1O : 'Penduduk Bimasakti'

2.3K 374 88
                                    

Rosé melintas koridor dengan langkah gontai, ia terpaksa pulang telat karena harus mengurus soal ekskulnya. Gadis itu menyeret tasnya, tubuhnya benar-benar sudah lemas karena belum mendapatkan asupan sejak satu jam lalu.

Bahkan Rosé gak sadar kalau ada seseorang yang ngikutin dia daritadi di belakang, semacam anak ayam ngintilin induknya kemanapun. Intinya dia udah terlalu laper, jadi inderanya tumpul seketika.

"Em... Rosé?"

Baru, saat orang itu memanggil namanya, Rosé menghentikan langkah dan berbalik. "Oh—hm, siapa ya tadi?"

"Jaehyun."

"Ah, iya, Jaehyun. Sorry ya, lagi gak fokus," ucap Rosé sambil menyampirkan tasnya di bahu, nggak diseret lagi. "Kenapa?"

Jaehyun berjalan mendekat pada Rosé. "Ini, ketinggalan di tribun." Kemudian menyodorkan sebuah benda pipih dengan logo apel tergigit serta tiga buah boba di belakangnya.

Rosé melebarkan matanya, dia emang tadi buru-buru banget waktu rapat selesai. Udah gak tahan pengen makan soalnya. Lalu jemari lentiknya segera meraih ponselnya itu, namun tanpa sengaja malah seakan-akan ia tengah ingin menggenggam telapak tangan besar Jaehyun.

"Eh," gumam Rosé begitu dirasa permukaan kulitnya bersentuhan dengan kulit pemuda itu. "Thanks, ya, Jae. Lo masih ada kumpul tim inti 'kan? Sorry banget malah ganggu, kalau gitu gue duluan. Bye!"

Secepat kilat Rosé langsung berbalik dan berlari meninggalkan Jaehyun yang malah terdiam memandang punggung gadis jangkung itu.

🍑

Chanyeol memainkan ponselnya dengan serius, hingga tiba-tiba ada orang yang ketabrak sama bahu lebarnya. Ponsel mahal yang awalnya digenggaman langsung jatuh begitu aja.

Bruk!

Berbarengan dengan tumpukan buku, berakhir menimpa benda pipih tersebut. Chanyeol menyaksikan kejadian itu dengan tatapan miris, alamat bakalan diomelin habis-habisan sama Siwon karena ponselnya rusak lagi. Padahal dia baru beli dua hari lalu, hhh.

"Oh my god! Sorry banget!"

Pekikan kepanikan dari orang yang baru saja menjadi pelaku tertimpanya ponsel malang milik Chanyeol berhasil mengalihkan pandangan pemuda itu dari tumpukan buku menjadi ke wajah cantiknya.

Chanyeol mengerjap. "Wendy?"

Gadis itu, Wendy tadinya hendak berjongkok untuk segera membereskan buku-buku tebal tersebut. Namun pergerakan tangan Chanyeol lebih cepat untuk menahannya.

"Aduh, Chan. Serius, sorry banget gue tadi gak lihat lo. Pandangan gue ketutupan tumpukan buku ini," ujar Wendy kepalang panik, takut Chanyeol menaruh dendam padanya karena membuat ponsel berharganya tertimpa buku.

Reaksi berbeda Chanyeol tunjukan pada Wendy. Pemuda jangkung itu berjongkok dan memunguti buku-buku yang berserakan, sementara Wendy malah tertegun melihatnya.

Dia kira, Chanyeol itu tipe-tipe siswa angkuh, tegas, dan punya hasrat kalau setiap keinginannya harus dikabulkan. Tapi ternyata Wendy salah, ia kebanyakan nonton drama anak sekolahan yang cheesy abis kayaknya.

"Ini mau ditaruh kemana?"

Suara bariton Chanyeol terdengar, membuyarkan lamunan random gadis itu. Wendy menggeleng, kemudian mencoba meraih balik tumpukan yang kini berada di antara kedua lengan kekar Chanyeol.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Harrison FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang