10.

1.2K 90 24
                                        

R-18

sudah beberapa hari ao bing tidak kunjung menjelaskan mengapa ia membenci pelayannya.

dan selama itu juga ao bing terus menghindari ne zha, bahkan saat tidurpun ao bing hannya membelakanginya.

tidak hannya itu akhir" ini juga ao bing selalu pergi keluar dengan anak anak, baik dengan sepengetahuan ne zha maupun tidak.

ntah kenapa ne zha semakin takut, takut jika apa yang di alami mimpinya menjadi kenyataan, ao bingnya pergi meninggalkannya, pergi bersama orang lain.

tidak! ne zha tidak bisa membiarkan hal itu maka dengan sigap ne zha mengikuti ao bing keluar.

namun apa yang di lihat, ne zha melihat ao bing bertemu dengan pria lain, pergi menuju kedai hingga akhirnya pergi ke tempat si pria itu.

ne zha semakin yakin bahwa ao bingnya pergi berselingkuh, sakit hati itu yang di rasakan ne zha saat melihat orang tersanyangnya selingkuh darinya.

ne zha butuh penjelasan nanti, baginya jika saat ini dia mengganggu mereka itu akan menjadi sebuah masalah yang besar.

pergi meninggalkan tempat awal dengan perasaan kecewa ne zha pun pergi menuju salah satu kedai.

"pak tolong berikan aku dua arak terbaik" pak tua itu pun mengangguk dan pergi mengambil pesanan ne zha.

tak lama pak tua itu kembali dengan membawa pesanan ne zha.

"ini tuan silahkan dinikmati"

"tunggu pak bisa temani aku" pak tua itu terbingung untuk sesaat lalu duduk di dekat ne zha.

ne zha menuangkan araknya ke cangkir kecil lalu memberikannya kepada pak tua itu.

"minum lah"

"tapi tuan-"

"tak apa aku akan membayarnya" ne zha senyum menatap pak tua itu.

lalu ne zha mulai meminum arak itu dengan cepat seakan dia tak minum selama berhari hari.

"aku ingin sedikit bertanya" wajah ne zha terlihat sangat lesu, pak tua itu menatap ne zha intens

"apa kau mempunyai istri? bagaimana dengan perlakuanmu terhadapnya? apa dia menyembunyikan sesuatu?" ne zha terus bertanya dengan wajah sembabnya.

"kenapa istriku pergi meninggalkanku? aku sudah memberikannya rumah mewah.... makanan yang layak.... baju yang layak.... aku membuatnya nyaman di rumah dengan tidak membiarkan dia bekerja.... aku merawatnya dengan baik.... aku menyayanginya dengan baik.... aku kurang apa" ne zha terus menangis saat mengatakannya.

sesekali dia akan meminum lalu melanjutkan ucapannya. sementara pak tua di hadapannya hannya terdiam menatap ne zha yang terus menangis.

"kenapa dia berselingkuh dengan ku bahkan laki laki itu tidak lebih bagus dariku dia pria yang payah lihat saja rumahnya seperti gubuk tua.... apa yang diluhatnya dari pria tua itu hah!" ne zha melemparkan botol arak itu kemeja membuat kebisingan.

semua orang terkejut dan menatap kearah ne zha.

"tuan tenangkan diri anda" pak tua itu terlihat panik lantas kembali mengajak ne zha untuk duduk.

"tuan sepertinya anda mabuk berat anda harus pulang" ne zha mendorong pak tua itu hingga tersungkur.

"tidak biarkan saja aku disini beberapa saat aku tak ingin pulang kerumah dan menatap wajahnya.... itu akan membuatku semakin takut" ne zha pun meringkuk menangis dengan memeluk lututnya sembari terus meminum araknya.

Ini Keluarga {Aobing x Nezha}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang