05

3.5K 407 84
                                    

“Bagaimana aku bisa membuang kenangan, lantas dirimu selalu ada dalam bayang ingatan”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Bagaimana aku bisa membuang kenangan, lantas dirimu selalu ada dalam bayang ingatan”




Aku menyuruh Taeyong untuk menginap disini. Aku masih ingin bercerita banyak hal kepadanya. Keputusanku untuk membiarkan Taeyong mendekatiku sudah benar,kuharap perasaanku terhadap Jungkook segera menghilang. 

Setelah menceritakan seluruh permasalahanku padanya,Taeyong tak henti-hentinya memelukku dengan erat sembari mengelus-ngelus rambut panjangku. Posisiku dengan Taeyong saat ini tengah berbaring di atas sofa empuk serta empat kucingku yang bertengger manis di kaki pria tersebut.

"Keputusanmu untuk menjauhi Jungkook sudah benar,kau tahu? Tuhan pasti membalas perbuatan seluruh umatnya,karma itu ada Lis. Kau tidak perlu membencinya cukup memaafkan dia agar hidupmu lebih tenang dan tentram."

Taeyong benar,aku harus belajar memaafkan kesalahan orang lain walau tak serta merta langsung rela dan ikhlas memaafkan semua kesalahannya. 

Karena malam ini kami sepakat tidur larut,Taeyong menyarankanku untuk menonton film saja,katanya agar aku bisa melupakan sejenak semua masalah yang kualami.

"Mau horror,komedi atau romance?" Tanyanya dengan mengeluarkan beberapa kaset yang ia bawa. Lucu sekali Taeyong sudah menyiapkan kaset film segala.

"Horror boleh juga."

Pria itu terlihat mengerutkan keningnya

"Kau takut?" Tanyaku

Taeyong menggeleng-gelengkan kepalanya "Tidak tuh."

"Sungguh? Tapi ekspresi wajahmu barusan seperti orang ketakutan." Aku mencoba menggodanya.

Kupikir Taeyong tipe pria kasar namun berbeda 180 derajat,ia adalah sesosok pria manis nan lugu. Kalau kalian melihat raut wajahnya barusan pasti langsung terkejut. 

"Ya sudah,tapi kalau filmnya sudah setengah perjalanan lalu kau tidak kuat menonton tolong lambaikan tangan ya." Ledekku pada Taeyong.

Taeyong menyemprotkan bibirnya yang membuatku gemas

"Lisa noona jahat!"

Sembarangan aku dipanggil noona,padahalkan dia tiga tahun lebih tua di atasku.

"I'am not your noona,dude." Sementara Taeyong malah cengengesan tidak jelas.

Film yang kami putar adalah Crimson Peak (2015). 

Baru pemutaran di menit-menit awal Taeyong telah memejamkan matanya.

"Yongie---kau takut ya?" Aku tidak memanggil nya dengan embel-embel oppa,Taeyong juga memperbolehkanku.

"T-tidak." 

Aku tertawa kecil pandai sekali ia berbohong. Tubuhnya saja sudah dipenuhi keringat.

2. THEIR ISSUES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang