"Gitu aja lemah" Ejek Alex ketika ia bangkit dari tersungkurnya. Airin yang mendengarnya sontak emosi
Bugh
Satu pukulan mendarat dirahang Alex, membuat nya meringis lalu menajam tajam kearah Airin sang pelaku.
"Lo cewek atau bkn si?! Gila aja mukul keras amat!" Alex Protes, lain Hal nya dengan Airin yg emosi, Rara menatap Alex lekat.
Sedetik kemudian, Rara angkat bicara membuat said menegang seketika.
"Ngatain orang pake otak!" Ucap Rara pelan penuh penekanan
Alex mengalihkan pandangannya "Maksud lo?" Tanya nya bingung
"Pantes, gak punya otak, itu aja gak ngerti, wajar sih!" Ucap Rara menohok tetap dgn tatapan datarnya
Rara mengalihkan pandangannya pada Airin ygsedang menahan emosinya "Rin, jelasin, biar orang yang gak punya otak bisa tau" Lanjutnya menohok lagi
Airin tersenyum penuh dendam, Saatnya ngebacot, Pikirnya "Lo mikir dong woi! Kita kita cewek! Ngelawan om om segitu banyaknya, mana kita pake rok lagi! Lo aja ngelawan juga akhirnya kesungkur! Gak usah sok sok an deh ya!" Teriak Airin memekakan telinga
Alex meringis mendengar teriakan itu"buset dikira gua budek apa gimana?! Suara udah kayak toa mesjid!" Batinnya
"Yemaap! Sbgai gantinya, kalian traktir kita kita deh!" Ucap Alex gak ada Malu
"Lo nyuruh kita bolos?!" Kheesa yang selama ini sibuk dgn permen karetnya pun menyahut
"Gak gitu juga malih" Seru Ben
"Nanti malem aja deh, Bakso urat enak tuh kayaknya" lanjut Rizal ikut ikut gak ada malu kayak Alex
"Oke, Deal! Sebagai Rasa terima kasih dari kita kita" Ucap Rara menyahuti
"Nanti malam jam 07:00" Leon menimbrung
•••
08:00 Rara dkk barusaja sampai didepan gerbang sekolah Angkasa. Disana sudah terdapat Pak kohar ygmenatap malas kearah mereka sambil berkacak pinggang.
Mereka berjalan maju sambil meringis melihat Pak kohar sudah berdiri disana."Sekalian aja gak usah dateng ke sekolah! Udah jam berapa ini?! Kalian Kira sekolah ini punya nenek moyang kalian?!" Wejangan sudah terdengar dri mulut Pak kohar
"Jam 08:00 Pak, lah emang, sekolah punya bapaknya Marchel juga pak!" Ucap Rini terlanjur polos yang sontak mendapat dua acungan jempol dari Marchel
"Bukan berarti kalian selebar jidat juga!" Pak kohar ngengas
"Jidat bapak tuh lebar kek sempak mimi peri" Ejek Airin santai tetap dgn permennya.
Hal itu membuat Pak kohar naik darah, Sebelum Pak kohar melanjutkan wejangannya, dgn tidak ada akhlak Rara memotong "Udahlah Pak, bukain gerbangnya! Ngomel mulu ntar cepet mati!" Ucapnya
Lagi lagi Pak kohar menghela nafasnya lelah, lelah meladeni sikap kelima gadis remaja ini.
"Jangan suka bolos lagi!" Ucap Pak kohar ketika sudah membukakan gerbang
"Gak janji Pak" Kheesa mewakili
"Gak janji, gak janji, terus kapan tobatnya kalian?!"
"Kapan kapan ajalah, makasih Pak" Sahut Rara
•••
Pendek? Yamaap lg gak mood ini wkwk. Tinggalkan jejak ya.
Vote + Coment guess
IG : MFTHRAHMAA
KAMU SEDANG MEMBACA
Rara's Story
Teen FictionIni adalah kisah sederhana, kisah dimana ada kata eratnya solidaritas dan lika likunya percintaan yang selalu beriringan dengan suka dan duka. Ini kisah Rara Berliana Valencia, Sosok gadis cantik, pemilik tatapan tajam juga wajah datar yang selalu m...