AM - Part 1. Pulang

217 24 2
                                    


***

Seorang laki - laki muda berusia sekitar 25 tahun melewati koridor dengan diapit oleh 2 orang lelaki  yang bertubuh tegap dan 1 orang lelaki paruh baya dan 1 orang lagi wanita yang sedang sibuk menerima panggilan. Laki - laki muda itu mengenakan kaca mata hitam dan hanya tersenyum irit membalas sapaan karyawan. Tidak peduli dengan para karyawan wanita yang menatapnya penuh minat.

"Bapak sudah ditunggu oleh dewan komisaris di ruang rapat lantai 12." wanita tadi memasukkan ponselnya ke dalam saku sambil menyerahkan beberapa berkas penting.

Laki - laki itu membaca sekilas. "Oke." Ujarnya lalu segera masuk ke dalam lift dengan diikuti oleh bawahannya.

"Dan juga, usai rapat anda diminta Presdir untuk keruangan beliau Pak Doyoung." kata wanita itu lagi.

***

Drrtttt... Drrttttt...

Hyeran mengelap tangannya lalu menyuruh asistennya mengerjakan menghias cake nya. Hyeran keluar dari dapur kemudian mengambil ponselnya.

"Ya Tante?" sapanya.

"Kue ulang tahun untuk Om udah selesai belum?” kata orang di seberang sana.

Hyeran tersenyum, meskipun si penelpon tidak melihatnya. "Udah kok Tante. Udah beres." jawabnya.

"Bagus kalau begitu. Tapi Tante minta tolong sama kamu, tolong anterin ke rumah ya? Soalnya nggak ada yang bisa ngambil. Lagi pada sibuk semua."

Hyeran terdiam, berpikir. "Atau gini aja tan, gimana kalo kue nya aku bawa sore aja? Jadi nanti aku nggak repot balik ke rumah buat siap - siap. Gimana tan?"

Si penelpon tertawa pelan. "Oh iya juga ya. Ya udah nanti kamu aja yang bawa ya. Om pasti suka nanti."

Hyeran tersenyum. Lalu setelah bercakap - cakap singkat, Hyeran mematikan sambungan. Gadis itu kembali masuk ke dapur dan membuat pesanan.

***

Pukul 4 sore, Hyeran msudah berdandan cantik dengan dress biru langitnya dipadu dengan wedges warna putih. Rambutnya di gerai dengan poni di jepit ke atas. Simpel tapi tetap cantik.

"Hyeran, taksinya udah datang, sayang." panggil Mamanya

Seruan Mamanya membuat Hyeran segera mengambil tasnya. Gadis itu keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur dan mengambil kotak persegi yang cukup besar.

"Ma, Hyeran pergi dulu ya. Assalamualaikum." katanya sambil mencium pipi kiri dan kanan Mamanya.

"Waalaikumsalam hati - hati sayang, pulangnya jangan kemaleman ya." seru beliau yang ditanggapi anggukan manis oleh Hyeran. Gadis itu melambaikan tangannya lalu menutup kaca karna taksi sudah mulai bergerak.

Hyeran tersenyum menatap kue buatannya. Dia berharap orang tersebut akan suka dengan kuenya, dia jadi tak sabar menikmati malam nanti.

Taksi akhirnya tiba di depan rumah yang terbilang mewah. Gadis itu keluar dari taksi setelah membayar ongkos. Dia melempar senyum pada satpam yang berjaga.

"Kok sepi Pak?" Tanya Hyeran heran.

"Iya Non, takutnya nanti Bapak pulang terus Bapak jadi curiga." jawab Pak satpam membuat Hyeran membulatkan mulutnya.

"Saya masuk dulu kalau gitu." kata Hyeran lalu pergi.

Ting Tong... Ting Tong...

"Masuk aj-" ucapan orang itu terhenti di udara, berganti dengan kekagetan. Matanya menatap Hyeran lekat - lekat.

Hyeran juga sama kagetnya. Lidahnya terasa berat untuk berbicara. Mata Hyeran meneliti sosok dihadapannya dengan tatapan tak percaya, rindu, penyesalan dan... cinta.

Aku Menemukanmu - Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang