Tala pov...
Aku sudah menikah dan hidup dengan mimpi semua orang yang ingin berada di posisiku saat ini, Danny suamiku yang selalu romantis dan bertanggung jawab. Bersama keluarga besarnya yang baik dan membuatku nyaman. Selama berpacaran dengannya aku sangat dimanja, apapun yang aku mau selalu terpenuhi. Meskipun aku bukan tipe wanita manja, aku bahkan punya penghasilan sendiri namun Danny selalu treat aku seperti ratu.
"Honey, kamu bad mood ya?" Tanya Danny memegang wajahku
"A lil bit, kita ngopi di luar yuk" Jawabku, mengajaknya keluar
"Okay, yuk siap siap"
Aku dan Danny segera bersiap dan berangkat, mengendarai mobil kesayangannya di Cafe taman bunga dekat danau yang agak jauh dari rumah kami
"Apa yang kamu mau sayang? Biar aku yang pesan, kamu cari tempat duduk ya" Ucapnya, dan expresso selalu jadi favoritku
Aku segera duduk di kursi dengan pemandangan ke arah danau, aku melirik ke arah Danny dia masih sibuk memilih kopi yang akan dia minum, tiba tiba mataku tertuju pada 4 gadis yang masuk ke dalam cafe dengan pakaian santai sembari menenteng laptop
Satu di antara mereka menggunakan celana jogger abu dengan tangtop sport putih dan topi putih menutup setengah rambut hitam panjang berjalan menggandeng buku ke arah meja samping yang aku duduki
Who is this girl, batinku karena dia kelihatan sangat santai di bandingkan dengan teman temannya yang lebih aktif
"Sayang, aku sudah pesan" Suara Danny menghentikan aktifitasku melirik gadis ini
"Bagaimana pemandangannya?" Tanya Danny
"Sangat nyaman" Balasku tersenyum, seketika aku berpaling melihat gadis itu yang juga melihat ke arahku namun hanya sebentar, bahkan mungkin dia tidak akan mengingat wajahku
Aku berpikir, kenapa aku sangat ingin tau siapa dia
Dan Danny seakan tau arah pikiranku, mungkin? Sesaat setelah pelayan datang mengantar pesanan ke meja kami, Danny berbicara kepada satu gadis ya gadis yang aku perhatikan sedari tadi untuk meminta tolong mengambil foto kami
Badannya ramping, kulitnya halus dan senyum manis
"Anak itu cantik ya, pasti saat dewasa nanti jadi rebutan para pria" Ucap Danny setelah sesi foto berakhir, tidak aku jawab karena memang aku sudah memujinya dalam hatiku
Seminggu berlalu, aku dan danny telah sibuk ke rutinitas bekerja. Hanya bertemu pagi dan malam, aku yang disibukkan dengan berbagai kontrak jarang untuk berpikir hal di luar pekerjaan
"Huh" Aku membuang nafas kasar, melangkahkan kaki ke arah jendela ruang kerjaku dan melihat keluar
Ingatanku kembali pada gadis itu, rasa penasaran yang tiada habis mengantarku kembali ke cafe itu lagi setelah pulang kerja dan bertemu barista yang juga melayani kami sore itu
"Hai, expresso 1 seperti biasa" Ucapku, aku memang tidak tiap hari aku kesini tapi siapa yang tidak kenal aku hmm?
"Baik nyonya silahkan di tunggu" Ucapnya ramah
Aku segera duduk di kursi depan mejanya, melihat barista ini meracik kopi nikmat kesukaanku
"Hey, can i ask you something?" Aku memberanikan diri
"Sure" Jawabnya
"Kamu ingat gadis yang dulu kesini minggu lalu? Mereka ber 4"
"Hmm ada banyak pelanggan cafe, tapi setauku terakhir waktu nyonya kesini bersama tuan Danny itu ada Cleo dan teman temannya"
"Cleo?" Tanyaku penasaran
"Iya Cleo, yang rambut pendek, Marsya, Alana dan Camila"
"Menurutmu yang dulu pakai jogger abu dan tangtop putih siapa?" Tanyaku lagi
"Oh itu Camila, kenapa nyonya? Apa mereka buat kesalahan"
"Tidak, mereka anak yang baik" Ucapku tersenyum. Yes i got you!
Tala pov end...
"Jadi seperti itu, awalnya aku kira kamu ingat aku dan Danny waktu makan malam" Ucap Tala mengelus pipi Camila yang masih bengong
"Aku tidak ingat lagi kak, tapi bagaimana bisa suka?" tanya Camila
"Bagi sebagian orang rasa suka muncul tiba tiba tanpa alasan" Jawab Tala, sedikit mengangkat badannya dan mencium Camila lagi
"I am sorry, aku tau tidak seharusnya aku cium dan ungkapin semua" Ucap Tala sedih
"Gpp, mungkin ini cara untuk obati rasa sakitnya kita" Jawab Camila tersenyum
"Apa kamu juga suka sama aku?" Tanya Tala serius
Camila mengangguk cepat, tidak bisa berbohong karena dia juga merasa lebih nyaman bersama Tala dari pada James
Tala tersenyum lebar
"Bobo yuk, muachh. See you tomorrow anak manis" Tala memeluk Camila erat
Pagi hari, dua insan yang masih tertidur pulas di tanggal 26 desember di bangunkan suara panggilan handphone Tala
"Iya hallo"
.....
"Iyaa libur ya, saya juga butuh istirahat"
.....
"Baik"
Camila Pov...
Aku rasa itu bukanlah mimpi, ciuman dan pelukan rasanya nyata dan suara seraknya terdengar jelas di telingaku pagi ini
Aku pura pura tertidur, agar aku bisa bernafas dengan lancar. Dan aku harap dia akan meninggalkan kamar ini namun harapanku sirna ketika aku rasa kasur di sampingku bergerak dan dia mencium pipiku dengan kasih sayang
Oh mama, papa maafkan aku. Aku tidak bisa menolak kenikmatan dunia
"Hey, bangun yuk mandi"
Aku masih belum mau membuka mata, suaranya arghhh sexy
"Kamu yakin masih bobo hmm? Aku dengar jantung kamu berdetak cepat, gugup ya?" Bisiknya lagi, memegang dada kiriku
"Aku pengen mandi bareng, sayang"
Seketika aku langsung membuka mata lebar dan menatapnya sembari menggeleng
Dia yang melihat respondku malah membalas dengan mengangguk
Aku kembali menggeleng tanda tak mau, namun dia masih mengangguk
"No kak, kakak duluan ya aku masak makan pagi" Ucapku cepat, tanpa menunggu jawabannya aku langsung bangun dan berlari ke arah dapur
"Haha" Samar samar aku mendengar suara tawanya yang seakan meledekku, tapi aku tidak peduli. Aku belum siap, maksudku aku tidak mau, arghh maksudku aku masih malu hahaha
Camila pov end...
Yeayy i am back, aku harap kalian lagi dalam kondisi yang baik. Semoga cerita ini menghibur ya, terimakasih!