju kamarnya. Aku bingung harus apa, sepertinya ini bukan waktu yang baik untuk berada disini

Chat dari mama yang mengucapkan selamat natal sudah aku baca, aku rasa ini bisa jadi alasan untuk aku pulang kembali ke tempatku. Segera langkah kakiku sampai di depan pintu kamar yang dimasuki kak Tala tadi

Tok.. Tok..

"Kak, are you okay? Kakak kenapa?" Tanyaku dulu sebelum ke intinya, namun tak kunjung dapat jawaban

"Kak, aku pamit ya" Sesaat setelah aku ucapkan kalimat itu dia langsung membuka pintu dan memelukku, air mata sudah menetes membasahi rambut dan kaos yang aku gunakan

"Please, temani aku" Ucapnya dengan suara bergetar, mendekapku dan tidak memberikan ruang untuk aku bergerak

"Tapi"

"Please"

Okay, aku memutuskan untuk menginap

---------

Bunyi kembang api di luar apartemen membuyarkan lamunanku tentang wanita yang sedang tertidur pulas di pelukanku saat ini, matanya yang sembab dengan bekas air mata yang kering di sudut mata membuatku berpikir bagaimana hidupku nanti jika sudah menikah

"Emm" Ringtihnya seakan merasa terganggu dengan pemikiranku yang tidak bersuara ini

"Ssstt, tidur ya" Bisikku pelan, mengelus punggungnya

"Kamu bilang tidur tapi kamu sendiri masih terbangun" Ucapnya membuka mata, menatapku dalam jarak yang sangat dekat

Aku tidak bisa berkata lagi, rasanya jantungku sangat cepat

"Kenapa?" Tanyaku saat dia masih menatap, perasaan semakin tidak enak aku rasa kala dia turun menatap bibirku, pelan dia meraih leher dan menciumku dengan lembut. Cukup lama ciuman itu terjadi, aku tidak pernah merasa ada kupu kupu keluar dari perutku sebelum ini.

"Honestly i like you since long time ago" Ucapnya tersenyum

Kalian tau jika otak kalian blank, tidak bisa berpikir dan tidak tau mau bicara apa. Terpaku seakan jiwa keluar dari raga karena orang yang dulu menjadi kakak ipar ternyata menyukai kalian sejak lama

"Sebelum kamu datang ke pesta itu, aku sudah kenal siapa kamu. Sampai james mengajakmu dan aku bisa lihat kamu sedekat itu, kaget hmm? Tapi aku tidak pernah membayangkan james sejahat itu dan danny yang tidak pernah bersyukur, sebenarnya aku tidak pernah berpikir untuk cium dan pelukan seperti ini. Tapi i like you, aku bersyukur bisa ada saat ini dengan orang yang sudah dari lama aku mau"

Camila pov end..

Tala pov..

Selanjutnya akan membahas apa maksud Tala menyukai Camila sejak lama.

CamilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang