"Ben, bagi rokok" Pinta Alex lalu sang empu menyodorkan rokoknya
"Gak rokok, yon?" Tawar Alex
"Woi tai, Rokok gua, ngapa jadi lo yg nawarin" Protes Ben
"Santai bang, main main doang, nih gua balikin, besok minta lagi ya"
Satu kata untuk Alex.. GAK ADA MALU.
"Rokok yon? Zal? Bengong aja lo berdua" Ucap Ben
"Boleh deh" Sahut Rizal, lalu Ben mengalihkan pandangannya pd Leon, sang empu yg peka sontak menggeleng.
Jangan tanya sedang apa si dhito, ia setia pada game online nya.
"Woi dhit, game mulu lo, cewek kapan nih" Ledek Alex sih fakboy
"Bacot lo bajing" Dhito ngegas
Barusaja mereka ingin adu bacot, tiba tiba 5gadis cantik berlari terbirit birit di depan pondok kecil. Hal itu membuat kelimanya terbengong.
"Itu adek gua, ngapa lari larian sih?" Gumam Ben
"Yang mana adek lo Ben?" Tanya Leon
"Itu yg rambutnya acakan kek mba kunti" Balas Ben sembari menunjuk Rara.
Rara dkk berhenti pada pondok Leon dkk, mereka berlima menumpuh tangan pada lututnya, sembari mengatur nafas masing masing.
Glekk
Habis sudah orange juice dari lima gelas yg ada di pondok itu, lagi lagi membuat Leon dkk melongo lebar.
Rara dkk bernafas lega setelah menghabiskan orange juice milik Leon dkk tanpa rasa bersalah.
"Udah, balik guys, makasi minumannya" Intrupsi Rara lagi lagi membuat Leon dkk melongo lebar
Sungguh tak tau malu kau malih
"Bro, mereka manusia?" Tanya Alex polos msih dgn pemikirannya
Pletak
"Adek gua manusia lah sialan" Sahut Ben mengumpat
"Gila, boleh juga, tomboy semua kayaknya" Seru Andhito
"Ada punya gua tuh satu, jangan di ambil" Balas Ben membuat mereka mengangguk seolah mengerti
Tiba tiba Leon bangkit dari duduknya "Mau kemana bos?" Teriak Alex
"Balik" Singkat padat dan jelas.
"Nebeng oy, gak bawa motor nih" Teriak Alex lagi
"Ogah" Sahut Leon kemudian berlalu dgn motornya begitu saja
Alex menatap nanar kepergian Leon "Tega kamu sama aku mas" Ucapnya dramatis sembari seolah olah menghapus airmata yg jatuh disudut matanya
"Gila" Sindir Ben
•••
Pukul 22:20 WIB, Ben sampai dirumahnya, kosong, lalu dimana Rara?
Sementara itu, Rara dibingungkan sendiri dgn dirinya. Entahlah serba salah.
"Dek" Teriak ben, tak ada sahutan
"Rara, Ra" Masih tak ada sahutan
"Raraaa"
"Abanggg" Teriakan cetar membahana aduhai bin semok keluar dari mulut Rara.
Gubrakk
"Ngapa ra?" Tanya Ben ngos-ngosan didepan kamar Rara, Ia terdiam sebentar, kamar ini sepi, lalu siapa yg berteriak tadi?
"Abangg" Teriak Rara lagi dri dlm toilet, Hal itu membuat Ben bernafas lega.
"Apa lagi kunyuk?" Ben balas berteriak
"Abang" Panggil Rara setengah berteriak
"Mau minta apa lagi sih lo tuyul?"Teriak ben lalu berjalan mendekat kearah toilet.
"Yaelah bang, ngegas mulu kerjaannya, Tenang aja, Rara gak bakal minta dibangunin seribu candi dalam satu malam"
"Ya terus apa?"
"Anu.." Suara Rara menciut
"Anu apa? Yg jelas klo ngmng onta" Ucap Ben sewot
"Aish, Tolong ambilin pembalut di lemari Rara dong, Lagi dapet nih! Cepetan! Jangan lupa yg pake sayang bang!"
"Sayang? Ngmng apaan sih, Ra?" Sewot Ben
"Yaelah ngengas mulu, gombal dikit bang, kaku mulu idup lo"
"Terus minta diambilin apa tadi?" Tanya Ben berusaha sabar menghadapi adeknya yg super ajaib ini
"AMBILIN PEMBALUT YANG PAKE SAYAP ABANG!" Teriak Rara balik ngengas.
"Sabar, anak pms emang suka gitu" Ben membatin
"Yang pake sayap gimana si dek?! Emang mau terbang pake sayap segala?!" Tanya Ben dgn polosnya
"Mau terbang ke kayangan sama mimi peri, udah ah tinggal ambilin aja sewot! Ambilin yang dingin ya bang"
Dingin?
Langkah Ben terhenti, Dingin? Emang dari dimasukin ke kulkas?
"Emang dimasukin ke kulkas ya dek? Sampe bisa dingin gitu?" Tanya Ben polos
Rara terbahak didalam toilet atas pertanyaan polos abangnya itu.
Bego, itu definisi untuk Ben dri Rara.
"Cepetan ambilin aja ih! Tinggal ambil aja susah bgt" Gerutu Rara
"Ini bocah gak ada urat malunya apa ya?! Masa gua disuruh ambilin pembalutnya dia?!" Ben mengomel dalam hati
"Iya, Ra, Tunggu"
Singkatnya, setelah selesai, Rara keluar dari dlm toilet, betapa terkejutnya ia melihat abangnya berdiri tegap disamping pintu toilet
"Setan, ngangetin aja" Kaget Rara
"Lebay" Cibir Ben
"Mau apa si, udah sana, Rara mau tidur" Usir Rara
"Tadi dari mana?!" Tanya Ben penuh penekanan membuat Rara terdiam.
"Kepo aja urusan cewek, sana sana, Mau tidur" Usir Rara lagi sembari mendorong punggung Ben keluar kamar
Blamm
"Punya adek gini amat si" Gumam Ben
"Apa?!" Teriak Rara dari dalam
"Rara asu!" Ejek Ben lalu ngacir ke kamarnya sebelum mendengar teriakan cetar dari adeknya, ia menghitung dalam diam.
1
2
3
"Abang laknatt!" Teriak Rara penuh emosi membuat Ben tertawa cekikikan.
•••
Next? Vote + comment guess.
IG : MFTHRAHMAA
KAMU SEDANG MEMBACA
Rara's Story
Teen FictionIni adalah kisah sederhana, kisah dimana ada kata eratnya solidaritas dan lika likunya percintaan yang selalu beriringan dengan suka dan duka. Ini kisah Rara Berliana Valencia, Sosok gadis cantik, pemilik tatapan tajam juga wajah datar yang selalu m...