Three

185 124 58
                                    

Warning typo bertebaran!!!!!

╔════ ≪ •❈• ≫ ════╗
ANGEL
╚════ ≪ •❈• ≫ ════╝

Pagi yang cerah, sinar matahari sudah mulai masuk ke celah-celah rumah menandakan malam sudah lewat digantikan dengan pagi.

Berbeda dengan suasana pagi yang cerah, Angel bangun dengan lesu seperti tidak ada gairah untuk hidup. Beberapa menit duduk di atas kasurnya lalu bergegas untuk memulai ritual paginya.

Setelah selesai dengan ritual paginya, Angel turun untuk sarapan. Suasana di meja makan sunyi hanya ada suara pisau dan garpu yang beradu di atas piring.

Elina yang melihat Angel tidak seperti biasanya menegur anak gadis kesayangannya. "Sayang, ada apa? Kamu tidak seperti biasanya" hanya gelengan yang menjawab pertanyaan Elina.

Elina menatap ke arah suaminya, bertanya lewat tatapan mata. Seperti mengerti dengan tatapan istrinya, akhirnya Wira bertanya kepada anak gadisnya.

"Angel, ada masalah?" Tanya Wira. Angel yang mendengar suara Daddynya langsung mengalihkan arah pandangannya yang sedari tadi menunduk. "Daddy, Angel minta maaf. Angel salah, maafin Angel." sambil menatap Wira dengan air mata yang sudah menetes di kedua pipinya.

Wira bangkit dari duduknya dan menghampiri anak gadisnya. Di pelukannya anak gadisnya yang menangis. "Ssssttt, jangan menangis. Daddy hanya khawatir, takut terjadi sesuatu denganmu".

"Sudah jangan menangis" Wira menenangkan anak gadisnya supaya tidak menangis lagi. "Daddy memaafkan ku?" Tanyanya sambil sesenggukan.

"Daddy memaafkan mu, tapi jangan di ulangi lagi. Kalau pulang terlambat kabari jangan membuat khawatir".

"Aku janji, terimakasih Daddy". Dipeluknya Wira. "Habiskan sarapan mu" diusap sisa air mata di pipinya, lalu melanjutkan sarapannya.

******
"Mas, aku dan Arvin akan ke rumah Mommy" Di da meminta izin kepada suaminya.

"Ya pergilah. nanti setelah pulang dari kantor, aku akan menjemput kalian di rumah Mommy".

"Sebelum ke rumah Mommy, ada sesuatu yang ingin kau beli?" Tanya Rama. Keluarga kecil itu sedang berada di mobil untuk menuju ke rumah Elina dan Wira untuk mengantarkan istrinya, setelah itu Rama akan pergi ke kantornya.

"Mampir ke toko kue di ujung jalan terlebih dahulu Mas, untuk membeli kue kesukaan Mommy".

"Baiklah".

Mobil SUV Rolls-Royce Cullinan putih itu berhenti di depan toko kue yang lumayan besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil SUV Rolls-Royce Cullinan putih itu berhenti di depan toko kue yang lumayan besar. Setelah membeli kue, mobil itu melaju meninggalkan toko kue.

"Mau kue...mau kue..." Ucap Arvin dengan suara khas anak kecil.

"Anak mamah mau kue" Dinda mengusap kepala anak lelakinya yang berada di pangkuannya. "Kue...kue...kue..." Mintanya lagi.

Dinda mengambil biskuit bayi yang selalu di bawanya saat berpergian. "Kau makan ini saja" Dinda menaruh biskuit di tangan mungil Arvin.

Angel ✓✓[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang