Warning typo bertebaran!!!!
╔════ ≪ •❈• ≫ ════╗
ANGEL
╚════ ≪ •❈• ≫ ════╝Malam ini kedua keluarga di pertemukan di rumah Zarine untuk membicarakan tentang perjodohan antara anak mereka berdua.
Setelah kedua keluarga itu makan malam bersama tanpa Angel, karena Angel sudah lebih dulu makan malam di luar bersama temannya.
Semua berkumpul di ruang tamu, sambil menunggu Angel yang belum pulang ,mereka berbincang-bincang. Wira, Vano, Rama dan Kenzo membicarakan masalah perusahaan sedangkan Jovita dan Elina membicarakan tentang fashion.
Sedangkan Laura asik bermain dengan Arvin yang berada di pangkuan Dinda. "Angel pulang..." Teriaknya yang sudah terbiasa saat pulang ke rumah.
Saat melihat banyak orang selain keluarganya, Angel berhenti berjalan dan menatap semua orang yang berada di ruang tamu.
"Sayang kemari, beri salam kepada keluarga Orlando" ucap Elina lembut. Angel yang sedari tadi terdiam pun tersadar dan mengikuti ucapan Elina.
"Angel, Om, Tante." Angel mengecup tangan Kenzo dan Jovita. Setelah itu duduk di samping Elina.
"Angel cantik sekali" puji Jovita pada Angel, Angel hanya menampilkan senyumannya masih tidak mengerti dengan keadaan di ruangan ini.
"Angel, kamu tau kan kenapa ada pertemuan ini?" Tanya Wira kepada anak gadisnya. Angel hanya menggeleng karna memang benar-benar tidak tau.
Wira yang melihat anak gadisnya menggeleng karna tidak mengerti sebab pertemuan ini tidak di bicarakan terlebih dahulu oleh Angel. "Keluarga Orlando datang untuk membicarakan perjodohan kamu dengan nak Vano" jelas Wira dengan pelan agar di mengerti oleh Angel.
Angel terdiam beberapa saat untuk mencerna apa yang di ucapkan Wira. Setelah mengerti dia angkat bicara. "Dad, aku tidak mau di jodohkan" tolak Angel mentah-mentah di hadapan keluarga Orlando.
Dia sudah tidak menghiraukan keberadaan keluarga Orlando yang berada di ruangan itu. Yang ada di pikirannya, dia tidak mau menikah dan harus menolak perjodohan konyol ini.
"Angel" panggil Elina dengan lembut. Angel bangkit dari duduknya, "aku tidak menerima PERJODOHAN ini" ucap Angel tegas dengan menekan kata perjodohan.
Setelah mengucapkan penolakan mentah-mentah Angel pergi ke kamarnya lalu menutup pintu kamarnya dengan kencang hingga mengeluarkan bunyi bedebum.
BRAK
"Maafkan anak saya, sebelumnya kami tidak membicarakan tentang pertemuan malam ini kepada Angel" Elina bersuara menghilangkan keheningan yang terjadi beberapa saat.
"Maafkan atas kelakuan anak saya" selaku kepala keluarga Wira angkat bicara. "Kami akan membicarakan pernikahan ini dengan Angel, pertemuan berikutnya kami yakin pernikahan ini akan terlaksana".
"Tidak apa, mungkin Angel belum menerima pernikahan ini karna dia masih cukup muda untuk menikah" Kenzo berbicara sambil menampilkan senyumannya bahwa kejadian sebelumnya tidak masalah.
"Kita pasti besanan kok, jeng" sahut Jovita.
"Kalau begitu kami pamit pulang, terimakasih atas makan malamnya" Kenzo bangkit dari duduknya diikuti anak dan istrinya.
******
Setelah membanting pintu kamar Angel menjatuhkan badannya di atas kasur Queen size kesayangannya.Dalam posisi tengkurap Angel menangis tersedu-sedu. "Mommy, Daddy jahat tidak mengerti perasaanku". "Hiks...hiks...aku tidak mau di jodohkan."
Pintu kamar Angel terbuka menandakan ada seseorang yang masuk ke dalam kamarnya. Elina yang melihat anak gadisnya membelakanginya sambil menangis, tidak tega mendengar tangisan pilu anak gadisnya.
Elina mendekati Angel dan duduk di pinggir tempat tidur sambil mengusap puncak kepala Angel dengan sayang. "Sayang" panggil Elina lembut.
Angel tidak menjawab, dia masih terus menangis. "Sayang, ini sudah keputusan Mommy dan Daddy. Mommy dan Daddy menjodohkan kamu tidak dengan sembarang orang, kami melakukan ini ada alasannya Angel. Kami tidak mau kamu menikah dengan lelaki yang tidak bisa membahagiakan kamu, kami melakukan ini karena ingin melakukan yang terbaik untuk kamu, putri kesayangan Mommy dan Daddy."
"Mommy tau alasan kamu menolak perjodohan ini. Angel, Vano anak yang baik. Mommy dan Daddy pasti tidak salah memilihkan pasangan untuk kamu. Dia akan membahagiakan kamu, dia akan memberikan cinta yang dia punya kepada kamu".
Masih tidak ada suara Angel yang menjawab ucapan Elina. "Kamu tau Angel? Mommy dan Daddy dulu juga di jodohkan dengan Opah kamu yang berada di London. Dulu Mommy menolak seperti kamu, kamu tau tidak Mommy menolak perjodohan itu karna apa? Satu, karna Mommy sedari awal memang tidak setuju. Kedua, saat bertemu Daddy kamu. Dulu Daddy kamu tidak seperti sekarang, dulu Daddy kamu pendiam, tidak banyak bicara. Mommy melihat Daddy seperti patung karna jarang sekali mengeluarkan suara dari mulutnya, apa kata teman-teman Mommy jika Mommy menikahi patung bernyawa. Mommy terus menolak hingga pertengkaran pun terjadi antara kakek kamu dan Mommy, walaupun Mommy menolak keputusan Mommy tidak di hiraukan oleh nenek dan kakekmu. Perjodohan tetap berlangsung tanpa adanya cinta, tapi seiring waktu cinta itu hadir karna terbiasa. Hingga cinta itu masih ada sampai sekarang, bukti cinta Mommy dan Daddy itu kamu dan Rama." Jelas Elina panjang lebar, sesekali terkekeh mengingat masa lalu.
"Menikahlah dengan pilihan Mommy dan Daddy, sayang. Kalau kamu mempermasalahkan cinta, cinta akan tumbuh di antara kamu dan Vano karna terbiasa bersama." Setelah mengucapkan itu Elina mengecup kepala Angel lalu pergi meninggalkan kamar Angel.
*****
Keheningan terjadi di ruang makan pagi ini. Tidak ada satu suara pun yang terlontar untuk meredakan keheningan yang terjadi.Mereka makan dalam diam, hanya ada suara alat makan dan piring yang beradu. Keheningan terus berlanjut hingga sarapan pagi selesai.
"Aku menerimanya" ucap Angel tiba-tiba. Semua yang sedang menyantap makanannya seketika berhenti, semua mata yang berada di meja makan menatap Angel bertanya-tanya maksud dari ucapan yang dilontarkannya.
Mengerti arti tatapan semua orang Angel mengulangi ucapannya. "Aku menerimanya... menerima perjodohan yang Daddy buat."
"Daddy tidak salah dengar?" Tanya Wira dan mendapat jawaban gelengan kepala dari Angel.
"Kita adakan pertemuan dengan keluarga Orlando untuk membahas perjodohan kamu" ucap Wira semangat dengan senyum yang tersungging di bibirnya.
Semua orang yang berada di ruang makan itu tersenyum dan berbahagia dengan kabar yang baru saja mereka dengar, berbeda dengan dua manusia yang berada di ruangan itu.
------
Jangan lupa Vote dan tinggalkan komentar walaupun kecil maknanya sangat berarti untuk saya ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel ✓✓[ON GOING]
RomanceTerlalu sering dipermainkan oleh lelaki hingga Angel tidak percaya dengan apa yang namanya cinta sejati. Menurutnya cinta sejati itu omong kosong dan semua lelaki itu sama saja, tidak ada yang benar-benar serius. "I hate men and I don't believe in...