Warning typo bertebaran!!!!!
╔════ ≪ •❈• ≫ ════╗
ANGEL
╚════ ≪ •❈• ≫ ════╝Part sebelumnya...
Vano yang melihat dari jauh kepada istri dan teman-temannya hanya diam dan setelah itu menghampiri mereka semua.
*****
"Angel" panggil Vano setelah sudah berada di belakang Angel. Angel menoleh ke asal suara, ternyata Vano, suaminya."Iya" jawabannya singkat saat sudah menatap Vano yang berada di depannya. "Lo tidak usah cemburu, kita hanya ngobrol biasa" sahut Rey saat Vano yang sudah berada di dekatnya.
"Kalian saling kenal?" Tanya Amel sambil menatap suami Angel dan Rey bergantian. "Iya, kami berteman dekat" baru saja Rey ingin menjawab, sudah lebih dulu pertanyaan Amel di jawab oleh Aldo.
"Ada apa kemari" tanyanya datar seperti tidak senang Vano datang. "Sudah larut malam, sebaiknya kita istirahat" jawab Vano yang tak kalah datar.
"Ow ow ada yang mau malam pertama" goda Rey pada kedua pasangan yang baru saja menikah.
Vano tidak menggubris perkataan Rey, dia masih tetap berdiri kokoh dengan menampilkan mimik wajah yang datar.
"Keyla, Amel. Terimakasih sudah datang." Angel memeluk kedua sahabatnya erat seperti tidak akan bisa bertemu kembali dengan mereka berdua.
Sudah saatnya dia pergi dan masuk ke dalam kehidupan pernikahan yang tidak tau kedepannya akan seperti apa. Kalau akhir kehidupannya baik dia sangat bersyukur, jika akhir kehidupannya buruk mungkin dia akan mati dengan cara perlahan-lahan. Itu lebih baik daripada terus merasakan penderitaan yang entah tidak tau kapan akan berakhir.
Setelah berpamitan kedapa kedua sahabatnya dan teman Vano, Angel berjalan lebih dulu meninggalkan Vano dibelakang. Lebih baik jalan terlebih dahulu daripada harus jalan berdampingan dengan Vano.
*****
Diperjalanan pulang, tidak ada suara satupun yang keluar hanya keheningan yang menyelimuti mereka hingga sampai ke apartemen Vano.Setelah sampai, Vano memasukkan password dan terbuka pintu masuk apartemen. "Kamarmu ada di sebelah kiri, kamar saya ada di sebelah kanan" ucap Vano sambil mengunci pintu apartemennya.
Ya, mereka sepakat untuk tidak tidur seranjang. Ternyata Vano benar-benar menepati janjinya, ini adalah salah satu perjanjian yang di buat Angel.
Setelah mendengar perkataan yang keluar dari mulut Vano, Angel pergi menuju kamar yang baru saja di beritahu Vano.
Setelah menutup pintu kamar, Angel bersandar di balik pintu dan menangis meratapi nasibnya yang baru saja dimulai.
Tiga jam Angel menangis, masih di tempat yang sama tidak beranjak sedikitpun selama menangis.
Setelah puas menangis Angel bangkit menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya lalu tidur.
*****
Hari berganti pagi, Angel bangun dari tidurnya. Setelah membersihkan diri, Angel turun untuk sarapan.Dilihatnya Vano yang sudah rapih dengan pakaiannya, dia sedang sarapan bersama roti dan kopinya. Angel pun mengambil roti dan mengoleskannya dengan selai coklat kesukaannya.
Angel memakan rotinya dalam diam, saat dia sedang mengunyah. Vano bangkit dari duduknya dan siap untuk pergi. "Saya akan ke kantor, saya belum membeli bahan makanan. Kau bisa membelinya di supermarket" setelah mengatakan itu Vano pergi meninggalkan Angel sendiri di dalam apartemen.
Angel menyelesaikan sarapannya, kembali ke kamar untuk mengganti pakaian setelah itu ke supermarket dengan uang pemberian Vano.
*****
"Belanja sendirian ternyata tidak enak" ucapnya sambil memilih buah-buahan. "Tapi ini akan menjadi kebiasaan ku, dan tidak tau akan berakhir kapan" lanjutnya. Selain suka berimajinasi, Angel juga memiliki kebiasaan berbicara sendiri."Hai" sapanya kepada Angel. "Eh, Aldo" yup orang itu adalah Aldo teman suaminya. "Sedang apa kau di sini?" Tanyanya.
Sambil mengangkat keranjang belanjaan yang dia bawa untuk menunjukkan kepada Aldo, bahwa ia tentunya sedang belanja.
Aldo terkekeh, bagaimana bisa dia bertanya seperti itu. Sudah jelas-jelas bahwa ini supermarket tentunya datang ke sini untuk belanja.
"Kau hanya sendirian?" Giliran Angel yang bertanya. "Iya hanya sendiri, sekarang berdua sama lo" ucapnya.
"Kau tidak ditemani oleh Vano?" Tanyanya yang sambil melihat Angel yang memilih camilan untuk di simpannya, dan memakannya di kala iseng.
"Dia berada di kantor" setelah memilih camilan, Angel pergi ke kasir untuk membayar semua belanjaannya dan meninggalkan Aldo.
"Duluan" pamitnya dan di jawab anggukan kepala Aldo.
*****
"Huft akhirnya selesai juga" helaan nafas yang panjang. Baru saja Angel merapihkan apartemen setelah dari supermarket."Sebaiknya aku mandi, tubuhku sudah bau keringat" ucapnya sambil mencium ketiaknya.
Segar, itu yang dirasakan Angel sehabis mandi. Badan yang lelah terasa hilang, sehabis berendam beberapa menit di dalam bathtub.
"Sekarang waktunya bersantai" Angel mengambil camilan yang dia beli lalu berjalan ke arah sofa. Sambil menonton televisi, tangan Angel tak tinggal diam untuk memasukkan makanan ke dalam mulutnya.
Lama menonton televisi dan tidak menemukan acara yang menarik membuat Angel bosan. Akhirnya Angel pergi ke kamar untuk membaca novel yang di masukkan ke dalam koper.
Tak terasa sudah berapa lama dia asik membaca novel, akhirnya ia tertidur karna lelah dan mengantuk yang menguasainya.
*****
Tok tok tok"Masuk" Ucapnya tanpa mengalihkan pandangan dari laptopnya. Setelah seseorang itu masuk ke dalam ruangan Vano. Vano melihat tamu yang datang kepadanya.
"Mr. Zariel, ada keperluan apa datang kemari? Bukankah pertemuan kita setelah jam makan siang?" Tanyanya sambil menghampiri Mr. Zariel.
Vano duduk di sofa "silahkan duduk Mr. Zariel". Wira duduk di seberang jadi berhadapan dengan Vano.
"Kalau berdua tidak usah formal Vano, panggil saja aku Daddy" ucapnya sambil tersenyum. "Aku belum menjawab pertanyaan mu, aku datang kemari hanya ingin bertemu menantuku."
"Apa Daddy ingin makan bersama denganku?" Ajaknya kepada Wira. "Baiklah."
*****
Hari sudah malam, baru saja Vano pulang dari kantor. Saat memasuki apartemennya semua gelap, tidak ada satupun lampu yang menyala. "Dimana dia?" Sambil menyalakan saklar agar ruangan menjadi terang."Angel" panggilnya tetapi tidak ada suara yang menjawab. Akhirnya Vano naik ke atas menuju kamar Angel untuk memastikan dia ada di dalam kamarnya atau tidak.
Saat pintu terbuka, dilihatnya Angel yang sedang tidur di atas ranjang dengan nyenyak. Tanpa membangunkan Angel, Vano pergi ke kamarnya setelah menutup pintu kamar Angel.
Sehabis mandi Vano ke dapur untuk mengisi perutnya yang kelaparan, ternyata tidak ada apa-apa yang bisa dia makan. "Mempunyai istri tetapi tidak berguna." Tanpa dia sadari bahwa seseorang mendengar ucapannya itu.
*****
Siapa yang tau itu siapa???
Jangan lupa Vote dan tinggalkan komentar walaupun kecil maknanya sangat berarti untuk saya^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel ✓✓[ON GOING]
RomanceTerlalu sering dipermainkan oleh lelaki hingga Angel tidak percaya dengan apa yang namanya cinta sejati. Menurutnya cinta sejati itu omong kosong dan semua lelaki itu sama saja, tidak ada yang benar-benar serius. "I hate men and I don't believe in...