Two

205 126 73
                                    

Warning typo bertebaran!!!!!

╔════ ≪ •❈• ≫ ════╗
ANGEL
╚════ ≪ •❈• ≫ ════╝

Di ruangan sunyi itu hanya ada suara dentingan pisau dan piring keramik yang beradu. Sesekali beberapa pertanyaan terlontar. "Bagaimana kondisi perusahaan Vano" tanya lelaki paruh baya yang tak lain, Kenzo.

"Semua terkendali" jawab lelaki yang di panggil Vano itu singkat. "Hampir saja aku lupa, Zarine Corporation menawarkan kerjasama."

"Lalu?" Tanya Kenzo setelah selesai menelan makanan yang berada di mulutnya. "Aku menerima kerjasama ini, karna setelah kupikirkan kerjasama ini akan saling menguntungkan."

"Come on. Pah, Kak tidak bisa kah tidak membicarakan tentang urusan kantor?" Tanya gadis remaja itu. "Aku bosan mendengarnya, kenapa kalian tidak menanyakan aku, kenapa dengan aku." Lanjutnya.

"Ada apa dengan mu sayang?" Ucap wanita paruh baya itu dengan nada halus khas keibuan. "Memang ada apa denganmu? Setiap hari kau tidak apa-apa selalu ceria".

"Mah, lihat kakak" adunya kepada Jovita yang tak lain Mamah kedua anak itu. "Vano, jangan seperti itu dengan adikmu".

Dengan menampilkan wajah mengejek dengan gerutuan yang keluar dari mulut Laura ke arah Vano yang duduk di samping kanan Kenzo. Vano yang melihat ke arah Laura yang mengejeknya hanya memutar bola malas dan melanjutkan makannya.

"Bagaimana harimu?" tanya Kenzo kepada anak gadisnya. "Sangat baik" jawabnya dengan semangat seperti ingin berperang.

"Sepertinya kau sangat senang hari ini" lontar Joana kepada anak gadisnya. Laura mendengar ucapan Mamahnya hanya tersenyum yang menyiratkan bahwa apa yang di lontarkan Mamahnya sangat benar sekali.

"Bagaimana tidak senang dia habis jalan dengan lelaki yang di sukainya" ucapnya yang fokus dengan makanan yang berada di hadapannya.

"Bagaimana kakak tau? Kakak mengikuti aku" tuduh Laura karna apa yang di ucapkan Vano memang benar adanya, bahwa sehabis pulang sekolah dia jalan dengan lelaki yang di sukainya.

"Benarkah?" Tanya Kenzo mencari kebenaran dari ucapan anak sulungnya. "Mamah, kakak mengikuti aku" adunya ke Jovita dengan rengekannya.

"Aku tidak mengikuti mu, aku hanya menebak dan kebetulan saja benar" ucapnya membela dirinya sendiri karna tidak mau di tuduh yang tidak-tidak dengan adiknya.

"Lalu bagaimana kamu tau Vano?" Tanya Jovita dengan lembut ke anak sulungnya. "Aku melihat anak zaman sekarang seperti itu, jadi aku tidak mengikuti mu".

"Papah setuju apa yang di ucapkan Vano benar adanya, Ara. Papah juga sering melihat anak sekolah seumuran dengan mu jalan dengan pasangannya" Kenzo menjelaskan apa yang sering dilihatnya saat pulang kantor atau saat meeting di luar.

"Anak gadis mamah sudah besar ya, sudah tau lelaki."

"Aku memang sudah besar mamah". Gerutunya kesal karna di anggap masih kecil oleh Mamahnya.

Tawa menggelar di meja makan. Orang tua, dua anak itu tertawa dengan perilaku anak gadisnya itu. Berbeda dengan Vano dia tidak tertawa sama sekali. Vano bangkit dari duduknya setelah menyelesaikan makannya lalu berpamitan pergi untuk ke kamar.

******
Angel keluar dari kamar dengan wajah senangnya lalu menuruni tangga. Saat melewati ruang keluarga, ada Elina sedang membaca majalah kesukaannya.

"Sudah rapih seperti itu Angel ingin kemana?" Tanya Elina saat melihat anak gadisnya yang sudah berpakaian rapih. "Aku mau ke cafe, ingin bertemu dengan Keyla dan Amel."

"Sudah sore hari seperti ini kamu ingin bertemu dengan temanmu, sayang." Ucapnya lembut dengan nada keibuannya.

Angel terkekeh. "boleh ya Mom?" Tanyanya sambil memeluk Elina dengan manja. Kalau sudah seperti ini Elina tidak bisa menolak permintaan Angel anak gadis satu-satunya di rumah ini.

"Boleh, pulangnya jangan terlalu malam" mendengar itu Angel memeluk dengan erat Elina dan mengecup pipi Elina dengan sayang.

"Mommy terbaik, aku pergi dulu Mom" pamitnya.

*****
"Angel di sini" ucap Amel sedikit berteriak dan mengangkat tangannya agar di lihat Angel yang sedari tadi mencari keberadaannya.

Angel langsung menghampiri kedua sahabatnya yang sudah lama tidak bertemu.
Setelah sampai di salah satu meja dalam cafe itu, di peluknya kedua sahabatnya dengan erat.

"Angel, gue kangen banget sama lo" ucap Keyla dengan suara cempreng khasnya.

Setelah berpelukan, ketiga gadis sama umur itu berbincang-bincang membicarakan tentang kuliahnya dan ketidak bersamaan nya Angel dengan Keyla dan Amel.

"Guys, sudah lama kita tidak shoping. Bagaimana kalau kita shoping" ajak Keyla kepada kedua sahabatnya.

Mereka meninggalkan cafe lalu pergi untuk shoping. Sudah berjam-jam mereka shoping membeli barang-barang branded yang harganya yang bisa di bilang di atas rata-rata.

Tangan mereka di penuhi paper bag yang berisi mulai dari alat make-up, baju, tas, sepatu. Seperti tidak ada lelahnya mereka masih terus berbelanja dari satu toko ke toko lainnya yang berada di salah satu Mall ternama di Jakarta.

Sudah berpuluh-puluh juta mereka keluarkan untuk membeli barang yang mereka inginkan. Setelah barang yang mereka inginkan sudah di beli, mereka pergi ke salah satu tempat makan untuk mengisi tenaga yang terkuras habis untuk shoping.

"Sudah malam, sebaiknya kita pulang" ucap Amel. Mereka bertiga bergegas pulang karna hari sudah malam, Amel bersama Keyla dan Angel pulang sendiri dengan mobil Honda Civicnya.

 Mereka bertiga bergegas pulang karna hari sudah malam, Amel bersama Keyla dan Angel pulang sendiri dengan mobil Honda Civicnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setibanya di rumah sudah ada Wira dan Elina yang menunggu anak gadisnya pulang di teras rumah. "Anak Daddy sudah malam begini kenapa baru pulang?" Tanya Wira saat Angel sudah berada di depannya sambil menenteng paper bag yang berisi semua belanjaannya.

"Hehehe peace Daddy" ucap Angel sambil menunjukkan dua jarinya yang berbentuk V tetapi tidak dihiraukan oleh Wira. Angel yang melihat Daddynya hanya diam, akhirnya dia menunduk dan menjelaskan kenapa dia pulang terlambat "Angel baru pulang karna habis shoping bersama Keyla dan Amel dan tidak kerasa kalau sudah malam."

"Yang terpenting kamu sudah sampai rumah, Mommy dan Daddy jadi tidak khawatir lagi" Elina bersuara untuk mencairkan suasana. Elina membawa Angel untuk masuk ke dalam rumah dan menyuruh Angel untuk istirahat.

-----

Kamar Angel gais⬆️⬆️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamar Angel gais⬆️⬆️

Jangan lupa Vote dan tinggalkan komentar^_^

Angel ✓✓[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang