semenjak hari itu ne zha dan ao bing menjadi semakin dekat, bahkan sering kali memperlakukan masing masing dengan lembut dan romantis, dan terkadang mereka melakukan kegiatan plus plus di malam hari.
sebulan setelah kejadian itu ne zha merasa ada yang aneh pada diri ao bing bahkan tai yi chen ren dan shen kong pao merasakan hal aneh yang terjadi pada ao bing.
mulai dari mual di pagi hari, marah marah tidak jelas, lalu mengatakan bahwa tubuh ne zha sangat bau hingga ne zha harus selalu mandi, bahkan ao bing sering menyuruh ne zha untuk tidur di luar kamar.
tingga akhirnya tai yi chen ren memanggil tabib terdekat, dan mengatakan kabar bahagia bahwa ao bing memiliki bayi di dalam tubuhnya.
mendengar kabar itu ne zha dan ao bing sangat bahagia juga terharu, begitu pula dengan tai yi chen ren dan shen kong pao.
dan saat ini ao bing tengah terduduk di dalam kamarnya, dia sedang menatap perutnya yang sedikit membuncit.
namun tak lama ao bing merasa guncangan di dalam perutnya, merasa sakit ao bing merubah bentuknya namun rasa sakit itu masih ada, dan ao bing merasa ada sesuatu yang keluar dari bagian belakangnya.
ao bing merintih kesakitan sebari memanggil ne zha, berharap ne zha akan mendengarnya lalu pulang memeluknya, ao bing juga memanggil tai yi chen ren dan shen kong pao.
ao bing terus merintih kesakitan dan terus menangis, dengan bentuk naganya ao bing mencoba untuk menahan agar suaranya tidak kekuar dan di dengar oleh banyak orang.
hingga akhirnya hal kaget yang terjadi adalah ao bing mengeluarkan sebuah telur berwarna biru muda dengan sedikit bercak darah.
merasa lelah ao bing pun kembali merubah wujud menjadi manusia, menatap telur tersebut dan terjatuh tak sadarkan diri dalam keadaan pingsan.
sore harinya kebetulan ketika ne zha, tai yi chen ren dan shen kong pao bertemu di jalan dan memutuskan untuk pulang bersama.
dan saat memasuki rumah ne zha merasa sangat aneh dikarenakan keadaan rumah yang sangat sepi, hingga akhirnya saat ne zha memasuki kamarnya terkejut melihat ao bing yang terpingsan dengan bersimbah darah dan sebuah telur.
"ao bing... bangun apa yang terjadi" ne zha khawatir melihat keadaan ao bing yang tak sadarkan diri.
dan tak lama mendengar suara lengkuhan ao bing.
"kau sudah pulang?" tanya ao bing dengan lembut.
mengusap pipi ne zha yang basah karena air mata, dengan lembut.
"lihat sebuah telur" ao bing menatap telur yang berukuran sebesar bayi dengan lembut, dan diikuti oleh ne zha.
melihat sebuah telur sebesar bayi, berwarna biru dengan sedikit bercak merah, dan beberapa tetes darah.
"itu anak kita?" ao bing mengangguk
dengan cepat ne zha memeluk ao bing.
"aku sangat berterimakasih kau sudah melakukan yang terbaik" ao bing menggeleng yang membuat ne zha bingung.
"disini masi ada satu" dengan jahil ao bing tersenyum sembari menunjuk perutnya yang agak buncit dan membuat ne zha tertawa garing.
setelah ne zha membaringkan ao bing, ne zha pun pergi memanggil sang tabib dan berbicara mengenai kehamilan ao bing.
"dengar na laki laki itu sangat jarang bisa melahirkan, dia sangat lemah kau harus bisa menjaganya dan selalu berada di sisinya hingga dia melahirkan nanti"
"baik"
"satu lagi ini aku berikan kotak herbal untuk istrimu, yang ini kau oleskan setiap pagi dan malam, yang ini berikan saat dia merasa sakit, dan ini kau harus memberikannya setelah dia memakan makanan mengerti?" tabib itu memberikan intruksi obat herbal untuk ao bing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Keluarga {Aobing x Nezha}
Fanfictiongimana jadinya jika ao bing dan ne zha gak mati? gimana jika mereka tetap hidup seperti biasa? bahkan mereka menikah? ini cerita hasil dari otak sengklek author pure tanpa ada plagiat apapun bahkan nika ada kesamaan itu bukan karna keinginan author...