4. Bertemu Kembali

157 20 4
                                    

"Membenci dan mencintai sewajarnya saja. Sebab, akan ada kejutan yang berbeda ketika Tuhan sudah menghendakinya."

-Keyakinan Hati

🍁🍁🍁


"Kayla!" teriak seorang lelaki. Lelaki itu ternyata Al. Al melihat Kiran yang memang ternyata ada. Ia sudah tebak, Kiran memang ada tadi di kantin.

Al beranjak dari duduknya, lalu diikuti Erik yang melongo melihat Al memanggil perempuan di perpustakaan itu.

Kiran yang melihat Al dan juga satu lelaki itu berjalan menuju arahnya mulai linglung. Indira yang melihat Kiran terlihat terkejut terheran. Siapa lelaki yang memanggil sahabatnya itu dengan nama Kayla?

Al menghampiri Kayla dan temannya itu. Al menatap sinis ke arah dua lelaki itu. Yang membuatnya cemburu adalah lelaki yang memakai kemeja abu-abu itu. Lelaki yang membuat Kiran tersenyum.

Al berdiri di depan mereka. "Assalamualaikum," ucap Al mengucapkan salam. Al harus mengontrol emosi agar dirinya tak menghujat lelaki berkemeja abu-abu itu, yaitu Isan.

Kiran, Indira, Isan, dan Salman serentak membalas salam, "Waalaikumssalam,"

Erik hanya diam mematung memperhatikan wajah Indira yang menurutnya cantik, sudah pasti Erik langsung mengagumi Indira. Sudah terlihat dari tatapan mata playboynya.

"Kayla kamu disini?" Al memberanikan dirinya agar bisa menahan jantungnya yang memang berdegup lebih kencang.

Indira melirik Kiran yang sedari tadi diam, sifat jutek Kiran mulai muncul kembali sejak kedatangan Al.

"Kayla?" tanya Isan melongo, pasalnya diantara mereka berempat, tidak ada yang bernama Kayla. Lagi pula Isan juga tidak tau nama lengkap Kiran.

Al mengganguk dengan wajah datarnya, "Kayla itu Kiran. Itu nama panggilan khusus dari saya. Dia calon istri saya." Al berkata seolah-olah tidak ada beban dalam hidupnya. Semua orang disana melongo tak percaya.

Kiran yang dikatakan dia adalah calon istrinya Al menggeleng. Indira terus melotot meminta pertanggung jawaban karena Kiran tidak cerita bahwa Kiran akan menikah dengan lelaki di depannya ini.

Kiran memutar bola matanya malas. Dia melotot ke arah Al. Isan yang sedari tadi diam, wajahnya mulai sedih, Kiran perempuan yang dicintainya akan menikah. Salah Isan yang memang tak pernah berani untuk mengungkapkan perasaannya.

Isan takut jika ia akan ditolak oleh perempuan seperti Kiran. Isan tak ingin jika ia akan dijauhi oleh Kiran. Meskipun Kiran menganggapnya hanya sebagai Kakak dan partner dalam urusan perkuliahan.

Kiran mulai membuka suara karena semua orang hanya diam setelah mendengarkan omong kosong lelaki gila di depannya ini.

"Bohong! Kalian jangan percaya sama lelaki tidak waras ini. Kiran nggak kenal dia, dia cuma ngaku-ngaku!" teriak Kiran menggema hingga membuat semua orang terdiam. Karena Kiran jarang sekali marah, ia termasuk perempuan yang lemah lembut juga penyabar.

Entah kenapa jika Kiran bertemu dengan Al, dirinya selalu ingin mengamuk dan berteriak. Masabodo jika orang-orang menganggapnya aneh.

Al hanya tersenyum kecut, "Kamu jangan pernah mengelak. Hari ini mungkin kamu benci saya. Tapi esok dan selamanya kamu akan mencintai saya." Al berkata seperti itu karena ia melihat raut wajah Isan yang terlihat ingin melindungi Kiran.

Erik yang tidak tau harus melakukan apa dia mulai membuka suara, dia akan bernyanyi saja. "Sekarang lo nyesel kan uy sekarang lo nyesel kan uy uy putusin gue," Erik menyanyi lagu yang menyindir mantan karena sudah memutuskannya. Erik juga bergaya dengan joget-joget membuat Indira yang melihat itu bergedik jijik.

Keyakinan Hati [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang