9.

843 87 7
                                    

Hawooooo
muehehehe maapin ya aku pindah akun
di akun itu mulai agak error  ceritanya kadang ilang dr drive 😭😭 jadinya kesel.

sekalian abis diskusi sama beberapa reader, sesuai keinginan kalian aku bakal masukin seorang pelakor yg bakal rebut samwan dari samwan untuk samwan 🤧....
gabole spoiler ntr kalian ga mau baca ceritaku lagi 🤧🤧....

btw makasih banget yg masih setia sampe ngikut ke akun sebelah 🤧🤧.. aku mencintaikalian... aku padamu sayang 🤧🤧

cus ah lanjut gasuka banyak omong aku ini v:

####

"ne zha... tolong jangan bersedih... dan jagalah anak anak aku mencintaimu" dan ao bing pun pergi meninggalkan ne zha tanpa berbalik, bahkan untuk mengecup kedua anaknya saja tidak.

ne zha terbangun dengan keadaan tubuh yang di penuhi dengan keringat, dia takut bahwa mimpi itu akan menjadi nyata, ao bingnya, kesayangannya, hidupnya akan pergi meninggalkannya.

bahkan sudah beberapa hari setelah kepulangan orang tua ne zha, ne zha sering mendapatkan mimpi buruk.

ne zha selalu bermimpi seseorang yang akan datang dan membuat kekacauan, ne zha hannya berharap bahwa itu tidak akan terjadi sekarang atau selamanya.

dilihatnya ao bing yang tertidur di sebelahnya, terlihat damai, dan cantik. ne zha mencintainya dengan sepenuh hatinya.

di usapnya rambut ao bing dengan lembut, namun siapa sangka usapan itu membuat ao bing terbangun.

"ada apa?" ao bing menatap ne zha, sementara yang di tatap tetap mengelus rambut ao bing.

"jangan tinggalkan aku" ne zha pun memeluk ao bing dengan erat.

"tentu saja tidak akan" balas ao bing sembari membalas pelukan ne zha.

"ayo bangun ini sudah siang... hari ini aku akan pergi kepasar" ucap ao bing sembari melepaskan pelukannya.

"kenapa dirimu?" tanya ne zha, ne zha akui saat ao bing melepaskan pelukannya dia merasa sepi.

"membeli beberapa kain, aku tak mau kau yang membeli... kau tidak mengetahui jenis jenis kain" ao bing pun bangun dari tidurnya dan meninggalkan ne zha.

sementara yang ditinggalkan hannya menatap punggung ao bing dengan raut sedihnya.

setelama berjalan ao bing akhirnya telah sampai di pasar utama kota, dimana semua yang dibutuhkan berada di pasar itu.

berjalan jalan sekitar ao bing bertemu dengan toko kecil toko itu hannya sebuah grobak kecil dengan banyak tumpukan kain.

yang menjualnya pun sepertinya masih sangat muda dan terlihat lusuh. mencoba untuk menawarkan kepada para pelanggan tapi yang di dapatkan hannya sebuah cemoohan. akibat penampilannya yang tidak layak dan sedikit bau.

merasa iba ao bing pun menuju pedagang itu.

ao bing, "permisi.... apa tuan yang menjual kain kain ini?"

pria itu mengangguk "itu benar apakah nona ini ingin membelinya"

ao bing terkejut dengan apa yang di ucapkan pedagang itu, lantas ao bing tersenyum manis agar menghilangkan ekspresi kekejutannya itu.

"maaf tuan tapi saya seorang pria seperti anda... umn... dan saya ingin membelinya... sepertinya bahan kain ini sangat bagus"

pemuda itu cukup terkejut mendengar bahwa seorang yang berada di hadapannya ini adalah pria.

lantas dia membungkuk dan meminta maaf dengan segenap hatinya karena merasa bersalah.

"tuan... kumohon maafkanlah diri ini... saya tidak mengetahui jika anda adalah seorang laki laki seperti saya... wajah anda terlalu manis untuk seorang pria–"

"ahh... tidak tuan maafkan saya tidak bermaksud mengatakan hal itu tuan kumohon maafkan saya"

ao bing tersenyum lembut mendengarnya.

"tak apa... saya tidak mendapat masalah dengan itu..."

pemuda tadi terus mengangguk dan berterimakasih.

kembali fokus dengan apa yang di cari ao bing pun membeli beberapa lembar kain dan membayarnya dengan koin lebih.

"tapi tuan ini telalu lebih untuk harga kain yang anda ambil"

"ambil saja untukmu benahi dirimu dan cara berpakaianmu maka banyak pembeli yang akan datang pada tokomu... mengingat bahan kain ini sangat bagus aku yakin mereka akan habis dalam beberapa jam saja" ao bing tersenyum lalu berbalik hendak pergi meninggalkan pedagang tadi.

"oh ya satu lagi... hal yang harus kau ingat... jika kau ingin berjualan perhatikan cara berpakaianmu dan penampilanmu... itu adalah salah satu cara untuk menggait para pelanggan... karna pelanggan melihat dari pemilik atau penjual toko... jika mereka berpenampilan layak maka apa yang mereka jualpun layak... okee sampai jumpa lagi" setelah itu ao bing benar benar pergi meninggalkan pelanggan tadi.

pelanggan tersebut hannya terdiam menatap punggung ao bing lalu memperhatian beberapa koin yang di berikan ao bing.

aku menyukainya

pedagang itu bergumam melihat jalanan yang ramai. berharap dapat bertemu dengan pria manis yang menasehatinya tadi.

dengan segera pria itu pergi meninggalkan pasar dengan terburu buru tak lupa membawa grobaknya yang berisikan kain kain.

tak lupa membeli obat obatan dan beberapa baju yang terlihat bagus, kembali kerumahnya lalu membersihkan diri dan memperbaiki penampilan, lalu berjalan kembali menyusuri pasar berharap bahwa pria tadi masij berada di pasar.

sementara yang dicari yang tak lain ao bing sudah sampai rumahnya, sedang sibuk dengan kain kain yang ia beli tadi.

"kau membeli kain sebanyak ini untuk apa?" ne zha memperhatikan setiap lembar kainnya.

"membuangnya.... apa aku akan menjawab seperti itu? kain ini ku beli untuk membuat baju" ucap ao bing dengan menatap ne zha.

"sungguh? bukankah baju kita masih banyak dan semua layak pakai?"

"dengar.... aku ingin menjualnya" ne zha menatap ao bing tidak percaya.

"kau berbohong kan... memangnya kau bisa membuatnya?" tanya ne zha yang semakin tidak percaya.

"aku mempelajarinya"

"kapan? bahkan kau tidak pernah meninggalkan rumah ini" balas ne zha

"kau pikir aku disini akan sendirian mengurus kedua bayiku... oho tidak ada seorang bibi yang selalu datang saat kau kerja dia membantuku merawat bayi bayiku dan mengajari membuat baju"

"bukankah ada pelayan kita? kenapa kau memanggil orang lain?" ne zha semakin bingung dengan semua perkataan ao bing.

"aku tak menyukainya" lirih ao bing dia menunduk menatap kakinya

"kenapa?" ao bing tak menjawab dia hannya terdiam.

lama hannya terdiam akhirnya ao bing memilih pergi meninggalkan ne zha sendirian di ruangan tersebut.


#oke maafya segini dulu lupa jalan ceritanya soalnya padahal udah banyak yg kepikir waktu itu 😂😂😂😂

ttd

admin kang php 🤣😂🤣😂🤣

Ini Keluarga {Aobing x Nezha}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang