6

40 8 3
                                    

Pagi pun datang, mentari masih malu malu menunjukkan rupanya, beda hal nya dengan Rara, ia sudah siap pergi ke sekolah, bahkan Ben bisa bertepuk kaki jika Rara dapat bangun pagi sendiri tanpa harus dibangunkan

Ia bersenandung riang sembari menentang tas nya menuju kamar Ben.

Ceklek

"Abang" panggil Rara seperti berbisik,
Ben yang sudah siap dgn seragamnya meloncat keatas kasur menyerupai orang tidur

Rara memandang Ben bingung, tak biasanya abang yang super rajin ini belum bangun, Rara mendekat, sedangkan Ben menyeringai dlm diam

"Pasti di cium nih" gumam Ben membatin ketika merasakan pergerakan Rara mendekatkan wajahnya pada Ben

Plak

Gagal sudah opini Ben, tak disangka sangka, adik nya ini menaboknya agar bangun

"Sakit, Ra, Tega banget lo sumpah"

"Rara tau abang pura pura tidur kan?!"

"Iyaudah, serah lo, ayo turun"

Sampainya di meja makan, mereka dibingungkan dengan sesosok perempuan yang sedang berdiri membelakangi kalian

"Apa liat liat?! Mau bunda tusuk matanya?!" Elina berujar a.k.a ibunda Ben dan Rara

Didetik itupun, keduanya berlari menerjang sang bunda dengan pelukan rindunya.

"Bunda kok gak bilang kalo pulang" Ucap Ben manja, pupus sudah gelar singa nya ketika berhadapan dengan ibunda

"Kenapa?! Bunda gak boleh pulang?! Kan rumah bunda!" Balas Elina ngegas

Jadi jangan salahkan adik kakak ini ketika sering ngegas, lihat saja bagaimana bunda nya.

"Bunda ngegas mulu" Cicit si bungsu bersuara a.k.a Rara, Elina mengalihkan pandangannya pada gadis mungil disampingnya

Sontak tatapannya melembut, "Rara gak kangen bunda?" Tanyanya lembut, Rara mengangguk polos dengan mata bulatnya, Elina tersenyum, lalu merentangkan tangannya yang disambut pelukan oleh Rara.

Ben yang melihat itu memutar bola matanya malas, justru ia cemburu!

"Udah peluknya? Nanti telat nih"

Cup

"Udah, dadah bunda" Ucap Rara sembari mengecup pipi Elina

"Abang enggak di cium juga?" Tanya Ben ketika melihat Rara melengos didepannya

Rara mengacungkan jari tengahnya pada Ben "see u brader" Ucapnya

"Rara" Tegur Elina lembut, Rara terkekeh, maju selangkah berhadapan dengan Ben

"Sarangheo bujang" Ucap Rara sembari memberi kiss jarak jauh untuk Ben ,setelahnya ia berlari keluar dan mengendarai motornya

"Rara mah gitu, Abis ngebaperin langsung cabut aja, gak tau damage nya bukan maen!" Ben mengomel dalam hati

•••

Saat ini mood Rara sedang bagus, sekarang lihatlah betapa banyak orang menyapanya dan dibalas dgn riang. Membuat seantero sekolah memandang kearah Rara aneh, juga keempat sahabat Rara pun terus memandangi Rara cengo

"Haii kak Rara"

"Hollaa"

"Oy, Ra, baik lo"

"Mantap bro"

Rara's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang