Chapter 6- Emosi Yang Terpancing

410 67 54
                                    

Chapter 6
Emosi Yang Terpancing

Sementara Lu berlari sejauh mungkin. Netra Naell tidak pernah terlepas memandang Dexa dan tanpa peringatan apapun. Naell langsung melancarkan seberkas sihir berwarna keabuan dari telapak tangannya.

Melihat cahaya tersebut terbang ke arahnya. Tidak sedikit pun membuat Dexa bergeming dari tempatnya. Bahkan sebelum efek serangan melukai dirinya. Cahaya itu langsung menghilang saat berada sejengkal dari wajah Dexa.

Naell menyeringai. Dugaannya benar, sebagai seorang Raikage. Dexa mampu mematahkan dan menghilangkan sihir lawan.

Padahal saat mereka pertama kali berjumpa di kelas ramalan. Naell lah yang mematahkan dan mengunci elemen api yang dimiliki oleh Dexa. Tapi kini, keadaan telah berbalik.

Manik mata Dexa tampak kurang bersemangat melawan Naell. Baginya pertarungan itu hanya akan membuang waktu. Dia harus pergi mencari sang Ayah.

Ketika pasir yang menompang dirinya mulai terbang menjauh. Sesuatu dari bawah menyambar dan menghancurkan benda tersebut hingga berhamburan di atas jalan.

Dexa yang kehilangan pijakan. Langsung bergerak cepat ke salah satu tiang lampu minyak. Matanya memincing tajam pada Zuko yang kini tengah menyalakan sebuah api biru di atas telapak tangannya.

"Menarik," gumam Dexa dengan sebuah seringai.

Sebagai seorang Servamp  urutan pertama. Zuko memiliki sihir api biru yang mampu merelekasasi semua energi mana yang dimiliki semua penyihir.

Serangan utama sihir api biru. Jika Naell bisa mengunci atau menghilangkan energi mana seseorang. Maka, Zuko mampu mengacaukan dan memutuskan kendali mana seseorang dengan sangat mudah. Mana yang tidak seimbang mampu membuat lawan kesulitan mengontrol elemen yang digunakannya.

Dexa tersenyum tipis pada Zuko. Sejauh ini baru tiga Servamp yang ia ketahui. Masih ada empat Servamp yang belum di ketahui identitasnya. Bahkan Kiel sebagai Servamp kelima tidak ingin memberitahu dia dan Lexio sisa empat Servamp yang lain.

Dexa mulai menghitung dalam hati urutan identitas Servamp.

1. Zuko
2.?
3.?
4.?
5. Kiel
6. ?
7. Naell

Zuko berada dalam urutan pertama. Tapi bukan berarti dialah sang pemimpin. Urutan kekuatan Servamp justru dimulai dari tingkat 1 berlanjut ke tingkat lebih tinggi. Yang mana, sejauh ini Naell lah pemimpin Seven Servamp.

Dexa masih ingat, bagaiamana sang ayah ingin dialah yang menjadi Akaishi Naell. Tapi sayang, justru Lucy lah yang dipilih oleh Naell untuk menjalin kerjasama.

"Lo harus membayar perbuatan lo pada tangan Lucy!!" teriak Naell dengan mata berkilat.

"Tangannya telah sembuh," sahut Dexa dengan datar. "Bukankah itu bagus? Kini dia bisa menjadi lebih kuat."

"Apa lo bilang?!" marah Naell. "Gara-gara lo Lucy telah menderita dua tahun belakangan ini. Lo gak pernah tahu seberapa keras dia berjuang untuk memulihkan kedua tangannya!"

"Seharusnya lo berterima kasih Naell. Tangan Lucy hanya gue buat cacat. Bukan menghancurkannya menjadi debu."

Emosi Naell meledak. Seberkas kabut menyeruak keluar dari telapak tangannya dan perlahan membentuk sebuah pedang yang nampak nyata.

"Gue salah menilai lo," desis Naell. "Gue pikir lo yang terbaik. Yang bisa menjaga Lu. Tapi gue salah, lo gak seperti yang gue kira."

Tidak ada reaksi dari wajah Dexa. Expresi wajahnya sulit untuk diartikan. Perubahan wajah yang tidak terdefinisi.

RAIKAGE (Season 4 Penyihir Diwangka)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang