11. Ini Pilihan

99 13 0
                                    

"Jika memang ini pilihan yang terbaik darimu untukku. Akan aku laksanakan dengan hati yang insyaallah diikhlaskan."

-Keyakinan Hati

🍁🍁🍁

Shubuh kali ini cuaca terasa begitu dingin, meskipun hujan tak datang. Angin masuk ke dalam kamar Kiran yang tengah duduk termenung di kursi tempat ia bersantai.

Selepas sholat subuh, dan meminta petunjuk kepada Allah. Kiran hanya duduk tidak melakukan apapun.

Kiran kembali bingung, apa yang harus ia pilih saat ini untuk menuju masa depannya. Haruskah ia mendengarkan perkataan ayah dan bundanya untuk menerima Al. Kiran ragu, ragu jika ia belum bisa menjadi perempuan sempurna untuk Al.

Memang benar, manusia tidak ada yang sempurna. Namun, dengan cara menyempurnakan diri sendiri pun untuk menjadi yang terbaik dari yang lebih baik, itu juga sudah luar biasa.

Setelah beberapa jam duduk termenung, akhirnya Kiran berjalan ke meja belajar. Kiran membuka laptopnya. Dengan degup jantung yang luar biasa dahsyatnya, Kiran akan membalas pesan email dari Al. Dengan mengucap bismillah Kiran mulai mengetik sesuatu.

Bismillahhirrahmanirrahim

Assalamualaikum warahwatullahi wabarokatu

Saya, Kayla Kirania Zahrotul Husna dengan segenap hati dan jiwa menerima taaruf kamu.

Terimakasih telah mau memilih saya untuk menjadi bagian dari hidup kamu di masadepan kelak. Semoga jika kita berjodoh, kita bisa mampu melewati ujian yang diberikan oleh Allah SWT.

Tidak ada untaian kata yang panjang lebar, sekiranya kamu mau meneruskan hubungan yang lebih baik dan lebih mulia dari ini. Datanglah kerumah dan temui Ayah saya.

Saya menunggu kepastian yang sebenarnya, jangan pernah kamu bermain-main dalam sebuah hubungan. Kita memang tidak mengenal lebih jauh, namun saya percaya semua akan berubah jika Allah sudah berkehendak.

Saya tidak membenci kamu, juga belum mencintai kamu. Tetapi, jika kamu ingin saya mencintai kamu, laksanakanlah ucapan dalam tulisan yang kamu berikan kepadaku.

Terimakasih dan maaf bila kamu pernah sakit hati dengan perkataan yang pernah membuatmu jatuh. Biarlah pertemuan kita menjadi kenangan di masa depan nanti. Pertemuan kita memang tak seindah yang dibayangkan, namun dengan pertemuan itu, kamu ingin menjadi bagian dari hidup saya, begitupun sebaliknya.

Saya tegaskan sekali lagi. Saya menerima taaruf dari Alfian Alfarizi Abrurrahman. Terimakasih untuk niat baiknya. Semoga Allah melancarkan semuanya dengan keridhoan.

Wassalamualaikum warahwatullahi wabarokatu

Kiran dengan cepat mengirim balasan email dan langsung menutup laptopnya. Jantungnya kini berdetak lebih cepat. Kiran gugup. Ada semburat merah di pipinya ketika Kiran selesai mengirim email. Kiran tidak percaya, bahwa Kiran tengah menjalankan hubungan taaruf dengan lelaki yang Kiran sebut dengan lelaki gila.

Tak ada yang bisa menentang takdir, Kiran kini percaya, bahwa manusia tidak boleh terlalu membenci dan tidak boleh terlalu mencintai.

Keyakinan Hati [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang