***Sejak Hyeran mengungkapkan unek - uneknya ke Doyoung, Doyoung tidak pernah menemuinya lagi. Jangankan bertemu, menghubunginya pun tidak. Padahal jauh di lubuk hatinya, Hyeran masih berharap pada Doyoung. Tak jarang, Hyeran memperhatikan ponselnya, berharap Doyoung akan menghubunginya. Tapi kenyataannya itu tidak pernah.
Hyeran menarik napas panjang. Apa mungkin ini saatnya bagi Hyeran untuk melupakan Doyoung? Tapi itu sangat sulit untuk Hyeran.
Bagaimanapun, Hyeran sangat mencintai Doyoung. Kenangan - kenangannya bersama Doyoung terus berputar di kepalanya. Seperti film. Sekali lagi, Hyeran menarik napas panjang.
"Hei, ngelamun aja." Hyeran menoleh dan tersenyum tipis melihat Mark yang sedang meminum cola. "mikirin Doyoung ya?"
Hyeran menggeleng meskipun yang di ucapkan Mark memang benar adanya. "Ehh... Gimana kamu sama Minju? Kapan mau nyusul Yeri?" Hyeran mengalihkan pembicaraan ketika dirasanya Mark masih ingin membahas tentang Doyoung.
"Lancar - lancar aja. Kapan nyusul sih belum tau. Minju lagi sibuk, gue juga sibuk. Lagi pula, biarlah Yeri duluan yang melepas masa lajangnya. Gue mau mastiin dia bahagia sama orang pilihan dia." katanya.
Mendengar itu membuat Hyeran nelangsa. Ucapan Mark tadi tidak jauh berbeda dengan Doyoung ketika di singgung soal Yeri.
"Ooh." gumamnya pelan. Mark memperhatikan Hyeran lekat.
"Ada apa sih, Hye? Dari tadi tampang lo kusut gitu. Lo berantem sama Doyoung?" tanya Mark tak sabar. Dia tau, pasti ada yang gak beres dengan Hyeran karena tiba - tiba saja dia mengajaknya Hang out. Belum lagi raut wajah sedih Hyeran, semakin menguatkan dugaan Mark bahwa ini pasti soal Doyoung.
"Gak kok."
"Terus?"
Hyeran menggeleng lagi. "Ehh... Jalan - jalan lagi yuk, aku mau beli sesuatu nih." ajak Hyeran dan segera menarik tangan Mark keluar dari cafe. Mark hanya pasrah. Biarlah Hyeran bertindak sesuka hatinya, asalkan Hyeran bisa tersenyum walaupun hanya sedikit.
***
Ting tong... Ting tong...
"Hye, tolong buka pintunya." perintah Sang Mama. Hyeran mengangguk dan bergegas ke ruang tamu.
"Sebentar." teriaknya karena si tamu begitu semangat menekan bel. Hyeran membuka pintu dan terkejut melihat orang yang berdiri di depannya. "Ngapain kamu kesini?" tanya Hyeran tak suka dan memperhatikan pakaian yang dikenakan laki - laki itu.
Laki - laki itu mengenakan kemeja resmi yang lengannya digulung ke siku. Rambutnya di bentuk sedemikian rupa hingga terlihat keren. Laki - laki itu memakai celana jins hitam. 'Kayak mau kondangan aja.' sungut Hyeran dalam hati.
Doyoung tersenyum. Dia terlihat tidak perduli dengan raut tidak suka Hyeran. "Mau silaturahmi aja. Emang gak boleh?"
"Gak boleh. Pulang sana." usir Hyeran terang - terangan membuat Doyoung tersenyum lagi.
"Oh iya, selagi aku ngobrol sama orangtua kamu, kamu ganti baju dulu ya? Masa aku keren gini kamu cuma pake kaos kegedean gitu." ujar Doyoung sambil memperhatikan Hyeran yang memakai kaos kebesaran dan celana pendek setengah paha, rambutnya di ikat kuda.
"Hah? Pede banget kamu kalo aku bakal ngajak kamu masuk ke rumah. Udah pulang sana." usir Hyeran dan mendorong tubuh Doyoung menjauh.
"Loh? Ternyata Doyoung ya?" suara Mama membuat Hyeran dan Doyoung menoleh. Doyoung mengangguk sopan dan menyalami tangan Mama Hyeran. Melihat itu, Hyeran hanya mencibir.
"Selamat malam Tante." sapa Doyoung hangat membuat Mama Hyeran tersenyum hangat pula.
"Malam juga Doyoung... Hyeran, kok Doyoung nya gak di ajak masuk?" tanya Sang Mama heran. Hyeran mendelik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Menemukanmu - Kim Doyoung
Teen FictionDia berubah - Lee Hyeran Maafkan aku - Kim Doyoung Start : 14 Juni 2020 Finish : 22 Juni 2020