3

44 10 4
                                    

Keesokan paginya, Matahari masih malu malu menampakkan dirinya, Hari senin, semua orang memulai kegiatan masing masing, beda hal nya dgn Rara, Ia msih setia bergelung nyaman diatas kasurnya.

06:30, 30menit lgi seharusnya gerbang sekolah Angkasa akan ditutup. Seolah tak mengkhawatirkan itu, Rara tetap nyaman dlm selimutnya.

Tok tok tok gubrak

"Raraaaaa, Bangun kunyuk, gak mau sekolah lo apa ya?! Woi, udah jam berapa ini bocil?!" Teriak Ben menggelegar, Ia berkacak pinggang melihat Adik kecilnya msih nyaman didalam selimut.

"Ra, woi, Rara goblok! Bangun cepetan!" Teriaknya lagi, Rara menyipitkan matanya, lalu meraba kasur disampingnya seolah mencari barang.Setelah dapat, ia menatap Ben dendam, dan...

Bukk

Tepat sasaran, Bantal itu mendarat tepat didepan wajah Ben, membuatnya berhenti mengoceh.

"Bacot, berisik tai" Ketus Rara kemudian berlalu kedalam kamar Mandi.

Ben yg melihat itu mengelus dadanya sabar, "si dedek kasar amat ya allah, anaknya siapa sih" Ucapnya membatin.

•••

"Assalamualaikum bujanggg, Airin yang cantik bin imut nan kyud datang membawa sejuta kerinduan" Teriak Airin ketika sampai dirumah Rara.

Bukk

Sekali lagi, Rara melempar bantal sofa tepat diwajah Airin. Ben meringis melihat Airin yg sudah berhenti mengoceh.

"Ini si Rara ngapa si?! Sensian bae kerjaannya?!" Ben membatin

"Omg hello! Muka inces kok digaplok sama bantal si?! Gak elit banget woi!" Teriak Airin histeris, Rara menatapnya datar, sedetik kemudian ia berlalu keluar lalu mengendarai motor Airin yg terparkir disana

"Cepetan! Gua tinggal nih!" Teriak Rara disaat ia melihat Airin melongo lebar

•••

Brum

"Anak anak lain mana?" Tanya Rara berteriak

"Woi tai! Lo gak bisa nyante apa ya kalo bawa motor?! Jemput maut lo kunyuk?!" Bukannya menjawab, Airin malah lanjut mengomel

Rara memelankan laju motornya "Anak  anak mana?" Tanya nya lagi

"Tunggu aja, tuh depan indomaret, sekalian beli minum" Titah Airin seolah Rara adalah supir yg mengendarai motornya

"Nyesel juga gua bawa motor lo" Rara mendengus kesal

•••

Sekitar 10menit mereka menunggu, akhirnya yang ditunggu tunggu datang juga.

"Lama lo" Dengus Rara

"Udah, ayo, ntar telat" Rini menengahi

Brum

Rara menggas motornya kuat sehingga hampir membuat Airin terjungkal.

"Buset, si Rara gak bisa nyante" Kheesa melongo lalu menstarter motornya mengikuti Rara

"Woi, ngajak mati lo sialan!" Teriak Airin menepuk bahu Rara kuat membuat Rara meringis

Tiba tiba ditengah perjalanan mereka dicegat 5motor, Rara yg awalnya ngebut, akhirnya harus ngerem mendadak. Yang lagi lagi membuat Airin terjungkal kedepan.

"Gua kesiksa mulu perasaan klo dibonceng Rara" Batin Airin meratapi

"Apaan lagi si?!" Omel Marchel lalu sedetik kemudian wajahnya pias ketika familiar dgn wajah orang ygmencegat

"Ini om om yang kelempar kaleng semalem gak si?"

"Woi turun lo bocil, Gegara lo pala gua sakit" Ujar om om itu sembari menunjuk kepalanya yg plontos, membuat kelima gadis itu menahan tawanya agar tak meledak

"Woi turun lo bocil, Gegara lo pala gua sakit" Ujar om om itu sembari menunjuk kepalanya yg plontos, membuat kelima gadis itu menahan tawanya agar tak meledak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gagal, tawa kelimanya pecah membuat si botak menatapnya garang.

"Terus, maunya apaan, kita mau sekolah nih" Teriak Rini

"Banyak bacot! Hajar!!" Intrupsi om botak

"Buset! Botak baperan!" Teriak Rara, dan terjadilah perkelahian, 5 : 9 orang.
5 banding 9 orang, Membuat Rara dkk meneguk ludahnya gusar.

•••

"Woi itu ada yang keroyokan" Ucap Alex disaat mereka dijalan menuju sekolah.

"Mana?" Tanya Ben, membuat Alex menunjuk kearah Rara dkk dan om botak

Leon menyipitkan matanya, Itu Rara, ya! Rara, " Ben itu dedek lo gak sih?" Tanya nya, membuat Ben menyipitkan matanya

"Woi, itu Rara, Mereka dikeroyok su" Teriak Rizal, membuat kelimanya maju mendekat

"Oy banci! Lawan nya cewek, Maju sini bangsat! Suka nya keroyokan!" Teriak Ben murka ketika melihat Rara dkk bonyok

"Gak malu sama umur om?!"

"Malu woi sama batang!" Tambah dhito sarkastis.

"Banyak bacot, serang!" Titah om botak

Bugh

Bugh

Brukk

Leon tersungkur, Ia bangkit menatap berang kearah lawan, mengusap sudut bibirnya kasar, lalu maju menerjang lawan membabi buta.

Perkelahian semakin sengit, sampai akhirnya, Leon dkk memenangkan perkelahian.

Leon berdecih "Segini doang?" Remehnya lalu membungkuk kearah om botak yang tersungkur, Ia menepuk bahu om itu dua kali "Lain kali, inget, Emak lo cewek, Bini lo cewek, Anak lo cewek, Gak malu om? Kasian liat Bini lo klo dia tau kelakuan lo kek gini!" Sambung nya

"Pergi kalian dari sini sebelum gua lapor polisi!" Titahnya lagi

•••

Next? Vote + comment guess.

Klo ada kesalahan, mohon ditegur ya.

IG : MFTHRAHMAA

Rara's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang