setelah ao bing dan yang lain sampai di kediaman ne zha, dengan segera para pelayan menyiapkan tempat untuk pernikahan ne zha dan ao bing.
hannya saja beberapa warga mengetahui pernikahan ini dan terjadi beberapa keributan yang membuat pro dan kontra antar warga, sehingga dengan amat terpaksa keluarga ne zha membuat pernikahan secara tertutup, dan hannya di ketahui oleh keuarganya saja.
ya pernikahan itu tertutup, hannya saat perayaan pernikahan akan dilaksanakan saat keidaman sudah seperti semula.
saat ini di dalam kamar ne zha menggunakan pakaian khas untuk pernikahannya, dan saat ini dia menggunkaan wujud dewasanya.
dan di kamar lain terlihat ao bing yang tegah disisirkan oleh paman pendeta setelahnya ia menutup ao bing dengan kain merah lalu menatapnya.
sebelum wajah ao bing tertutup dapat terlihat wajahnya jang dipoleskan dengan make up yang tidak terlalu tebal namun terihat cantik untuknya, binirnya yang nampak pink itu menjadi merah akibat make up itu, kulitnya yang pucat membuat semu merah di pipinya terlihat jelas, bulu mata yang lentik itu di pertebal yng membuat matanya terlihat cantik.
jika ada orang baru maka orang itu akan menganggap ao bing adalah wanita paling cantik, hannya saja saat ini ao bing adalah laki laki.
pernikahan dilakukan seperti biasa dengan melakukan adat yang biasa dilakukan, dan hormat kepada langit dan bumi, hormat kepada orang tua, dan hormat kepada pasangan, setelahnya melakukan upacara minum teh dan meminum arak, semua dilakukan seperti biasa.
ditengah pernikahan ne zha merasakan wajahnya memanas saat melihat wajah cantik ao bing yang bersemu merah, dan ne zha sesekali selalu mencuri curi pandang pada ao bing, namun saat ao bing menatapnya ne zha hannya akan berpura pura meihat ke arah lain.
dua mahluk ini tidak mengetahui bahwa mereka sudah mulai memiliki rasa kepada lawannya.
para warga yang tidak setuju pun mulai meributkan hal ini, sehingga banyak warga yang mendatangi kediaman ne zha, bermaksud untuk memprotes pernikahan ini.
"dengar kami tidak menyetujui pernikahan kalian"
"para manusia dan siluman tidak bisa bersama"
"kami tidak menyetujuinya"
"tuan jika kalian tetap melanjutkan pernikahan bagaimana dengan nasib kami"
"ya bukankah dengan menikahi siluman berati kalian membuat siluman itu bebas, bagaimana jika siluman itu memakan kami"
ucap para warga dengan emosi beberapa dari mereka membawa sebuah obor, trisula, kayu dan tombak.
"tenang saya berjanji saya tidak akan membiarkan hal ini terjadi" ucap ayah ne zha.
"tidak perlu, tuan sudah pernha mengatakannya dan tuan tetap membiarkannya jika ini terjadi lagi kami tidak bisa mmebiarkan hal ini"
"kami ingin ne zha dan siluman itu pergi jauh jauh dari kota ini"
pinta para warga dengan tegas.
"baik... kita akan pergi.... kau puas... ayo ao bing kita pergi"
masih dengan pakaian yang sama ne zha dan ao bing pergi meninggalkan kediamannya.
"ne zha" teriak ibunya
"nyonya tenang saja aku dan dia akan pergi bersamanya menjaga ne zha dan ao bing kau percayakan saja pada kami" ucap sang pendeta sambil menyikut lengan paman pendeta
# halah pusing paman pemdeta sama pendeta kita pake nama aslinya aja dah :" kesel lama lama
"hei kenapa aku pula" ucap sheng kong pao
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Keluarga {Aobing x Nezha}
Fanficgimana jadinya jika ao bing dan ne zha gak mati? gimana jika mereka tetap hidup seperti biasa? bahkan mereka menikah? ini cerita hasil dari otak sengklek author pure tanpa ada plagiat apapun bahkan nika ada kesamaan itu bukan karna keinginan author...