One

237 130 61
                                    

Warning typo bertebaran!!!!!

╔════ ≪ •❈• ≫ ════╗
ANGEL
╚════ ≪ •❈• ≫ ════╝

17:00

Setelah menempuh waktu enam jam. akhirnya gadis itu yang tak lain adalah Angel sampai juga di Indonesia yang sering disebutnya adalah kampung halamannya.

Setelah merenggangkan ototnya Angel menarik kembali koper yang dibawanya. "Akhirnya sampai juga, selamat datang di Indonesiaaaa...aku sangat rindu negara ini"

*****

Sesampainya di halaman rumah orangtuanya, Angel menarik koper dengan semangat dan menampilkan senyuman manis di bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di halaman rumah orangtuanya, Angel menarik koper dengan semangat dan menampilkan senyuman manis di bibirnya.

Ting tong ting tong

Setelah memencet bel dan menunggu di bukakan pintu, keluarlah bibik Lia dari balik pintu. "Nona Angel" panggilnya sopan.

"Bibik, Angel kangen bibik" Angel langsung melepaskan koper dari tangannya dan memeluk bibik Lia yang merawatnya dari sedari kecil.

Bibik Lia tersenyum dan menyambut pelukan anak kedua dari majikannya. Bibik Lia sangat senang saat Angel masih memperlakukannya seperti dulu. Sedari bibik Lia di pekerjakan di rumah keluarga Zarine, semua anggota keluarganya tidak memandang sebelah mata kepada manusia yang di bawah kastanya termasuk Nona Angel.

Bibik Lia sangat bersyukur bisa bekerja di sini. Bibik Lia sangat mengenal Angel karna sedari kecil dia yang merawatnya sampai sekolah menengah atas. Setelah lulus SMA Angel kuliah di luar negeri dan tinggal di rumah nenek dan kakeknya.

Selama liburan Angel selalu menyempatkan diri untuk pulang dan berkumpul dengan keluarga. Hingga saat ini Angel pulang kembali berkumpul bersama keluarganya setelah menyelesaikan kuliahnya.

"Mommy and Daddy ada bik?" Tanyanya setelah melepaskan pelukannya.

"Ada non, nyonya ada di dalam dan tuan baru saja pulang dari kantor" sambil menarik koper Angel dan membawanya masuk ke dalam rumah.

"Mommy, I miss you so much" di pelukannya Elina dengan erat. Elina yang sedang menonton televisi terkejut dengan pelukan anak gadisnya. "Angel, i miss you too baby" balasnya dengan melepaskan pelukan Angel dan mencium puncak kepalanya.

"Kangen Mommy saja, tidak kangen Daddy?" Sahutnya yang baru saja datang dan menghampiri anak dan istrinya.

Setelah melihat Daddynya yang merajuk, Angel menghampiri Wira dan memeluknya dengan erat. "Kangen Daddy juga". Dengan nada yang manja membuat Wira terkekeh dengan anak gadisnya.

"Kamu pulang ga bilang Mommy dan Daddy, kalo kamu bilang nanti biar di jemput di bandara" tanya Wira setelah mengurai pelukannya.

"Biar surprise, kalo Angel kasih tau gak surprise dong" ucapnya sambil menampilkan senyuman khasnya.

"Kamu istirahat sama bersihkan tubuh kamu nanti kalau waktunya makan malam Mommy panggil". Setelah itu Angel pun bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan Mommy dan Daddy.

*****
Dilain tempat seseorang lelaki sedang berkutat dengan berkas yang berserakan di atas meja kerjanya. Terlalu sibuk dengan berkas, hingga tak menyadari seseorang wanita tengah berdiri di dalam ruangan itu.

"Permisi, maaf pak mengganggu" ucap wanita itu sopan. Mendengar suara di ruangannya, lelaki itu mengalihkan pandangan ke arah sumber suara.

"Ya Diana ada apa?". Wanita yang di panggil Diana itu menjawab dengan hati-hati dan sopan. "Mohon maaf pak sudah waktunya jam pulang kantor, sebelumnya ada yang bisa saya bantu pak?".

Setelah mendengar ucapan Diana lelaki itu menatap ke arah jam di pergelangan tangannya. Waktu menunjukkan pukul lima sore, sudah waktunya jam pulang kantor dan menyelesaikan pekerjaannya.

"Tidak perlu, saya bisa menyelesaikan sendiri. Kau bisa pulang lebih dulu Diana" perintahnya sambil melanjutkan mengecek berkas yang ditinggalkannya beberapa saat yang lalu.

"Kalau begitu saya permisi pak, selamat sore" ucap Diana setelah itu pergi meninggalkan lelaki itu sendirian di ruangannya.

Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam yang seharusnya waktunya untuk makan malam dan lelaki itu baru saja menyelesaikan pekerjaannya.

Setelah membereskan berkas yang berserakan di atas meja kerjanya, lelaki itu bergegas pulang ke rumahnya untuk mengistirahatkan tubuh dan pikirannya yang lelah.

*****
"Arvinnn" teriak Angel menggema seisi ruangan. Gadis itu tidak menghiraukan tatapan mata yang berada di ruang makan, Angel berlari kecil menghampiri Arvin yang berada di gendongan kakak iparnya, Dinda.

Balita umur dua tahun yang berada di gendongan Dinda, tersenyum dan memberontak seakan mengerti dia akan menjadi sasaran mendarat bibir Angel di wajah balita itu.

Dinda yang melihat kelakuan adik iparnya hanya menggeleng kecil dan tersenyum dengan tikah Angel seperti anak kecil yang mendapatkan mainan barunya. Diambilnya Arvin dari gendongan Dinda dan mengangkatnya tinggi-tinggi lalu menurunkannya setelah itu wajah balita itu benar-benar menjadi sasaran Angel.

Dikecupnya seluruh wajah Arvin dengan gemas sesekali Angel menggigit pipi gembilnya Arvin. Arvin yang diperlakukan dengan Auntynya hanya tertawa dan sesekali merengek karna pipi gembilnya digigit.

Sambil menggendong Arvin, Angel menghampiri Dinda dan memeluknya. "Aku kangen kakak". Elvan yang berada di samping Dinda sedikit kesal dengan ucapan adiknya. "Hanya kangen kakak ipar dan keponakan kamu saja, abang tidak?" Tanyanya sedikit sengit.

"Enggak wleee" sambil menjulurkan lidah ke arah Elvan bersamaan dengan mimik wajah yang mengejek. "Kalau seperti itu tidak usah minta uang jajan sama abang" dengan nada kesal dan sedikit merajuk Elvan mengambil Arvin dari Angel.

"Gak butuh uang lo, Daddy juga masih kasih uang jajan wleeee" ledeknya lagi. "Tidak adil, memanggil abang sendiri lo-gue tanpa embel-embel abang atau kakak". Dinda sudah tidak heran lagi dengan kelakuan suami dan adik iparnya bila bertemu seperti Tom and Jerry.

"Mas, udah ah" ucap Dinda sambil mengusap bahu suaminya. "Sudah-sudah sebaiknya kita makan malam sebelum makanannya dingin" Elina melerai pertengkaran kecil antara anak-anaknya. Walaupun sudah besar dan Elvan sudah memiliki keluarga sendiri, masih saja berkelakuan seperti anak kecil yang usil dengan adiknya.

~~~~~~
Jika masih banyak kesalahan saya dalam menulis ataupun kata tolong di komen yaa. Sebisa mungkin saya akan perbaiki^_^

Untuk reader jangan lupa tinggalkan Vote dan komennya karna itu sangat berarti bagi author^_^

Angel ✓✓[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang