Chapter 18- Pertarungan Epic

392 57 81
                                    

Chapter 18
Pertarungan Epic

Hal tak terduga terjadi. Dexa mendorong kasar tubuh Lexio untuk menjauh dari Lu. Tatapan terkejut dilayangkan Naell dan Arsenal, terlebih Lexio Fortana alias Ragil.

"Apa yang lo lakukan?!" marah Ragil.

"Biar gue saja," tukas Dexa.

Darah yang mulai merembes dari dalam pakaiannya. Diabaikan oleh Dexa. Dia pun mulai melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Ragil sebelumnya.

Naell yang berniat menghentikannya. Dicegah oleh Lexio. Pria itu lantas menunjukkan sebuah seringai.

Arsenal menyeka ujung bibirnya yang terluka. Namun perlahan, sorot matanya terlihat berubah saat menatap Dexa dan Lu. Dia pun segera melirik ke arah Naell dan memberikan kode lewat tatapan mata.

Lexio yang menyadari hal tersebut. Berupaya balik. Tapi langsung dihadang oleh tendangan kaki Naell.

Warna mata Lu mulai berubah normal. Waktu puncak kekuatan Amazora mulai sirna. Ada aliran cahaya warna-warni yang keluar dari telapak tangan Dexa menuju Lu.

Dexa, rupanya justru memberikan kekuatannya pada Lu. Kaisar Grass tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Putranya tidak mungkin melakukan hal seperti itu.

Lexio yang menyadari hal itu. Tidak bisa membiarkan Dexa melakukan hal tersebut. Dia-lah yang harus memiliki kekuatan Amazora dan Raikage milik Dexa dan Lu.

Naell yang melihat Lexio bangkit. Kembali melancarkan serangan dengan mengayunkan pedang berkabut yang keluar dari dalam udara. Dia berusaha membuat Lexio terpojok dan terus terpojok tanpa memberikan ritme celah untuk sang Kagemora menyerang balik.

Kesadaran Lu pun perlahan mulai kembali. Pupil matanya mulai melebar ketika mendapati Dexa sedang berlinang air mata mentransferkan kekuatan yang ia miliki.

Semakin kekuatan Raikage menghilang. Kekuatan pemulihan yang dimiliki oleh Dexa semakin melambat.

"De- Dexa?" lirih Lu

"L- Lu," ucap Dexa, "maafin gue. Gue udah buat lo seperti ini. Gue terpaksa melakukan hal yang menyakiti lo. Karena gue harus terus disamping Ragil untuk mengetahui kelemahan yang ia miliki."

"Gu- gue tahu," sahut Lu dan secara tiba-tiba dia menangkis tangan Dexa menjauh dari hadapan wajahnya.

"Tapi tidak kayak gini."

Lu pun kembali mengembalikan kekuatan Dexa sebagai Raikage.

"Lo butuh ini untuk mengalahkan Ragil. Gue gak bisa melawan semuanya sendiri."

Dexa berniat menolak. Namun dengan cepat. Arsenal menahan kedua tangan Dexa dibalik punggung.

"Gue ingin menghajar lo, Dexa," ungkap Arsenal, "tapi untuk sekarang. Kita harus bersatu melawan Ragil. Gue juga tidak paham dengan jalan pikiran lo."

Pengembalian kekuatan berhasil. Bersamaan dengan Naell yang sudah babak belur dihajar Ragil dalam sekali serangan.

Ragil yang emosi. Melancarkan serangan membabi-buta pada Naell. Para Servamp yang tersisa turut Menyerang balik demi menyelamatkan Naell.

Dexa rupanya berkhianat padanya. Air muka Lexio mulai memerah padam. Jae, Zuko, Tazu dan Eivan melakukan formasi untuk mengikat Ragil dan menumbangkannya.

Lu membekap mulutnya sendiri, begitu melihat wajah Naell yang terlihat lebam dari kejauhan. Dia yang ingin berniat menolong Naell. Di tahan oleh  Dexa.

RAIKAGE (Season 4 Penyihir Diwangka)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang